Hasil Uji Aktivitas Penyembuh Luka Insisi Ekstrak Daun Mengkudu Pengujian Sifat Fisik Gel Ekstrak Daun Mengkudu

Hidayati, 2007. Hal ini menunjukkan bahwa pelarut etanol merupakan pelarut yang sesuai untuk menyari senyawa flavonoid pada ekstrak daun mengkudu.

C. Hasil Uji Aktivitas Penyembuh Luka Insisi Ekstrak Daun Mengkudu

Uji aktivitas penyembuh luka ekstrak daun mengkudu bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisinsi dari ekstrak daun mengkudu dalam membantu proses penyembuhan luka. Uji ini merupakan langkah awal yang digunakan untuk mengetahui potensi penyembuhan luka pada kulit hewan uji. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 5. Menurut penelitian Ambiyani 2013, konsentrasi 5 ekstrak daun mengkudu sudah dapat meningkatkan proses regenerasi jaringan pada luka tikus putih galur wistar. Hasil pengukuran pengurangan panjang luka disajikan pada tabel IV. Tabel IV. Hasil pengurangan panjang luka ekstrak daun mengkudu selama 7 hari Hewan uji Pengurangan panjang luka Kontrol negatif cm Ekstrak daun mengkudu cm Tikus I Tikus II Tikus III 1,20 1,50 0,70 2,50 2,70 2,60 Rata-rata 1,13 ± 0,40 2,60 ± 0,10 Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kontrol perlakuan dengan kontrol negatif nilai p-value 0,05. Hal ini menunjukkan ekstrak daun mengkudu dapat membantu proses penyembuhan luka.

D. Pengujian Sifat Fisik Gel Ekstrak Daun Mengkudu

Penelitian ini memformulasikan ekstrak daun mengkudu menjadi sediaan gel dengan variasi peningkatan konsentrasi karbopol 940. Hal ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsentrasi karbopol 940 terhadap sifat fisik gel ekstrak daun mengkudu. Sifat fisik yang dievaluasi adalah organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar. Tabel V. Hasil pengamatan organoleptis dan pengujian pH gel ekstrak daun mengkudu Formula Hasil pengamatan organoleptis pH sediaan A B C D Berbentuk semi-padat, berwarna coklat jernih, bau khas daun mengkudu Berbentuk semi-padat, berwarna coklat jernih, bau khas daun mengkudu Berbentuk semi-padat, berwarna coklat jernih, bau khas daun mengkudu Berbentuk semi-padat, berwarna coklat jernih, bau khas daun mengkudu 6 6 6 6

1. Pengujian organoleptis dan pH

Gel ekstrak daun mengkudu perlu dilakukan pengujian secara organoleptis karena berpengaruh pada akseptablitas konsumen dan penampilan gel dapat menunjukkan secara langsung ketidakstabilan gel. Berdasarkan tabel V, dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak daun mengkudu berbentuk semi-padat, berwarna coklat jernih, dan berbau khas daun mengkudu. Warna coklat didapatkan dari warna ekstrak daun mengkudu yang berwarna hijau kecoklatan. Sediaan topikal memiliki kriteria pH antara 4,5 sampai 6,5, menyesuaikan dengan keadaan fisiologis kulit Baranoski et al., 2008. Apabila pH dalam sediaan terlalu basa akan membuat kulit menjadi kering, sedangkan pH sediaan yang terlalu asam akan menyebabkan kulit teriritasi. Berdasarkan hasil pengukuran pH pada tabel V, menunjukkan sediaan gel ekstrak daun mengkudu memiliki pH 6. pH sediaan tersebut sesuai dengan keadaan fisiologis kulit. Tabel VI. Hasil uji viskositas dan daya sebar gel ekstrak daun mengkudu dengan peningkatan konsentrasi karbopol 940 Formula Viskositas d.Pa.s Daya sebar cm 2 A B C D 28,67 ± 1,53 150,00 ± 10,00 250,00 ± 10,00 303,33 ± 15, 28 38,51 ± 1,29 16,09 ± 0,18 10,57 ± 0,21 8,92 ± 0,51

2. Pengujian viskositas

Pengujian viskositas 48 jam sediaan gel ekstrak daun mengkudu bertujuan untuk melihat pengaruh dari peningkatan konsentrasi karbopol 940. Semakin banyak penambahan karbopol 940 akan meningkatkan nilai viskositas. Perbedaan viskositas terjadi disebabkan oleh jumlah gelling agent yang ditambahkan pada masing-masing formula, semakin banyak gelling agent yang ditambahkan maka viskositas gel akan semakin tinggi. Formula A memiliki gelling agent paling sedikit sehingga memiliki viskositas paling rendah, sedangkan formula D memiliki gelling agent paling banyak sehingga memiliki viskositas paling tinggi. Nilai viskositas yang diinginkan pada penelitian ini adalah 150-200 d.Pa.s., hal ini dikarenakan gel yang beredar di pasaran salonpast gel yang telah diuji berada dalam range viskositas tersebut. Dari nilai viskositas keempat formula, formula B dengan konsentrasi karbopol 940 1,0 adalah formula yang dipilih. Hal tersebut dikarenakan formula B memiliki nilai viskositas yang sesuai dengan rentang viskositas yang diinginkan 150-200 d.Pa.s. Dari tabel VI, diketahui setiap formula gel ekstrak daun mengkudu memiliki viskositas yang berbeda bermakna p-value 0,05.Peningkatan viskositas dikarenakan terdapat gaya intermolekuler yang akan mengikat molekul solven pada matriks polimer sehingga mobilitas solven berkurang yang menghasilkan sistem tertentu dengan peningkatan viskositas.

3. Pengujian daya sebar

Pengujian daya sebar sediaan gel ekstrak daun mengkudu bertujuan untuk melihat pengaruh dari peningkatan konsentrasi karbopol 940. Semakin banyak penambahan karbopol 940 akan menurunkan nilai daya sebar. Perbedaan nilai daya sebar dipengaruhi oleh viskositas. Menurut Garg and Singla 2002, nilai daya sebar akan berbanding terbalik dengan nilai viskositas. Sediaan gel yang memiliki nilai viskositas yang semakin kecil maka sediaan tersebut memiliki daya sebar semakin besar, dan sebaliknya. Tabel VI menunjukkan formula A memiliki nilai daya sebar yang paling tinggi, sedangkan formula D memiliki nilai daya sebar yang paling rendah. Hal ini berbanding terbalik dengan nilai viskositas, formula A memiliki nilai viskositas yang paling rendah, sedangkaan formula D memiliki nilai viskositas yang paling tinggi. Nilai daya sebar yang diinginkan pada penelitian ini adalah 4-6 cm, hal ini dikarenakan gel yang beredar di pasaran salonpast gel yang telah diuji berada dalam range daya sebar tersebut. Dari nilai daya sebar keempat formula, formula B dengan konsentrasi karbopol 940 1,0 adalah formula yang dipilih. Hal tersebut dikarenakan formula B memiliki nilai daya sebar yang sesuai dengan rentang daya sebar yang diinginkan 4-6 cm. Dari tabel VI, diketahui bahwa nilai daya sebar antar formula berbeda bermakna p-value 0,05. Tahanan gel ekstrak daun mengkudu untuk mengalir semakin besar sehingga kemampuan gel ekstrak daun mengkudu untuk menyebar semakin kecil, hal tersebut berkaitan dengan nilai daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas.

E. Pengujian Stabilitas Fisik Gel Ekstrak Daun Mengkudu

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Efek Penyembuhan Luka bakar dari Ekstrak Buah Mengkudu (morinda citrifolia l.) Dalam Sediaan Gel pada Kelinci

12 88 89

Pengaruh Ekstrak Buah Morinda Citrifolia Linn Terhadap Kualitas, Kuantitas Sperma Dan Kadar Malondialdehyde Testis Tikus Wistar Diabetes Mellitus

4 79 95

Optimasi formula sediaan gel gigi yang mengandung ekstrak daun jambu biji (psidium guajaya L) dengan Na CMC sebagai gelling agent

4 16 71

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 0 16

PENDAHULUAN FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

5 19 21

DAFTAR PUSTAKA FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KARBOPOL 934 DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR.

0 3 4

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera (L.) Webb) Dengan Gelling Agent Karbopol 934 Dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphyloc

1 4 11

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera (L.) Webb) Dengan Gelling Agent Karbopol 934 Dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphyloc

0 1 17

Formulasi dan uji aktivitas sediaan gel penyembuh luka terbuka insisi dari ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan CMC-Na sebagai gelling agent.

8 45 118