7
diproduksi dalam bentuk stapel dengan cara memotong filamen menjadi stapel yang panjangnya 1 – 6 inchi.
Filamen Adalah serat – serat yang sangat panjang ,misalnya serat sutera. Serat buatan
mula-mula dibuat dalam bentuk filmen.
Tow Adalah multi filamen yang terdiri dari puluhan atau ratusan ribu filamen dalam
bentuk berkas seperti silver, kadang-kadang dengan antihan sedikit.
Monofil Adalah monofilamen artinya satu filamen. Benang monofilamen adalah benang
yang terdiri dari satu helai filamen.
2. Kekuatan Serat
Kekuatan serat didefinisikan sebagai kemampuan serat menahan suatu tarikan regangan. Kekuatan serat menrupakan faktor yang menunjang langsung
kekuatan produksi akhir.baik berbentuk benang maupun dalam bentuk kain. jika sifat lainnya tetap maka makin kuat serat makin kuat benangnya kainnya.
Serat yang kuat akan lebiih kaku, oleh karena itu kain yang mepunyai rabaan yang lembut disarankan untuk mengunakan serat yang kekuatannya sedang.
Pada umumnya dalam keadaan basah kekuatannya menjadi turun, tetapi serat sellulosa dalam keadaan basah kekuatannya naik.
Tabel 2-1 Kekuatan Serat dalam Satuan GramDenier
Keadaan Jenis Serat
Kering Basah
Kapas Rami
Flex Wol
Sutera Rayon
Asetat Nylon
Dacron Gelas
Orlon Acrilan
3,8 6,7
6,6 1,3
4,5
1,7 – 5,0 1,1 – 1,5
8,8 – 4,3 7,5 – 4,5
6,4 2,5
2,7 – 2,0 4,8
8,7 8,4
0,8 3,9
1,0 0,8
7,4 –3,6 7,5 – 4,5
5,8 2,5
2,0
3. Mulur dan
Elastisitas
Di unduh dari : Bukupaket.com
8
Elastisitas adalah kemampuan serat untuk kembali kebentuk semula setelah mengalami tarikan. Mulur adalah pertambahan panjang setelah mengalami
tarikan. Serat tekstil biasanya memiliki elastisitas dan mulur saat putus minimal 10 . Kain yang dibuat dari serat yang memiliki elastisitas baik biasanya
stabilitas dimensinya baik dan tahan kusut. Serat buatan dapat diatur derajat mulur dan elastisitasnya sewaktu pembuatan serat.
Tabel 2-2 Mulur Saat Putus Serat-Serat Tekstil
Serat Mulur
Kapas Flex
Wol Sutera
Rayon Asetat
Nylon Dacron
Gelas Orlon
Acrilan 6,7
2 25 – 35
20 9 – 12
25 16 – 28
25 – 36 2
20 – 28 35
4. Daya Serap
Hampir semua serat dapat menyerap uap air sampai batas tertentu. Serat - serat yang dapat menyerap uap air lebih banyak digunakan. Serat yang
higroskopis lebih enak dipakai. Serat yang sedikit menyerap uap air disebut hidrofob. Serat hidrofob dalam keadaan basah dan kering memiliki sifat yang
sama, epat kering dan kecil mengkeretnya. Kandungan uap air dalam serat tekstil dapat dinyatakan dalam:
-
Moisture Content MC yaitu prosentase kandungan air terhadap serat dalam kondisi tertentu, dengan rumus:
-
Moisture Regain MR yaitu prosentase kandungan air terhadap berat kering mutlak, dengan rumus:
M C = Bn – Bk x 100 Bn
M R = Bn – Bk x 100 Bk
Di unduh dari : Bukupaket.com
9
Dimana Bn = berat nyata serat dalam suatu kondisi Bk = berat kering mutlak serat
Tabel 2-3 Kandungan Uap Air pada Serat Tekstil
Serat Kandungan Air
Wol Rayon Vikosa
Sutera Kapas
Flax Asetat
Nilon Poliester Dakron
Rayon biasa Gelas
Orlon Acrilan
15 11
11 8
12 6
4,5 ,4
13 0,0
1,5 1,5
5. Kriting dan Pilinan Serat