58
BAB IV PERSIAPAN PROSES PENCELUPAN DAN PENCAPAN
KAIN SINTETIK
Persiapan proses pre treatment pencelupan dan pencapan pada kain sintetik seperti poliester, nylon, asetat, acrilat, adalah cara-cara mempersiapkan bahan
yang akan mengalami proses pencelupan dan pencapan sehingga akan mempermudah dalam penanganan proses berikutnya. Persiapan proses
dilakukan sebelum kain mengalami proses basah atau proses kimia.
Kain pliester pada proses pertenunan mengalami peregangan – peregangan yang sangat kuat, untuk mengembalikan pada keadaan semula pelu dilakukan
proses relaxing. Berbeda dengan persiapan proses kain selulosa persiapan proses pencelupan dan pencapan atau pre treatment pada kain sintetik
terutama poliester grey, adalah proses persiapan yang dilakukan untuk mendapatkan sifat-sifat kain yang diharapkan, dengan tujuan agar proses
selanjutnya dapat berhasil dengan baik. Proses ini merupakan bagian yang sangat menentukan baik buruknya hasil pencelupan maupun pencapan, karena
tanpa proses ini maka karakteristik atau sifat-sifat kain seperti lebar, tebal, sifat pegangan handfill, kestabilan dimensi kain tidak akan sempurna serta masih
adanya kotoran maupun kanji yang akan menghambat penyerapan zat kimia maupun zat warna.
Persiapan proses pencelupan dan pencapan kain sintetik meliputi : - Reeling
- Sewing -
Relaxing dan Scouring - Hydro
extracting - Opening
4.1. Reeling
Reeling adalah proses penggulungan kain grey dari bentuk gulungan kecil menjadi gulungan besar menyerupai karung tanpa adanya tegangan ke arah
lusi dan pakan, sehingga dalam proses relaksasi kain benar-benar relaks dan menyusut sebanyak-banyaknya, kemudian melipatnya sehinga tepi kain saling
bertemu. Penggulungan kain dilakukan pada mesin Reeling seperti terlihat pada gambar 3 - 1.
1. Cara kerja : 1 Mengambil kain grey yang akan diproses lalu masukkan ke dalam
scaray. 2 Menarik ujung kain dan meletakkan pada jari-jari reeling kemudian
melilitkannya + 2 kali putaran dengan menggunakan tangan sambil meratakan posisi kain.
Di unduh dari : Bukupaket.com
59
3 Menekan tombol On untuk menjalankan mesin dengan tetap menjaga kondisi kain agar tetap rata dan tidak melipat
4 Menekan tombol Off untuk menghentikan mesin. 5 Menulis identitas kain pada ujungnya dengan menggunakan mark pen
yellow meliputi: DO, SN, WO dan panjang kain per gulungnya. 6 Mengeluarkan gulungan dari mesin lalu menumpuknya dengan rapi
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1 Penggulungan dan pelipatan harus rapi, rata kedua tepi, dan rata arah
lebar kain sehingga proses selanjutnya dapat berjalan lancar dan memudahkan dalam penjahitan.
2 Penulisan identitas kain + 15 cm dari ujung kain.
Gambar 4 – 1 Skema Jalannya Kain pada Mesin Reeling
Keterangan : 1. Gulungan kain
2. Bak scaray 3. Roll scaray
4. Counter 5. Roll jari-jari
6. Motor penggerak 7. Belt
8. Roll pembantu
Di unduh dari : Bukupaket.com
60
4.2. Sewing
Sewing adalah proses menjahit kain setelah di reeling dengan tujuan agar pada waktu proses relaxing di mesin rotary washer kain tidak lepas sehingga proses
relaxing dapat berjalan dengan lancar. 1. Cara kerja :
1 Menyiapkan kain yang akan di jahit beserta jarum jahit, benang dan cutter. 2 Menjahit kain dengan cara memasukkan jarum pada tepi kain sampai satu
gulung dengan jarak 1–1,5 cm dari tepi kain. 3 Menarik jarum kemudian memotong benang jahitan tersebut, lalu mengikat
benang yang sudah terpotong dengan kelonggaran ikatan 4–7 cm atau 4–5 jari tangan
4 Menumpuk kain yang sudah dijahit. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1 Benang yang digunakan untuk menjahit harus kuat 2 Jahitan dan ikatan benang harus kuat
3 Setiap lembaran kain harus terjahit semua 4 Setiap sisi gulungan dijahit 2 – 6 jahitan
4.3. Relaxing dan Scouring