99
Sedangkan bahan dari serat sintetik dan rayon asetat paling baik dikelantang dengan natrium khorit Textone dalam suasana asam. Rayon asetat dapat
pula dikelantang dengan natrium hipokhlorit dalam suasana asam. Pengelantangan dengan zat oksidator yang mengandung khlor.
7.3.1. Pengelantangan dengan Kaporit
Kaporit termasuk zat oksidator yang memiliki daya oksidasinya yang kuat sehingga jarang digunakan untuk pengelantangan serat rayon viskosa karena
dapat menyebabkan terjadinya oksiselulosa yang merupakan jenis kerusakan serat. Biasanya kaporit digunakan untuk pengelantangan bahan tekstil dari
serat kapas. Kaporit diperdagangakan dalam bentuk bubuk yang mengandung 30 sampai 60 khlor aktif.
Reaksi kimia yang terjadi dalam pengelantangan dengan kaporit adalah sebagai berikut :
- Pelarutan kaporit dalam air :
2CaOCl
2
o Ca OCl
2
+ CaCl
2
- Kalsium hipokhlorit terhidrolisa
Ca OCl
2
+ H
2
O o CaOH
2
+ 2HOCl -
Pada waktu yang sama terjadi pula gas khlor CaCl
2
+ Ca OCl
2
+ H
2
O CaOH
2
+ Cl
2
- Asam hipokhlorit yang terbentuk bekerja memutihkan serat
HOCl o HCl + On
- Adanya CO
2
dari udara mempercepat penguraian CaOH
2
+ CO
2
o CaCO
3
+ H
2
O Untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan serat karena oksidasi,
pengelantangan dilakukan pada kondisi alkali dengan penambahan soda abu natrium karbonat atau zat lainnya yang bersifat basa, pengelantangan yang
dilakukan dalam suasana alkali gritupol pH 10 – 11 akan berjalan perlahan- lahan dengan hasil yang baik.
Selama proses pengelantangan karena pengaruh CO
2
dari udara dapat menetralkan kalsium hidroksida membentuk kalsium karbonat yang
mengendap, sehingga kemungkinan dapat menurunkan pH dan menyebabkan pegangan bahan terasa kasa. Untuk menghilangkan adanya endapan kalsium
karbonat maupun sisa-sisa kalsium hidroksida serta sisir kaporit pada bahan perlu dilakukan proses pengasaman dengan asam khlorida HCl.
Di unduh dari : Bukupaket.com
100
Dengan proses pengasaman sisa-sisa kaporit akan terurai menghasilkan asam hipokhlorit, sehingga memberikan efek pengasaman lanjutan.
CaCO
3
+ 2HCl o CaCl
2
+ H
2
CO
3
CaOH
2
+ 2HCl o CaCl
2
+ 2H
2
O CaOCl
2
+ HCl o CaCl
2
+ HOCl Gas khlor yang timbul selama proses pengelantangan dengan kaporit,
sebagian terserap oleh bahan. Sehingga pada pengeringan, konsentrasi gas khlor makin besar walaupun jumlahnya kecil, hal ini kemungkinan dapat
menyebabkan kerusakan serat yang mengakibatkan kekuatan serat turun. Oleh karena itu setelah proses pengasaman, perlu diikuti dengan proses anti khlor
dalam larutan natrium bisulfit atau natrium hidrosulfit untuk mengikat khlor yang mungkin ada dalam bahan.
Reaksi anti khlor dengan natrium bisulfit :
NaHSO
3
+ Cl
2
+ H
2
O o NaHSO
4
+ 2HCl Reaksi anti khlor dengan natrium hidrosulfit :
Na
2
S
2
O
4
+ 3Cl
2
+ 4H
2
O o 2NaHSO
4
+ 6HCl Untuk memperoleh hasil pengelantangan dengan kenampakan yang lebih
cerah setelah tahapan-tahapan proses di atas selesai dan diikuti pencucian, selanjutnya dapat dilakukan proses pemutihan optik dengan zat-zat pemutihan
optik seperti leucophor, blankophor, uvitex dan lain-lain. Contoh resep pengelantangan dengan kaporit :
1. Pengelantangan
Kaporit : 2 – 3 graml
Na
2
CO
3
: 7 graml pH = 11
Pembasah : 1 ccl
Waktu : 60
menit Suhu
: suhu kamar Setelah selesai dilakukan pencucian dengan air dingin.
2. Proses pengasaman
HCl 20 Be :
3 ccl
Waktu : 15
menit Suhu
: suhu kamar
Setelah selesai dilakukan pencucian dengan air dingin
Di unduh dari : Bukupaket.com
101
3. Proses anti
khlor NaHSO
3
: 3
gl Waktu : 15
menit Suhu
: 50 C
Setelah selesai dilakukan pencucian dengan air hangat, air dingin, kemudian dikeringkan.
Setelah selesai proses pengeringan kain hasil pengelantangan dapat dilakukan proses pemutihan optik.
Proses pengelantangan dengan kaporit dapat dikerjakan secara perendaman dalam bak porselin atau plastik dan menggunakan mesin Haspel atau mesin
Jigger
7.3.2. Pengelantangan dengan Natrium Hipokhlorit