Penyambungan Kain Sewing PERSIAPAN PROSES PENCELUPAN DAN PENCAPAN

54

3.2. Penyambungan Kain Sewing

Sewing adalah proses penyambungan ujung kain yang satu dengan ujung kain yang lain. Tujuan dari proses ini adalah : agar kain di atas palet menjadi satu kesatuan sehingga pada saat proses tidak akan terputus. Proses penyambungan kain dilakukan dengan mesin obras khusus sambung, bukan dengan mesin jahit biasa. Penggunaan mesin jahit biasa dengan satu benang menghasilkan sambungan kurang kuat, sambungan tidak rata, dan menyisakan ujung kain sehingga dapat merusak rol pader. Untuk memperkuat sambungan agar tahan terhadap tarikan, maka pada saat menyambung dengan mesin obras bagian tepi kain diberi kain tepis yang berwarna. Kain tepis ini selain berfungsi untuk memperkuat sambungan dan mencegah tepi kain melipat, juga berfungsi untuk mengetahui batas antar gulungan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses sewing adalah: 1. Sambungan harus kuat, rata dan lurus 2. Benang yang dipakai harus tahan terhadap zat-zat yang digunakan dalam proses 3. Apabila lebar kain tidak sama, maka kain yang lebih lebar harus dikerut sehingga lebarnya sama dan untuk kain dengan selisih lebar terlalu banyak sebaiknya tidak disambung dan kain tersebut dikeluarkan dari tumpukan 4. Pada waktu menjahit pinggirsisi kain harus lurus 5. Jahitan harus teranyam baik, lurus dan sejajar dengan benang pakan. Mesin obras yang dapat digunakan untuk penyambungan kain biasanya menggunakan mesin obras 2 benang baik untuk kain kapas, rayon, dan sintetik. 1. Cara kerja Mengambil kedua ujung kain, menyejajarkannya dan meluruskannya - Memasang tepis pada tepi kain 0,5 – 1 cm keluar dari tepi kain. Pemasangan tepis kain bertujuan mencegah tepi melipat dan menandai tiap sambungan kain lihat gambar 2 – 3 - Menjalankan mesin jahit dengan menekan pedal pada injakan - Sebelum sampai pada akhir tepi kain, tepis yang kedua dipasangkan kemudian jahitan dilanjutkan sampai selesai - Setelah selesai ujung-ujung kain dinaikkan kembali seperti semula sambil mengontrol jumlah gulungan dan jumlah jahitan untuk menghindari salah jahit - Menempatkan kain hasil sewing ke lokasi inspecting 2. Skema penyambungan kain Agar tujuan proses penyambungan kain tercapai sehingga proses berjalan lancar diperlukan suatu system pe-nyambungan kain yang benar seperti terlihat pada gambar 2 – 2 berikut ini. Di unduh dari : Bukupaket.com 55 2 1 3 Gambar 3 - 2 Skema Penyambungan Kain Keterangan gambar : 1. Kain 2. Benang Jahit 3. Kain tepis 3. Bentuk jahitan Untuk mengetahui apakah bentuk jahitan yang telah dilakukan benar atau salah, dapat membandingkannya dengan gambar 2 – 3 sebagai berikut : a. b. c. d. Gambar 3 – 3 Bentuk Jahitan Di unduh dari : Bukupaket.com 56 Keterangan gambar : 1. Benar Pinggir kain lurus, jahitan teranyam baik, lurus dan sejajar dengan benang pakan. 2. Salah jahitan tidak teranyam baik. 3. Salah sambungan miring 4. Salah sisi kain tidak lurus lebar tidak sama.

3.3. Pemeriksaan Kain Inspecting