Ekstraksi Gel PENELAAHAN PUSTAKA

Mekanisme penyembuhan luka dari senyawa flavonoid memiliki efek yang saling bersinergi dengan aktivitas antibakteri, di mana aktivitas antibakteri dapat mengurangi terjadinya perpanjangan proses proinflamasi, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka Rahmayani, 2013. 3. Saponins, memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba, berpengaruh pada kontraksi luka dan meningkatkan kecepatan epitelisasi Soni and Singhai, 2002.

D. Ekstraksi

Salah satu cara untuk mendapatkan senyawa dari suatu bahan alam dapat digunakan cara ekstraksi yang dilakukan dengan proses perendaman serbuk simplisia ke dalam cairan penyari yang sesuai. Zat aktif dari bahan alam tersebut akan terlarut dalam pelarut yang sesuai dikarenakan ada gradien konsentrasi di dalam dan di luar sel. Salah satu proses ekstraksi dapat dilakukan dengan maserasi Depkes RI, 1986. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana, dimana dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari dengan bantuan penggojogan. Maserasi digunakan untuk senyawa yang mudah larut dalam penyari, biasanya penyari yang digunakan adalah air, etanol, dan campuran air- etanol. Zat aktif akan terlarut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif dalam sel dengan yang di luar sel. Penyari tersebut dapat menembus membran dan melarutkan zat aktif yang diinginkan. Peristiwa tersebut dilakukan berulang hingga terjadi kesetimbangan konsentrasi antara konsentrasi di luar sel dan di dalam sel Depkes RI, 1986. Keuntungan dari proses ekstrasi dengan cara maserasi adalah proses pengerjaannya sederhana dan peralatan yang dibutuhkan juga sederhana. Sedangkan kerugiannya adalah proses yang dilakukan cukup lama dan proses penyarian kurang sempurna Depkes RI, 1986.

E. Gel

Gel merupakan suatu sistem suspensi semisolid yang terdiri dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan tersuspensi pada suatu cairan. Gel dapat didefinisikan sediaan semisolid yang berbentuk transparan atau keruh dengan perbandingan pelarut yang lebih tinggi dari gelling agent. Gel tidak memberikan sensasi berminyak dan pada umumnya digunakan pada area tubuh. Gelling agent membentuk matriks struktur koloid tiga dimensional saat didispersikan dalam pelarut yang sesuai, di mana matriks ini membatasi aliran cairan dengan cara menjebak dan menghambat pergerakan molekul solven. Struktur matriks ini menjaga konsistensi kestabilan gel terhadap deformasi dan mempengaruhi sifat viskoelastisitasnya Osborne, 1990. Sediaan gel diklasifikasikan menjadi hidrogel dan organogel. Hidrogel meliputi komponen koloid yang larut dalam air dan juga organik hidrogel seperti gum alam dan sintetis, serta hidrogel anorganik, sedangkan organogel merupakan gel dengan menggunakan pelarut buakan air atau pelarut organik, salah satu contohnya adalah plastibase yang merupakan polietilen dengan BM rendah yang terlarut dalam minyak mineral Allen, 2002. Hidrogel merupakan gel yang memiliki sifat hidrofil dengan kandungan utama air 85-95 dan gelling agent. Pada umumnya menggunakan komponen polimer organik seperti golongan asam poliakrilat karbopol, natrium metilselulosa, atau selulosa organik lainnya. Sifat hidrogel dapat memberikan sensasi dingin saat pemakaian topikal. Sediaan hidrogel dapat ditambahkan pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri Barel and Paye, 2001. Terdapat beberapa kriteria suatu sediaan hidrogel yang digunakan sebagai sediaan penyembuh luka yaitu : 1. Sediaan hidrogel harus membantu rehidrasi jaringan yang mati. 2. Tidak bersifat iritan 3. Tidak lengket dan memberikan rasa nyaman saat pemakaian. 4. Menyediakan lingkungan yang lembab untuk penyembuhan luka 5. Memiliki sifat dapat mendinginkan permukaan luka Fonder, Lazarus, Cowan, Aronson-Cook, Kohli, and Mamelak., 2008. Bahan-bahan dalam sediaan gel terdiri atas: 1. Gelling agent adalah basis dari suatu sediaan gel. Gelling agent yang digunakan harus memiliki sifat antara lain bersifat inert, aman, dan tidak reaktif terhadap komponen lain baik eksipien ataupun zat aktif dalam suatu formulasi gel. Peningkatan jumlah gelling agent dapat memperkuat struktur gel matriks gel sehingga viskositas gel meningkat Zatz and Kushla, 1996. 2. Humektan merupakan suatu bahan higroskopis yang memiliki sifat yang mengikat air dari udara yang lembab serta mempertahankan air yang ada di dalam sediaan Soeratri and Purwanti, 2004. 3. Pengawet merupakan bahan yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada sediaan gel.

F. Monografi Bahan

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Efek Penyembuhan Luka bakar dari Ekstrak Buah Mengkudu (morinda citrifolia l.) Dalam Sediaan Gel pada Kelinci

12 88 89

Pengaruh Ekstrak Buah Morinda Citrifolia Linn Terhadap Kualitas, Kuantitas Sperma Dan Kadar Malondialdehyde Testis Tikus Wistar Diabetes Mellitus

4 79 95

Optimasi formula sediaan gel gigi yang mengandung ekstrak daun jambu biji (psidium guajaya L) dengan Na CMC sebagai gelling agent

4 16 71

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 0 16

PENDAHULUAN FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

5 19 21

DAFTAR PUSTAKA FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 3 4

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera (L.) Webb) Dengan Gelling Agent Karbopol 934 Dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphyloc

1 4 11

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera (L.) Webb) Dengan Gelling Agent Karbopol 934 Dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphyloc

0 1 17

Formulasi dan uji aktivitas sediaan gel penyembuh luka terbuka insisi dari ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan CMC-Na sebagai gelling agent.

8 45 118