18
- Jarum mesin jahit yang panjang berisi benang nylon halus ditusukkan melalui tengah-tngah gabus. gambar 2 – 2 b
- Suatu kawat kecil dimasukkan pada lengkungan benang yang menonjol, kemudian jarum ditarik kembali dengan meninggalkan lengkungan benang
pada gabus. gambar 2 – 2 c - Sekelompok serat yang telah disejajarkan dan diberi lak diletakkan dalam
lengkungan benang dan dengan hati-hati ditarik masuk ke dalam gabus dengan cara menarik ujung-ujung benang. Jumlah serat yang ditarik harus
cukup tertekan sehingga serat akan terpegang oleh gabus dengan baik, tanpa terjadi perubahan bentuk serat. gambar 2 – 2 d
- Permukaan gabus yang mempunyai ujung serat yang menonjol dipotong rata dengan pisau silet tajam. gambar 2 – 2 f
- Setelah laknya kering, gabus diiris tipis menggunakan pisau silet tajam. gambar 2 – 2 g
- Irisan gabus yang mengandung potongan serat ditempelkan pada kaca penutup dengan setetes gliserin.
- Kaca penutup dengan potongan gabus dibawahnya diletakkan pada kaca obyek, sehingga seluruh irisan dapat terletak dalam satu fokus. gambar 2 –
2 j
Gambar 2 – 3 Pembuatan Irisan Penampang Melintang Serat
1.12.2. Cara Pelarutan
Cara pelarutan ini dapat dilakukan dalam kaca arloji yang mengandung pelarut. Serat yang diperiksa dengan cara terlebih dahulu harus dibebaskan dari zat-zat
lain sebab mungkin akan mengganggu jalannya reaksi antar serat dan pereaksi pelarutnya.
Untuk memeriksa kelarutan serat sebaiknya digunakan pengaduk kaca dan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas sebaiknya dilakukan di bawah
mikroskop.
Di unduh dari : Bukupaket.com
19
Pelarut yang ada umumnya banyak digunakan ialah : -
Kalium hidroksida 5 Suhu pengujian mendidih selama 50 menit dan digunakan untuk membedakan
serat protein dan serat selulosa. Semua serat binatang dan sutera laut. -
Asam khlorida pekat Suhu pengujian adalah suhu kamar. Pelarut ini hanya melarutkan rayon
viskosa, tetapi serat alam tidak larut. Untuk serat protein larut hanya untuk sutera, sedangkan wol dan serat protein yang diregenerasi tidak larut.
- Kuproamionium hidroksida
Pelarut ini melarutkan serat selulosa, sedang kutikula pada kapas tidak larut. -
Asam sulfat 70 Suhu pengujian 30
selama 15 menit, akan melarutkan serat selulosa. -
Larutan natrium hipokhlorit 3,3 khlor aktif Larutan ini melarutkan wol dan serat rambut.
- Aseton 80 – 100
Pelarut ini dapat melarutkan asetot rayon, Aseton 100 melarutkan Vinyon Dynel larut lambat dan Pe Ce, sedangkan serat lain tidak.
- Khloroform Zat ini melarutkan Vinyon, tetapi asetat rayon tidak larut.
- Metilena dikhlorida
Zat ini melarutkan Vinyon tetapi rayon tidak. -
Asam asetat glasial Asam ini melarutkan asetat rayon, tetapi tidak melarutkan vinion atau dynel.
- Asam khlorida 1 : 1
Larutan ini dibuat dari asam khlorida dengan berat jenis 1,19 37,5 diencerkan dengan air dalam jumlah yang sama. Larutan ini melarutkan nylon
pada suhu kamar tetapi tidak melarutkan serat lain.
- Fenol 90
Larutan ini melarutkan nylon pada suhu 35 C.
- Dimetil formamida
Zat ini melarutkan serat-serat poliakrilat, dynel pada suhu 35 C, acrilan pada
suhu 55 C, Orlon 41 dan suhu 71
C dan Orlon 81 pada suhu 99 C.
- Asam nitrat pekat
Asam ini melarutkan acrilan. -
Natrium hidroksida 45
Di unduh dari : Bukupaket.com
20
Pengujian pada suhu mendidih selama 45 menit melarutkan dacron, yang tidak dapat dilarutkan dengan kebanyakan pelarut lain.
1.12.3. Cara Pembakaran