50
BAB III PERSIAPAN PROSES PENCELUPAN DAN PENCAPAN
KAIN SELULOSA
Persiapan proses pre treatment pencelupan dan pencapan pada kain selulosa kapas dan rayon adalah cara-cara mempersiapkan bahan yang akan
mengalami proses pencelupan dan pencapan sehingga akan mempermudah dalam penanganan proses berikutnya. Persiapan proses dilakukan sebelum
kain mengalami proses basah atau proses kimia. Persiapan proses ini meliputi pembukaan dan penumpukkan kain pile up, penyambungan kain sewing,
dan pemeriksaan kain inspecting.
3.1. Pembukaan dan Penumpukkan Kain Pile Up
Kain kapas atau rayon mentah grey produksi dari pertenunan biasanya berbentuk lipatan–lipatan dan gulungan dengan panjang tertentu kurang lebih
50–300 meter. Pile up adalah proses menumpuk gulungan kain pada palet atau kereta kain dengan cara membuka gulungan kain tersebut sampai
memenuhi kapasitas palet. Kapasitas palet atau kereta berkisar + 2000–2500 meter sehingga dalam satu tumpukan kain terdiri dari banyak gulungan.
Panjang kain pada palet tidak boleh melebihi kapasitas yang diperkenankan, panjang kain yang melebihi kapasitas palet menyebabkan tumpukan kain
terlalu tinggi sehingga tumpukan mudah roboh, penumpukan harus rapi, sejajar, tegak, dan tidak miring. Pekerjaan membuka dan menumpuk biasanya
dilakukan oleh dua orang operator yang meliputi tahapan-tahapan pekerjaan sebagai berikut :
-
Pengisian kartu proses flow sheet - Penumpukan
kain - Pemberian
kode
3.1.1. Pengisian Kartu Proses Flow Sheet
Flow sheet atau kartu proses adalah kartu yang berisi informasi tentang nama pemilik kain, jenis kain, konstruksi kain, lebar kain, jumlah gulungan, panjang
tiap gulung, lebar jadi dan jenis-jenis proses yang akan dilaluinya. Kartu proses berfungsi sebagai pengendali selama kain mengalami proses pada lini
produksi, sehingga mempermudah dalam pengontrolan. Kartu proses pada tiap industri memiliki bentuk dan format yang berbeda tetapi prinsipnya sama.
Konstruksi kain yang ditulis meliputi tetal benang, anyaman kain, dan nomer benang, sedangkan jenis proses pada kain grey kapas dengan hasil jadi kain
putih diantaranya : BO = Bleaching only pembakaran bulu, penghilangan kanji, pemasakan,
pengelantangan
Di unduh dari : Bukupaket.com
51
BM = Bleaching pembakaran bulu, penghilangan kanji, pemasakan, pengelantangan, merserisasi
BMS = Bleaching pembakaran bulu, penghilangan kanji, pemasakan,
pengelantangan, merserisasi, dan sanforisasi BMC
= Bleaching pembakaran bulu, penghilangan kanji, pemasakan,
pengelantangan, merserisasi, calender Selain fungsi seperti di atas kartu proses juga berfungsi untuk mengecek
kebenaran panjang dan lebar kain pada tiap gulungan maupun mengecek jumlah seluruh gulungan. Flow sheet berbentuk kartu yang berisi format–format
yang harus diisi oleh setiap bagian yang memproses kain tersebut.
Nama Pemilik :
Jenis Kain
: Konstruksi
: Lebar grey
: Lebar jadi :
Work Order
: Panjang
keseluruhan :
Jumlah gulung :
Jenis proses :
Panjang kain No. Gul
Pile Up Inspecting
Keterangan
Jumlah
Paraf petugas : 1. Proses ...............
Nama paraf
2. Proses ................
3. dan seterusnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
52
3.1.2. Penumpukkan Kain Pile Up
Seperti dijelaskan di atas penumpukkan kain adalah pengerjaan membuka kain grey yang masih dalam bentuk gulungan terikat kemudian menumpuknya
dengan rapi di atas palet secara mendatar dengan menarik ujung-ujungnya dengan panjang secukupnya + 3 – 4 meter, penarikan ujung kain bertujuan
untuk mempermudah proses penulisan kode dan penjahitan atau penyambungan.
Cara kerja proses pile up adalah sebagai berikut : 1. Membuka gulungan kain dan menempatkannya secara melintang pada palet
2. Menarik ujung dan pangkal kain sepanjang 3 – 4 meter 3. Mengikat ujung kain yang satu dengan ujung gulungan kain berikutnya untuk
mempermudah penjahitan dan menghidarkan dari kesalahan penjahitan
Batas maksimal penumpukkan kain di atas palet adalah 2.500 meter. Tetapi tidak mutlak, tergantung dari tebal tipisnya kain.
Gambar 3 – 1 Penumpukkan Kain pada Palet
Keterangan Gambar : a. Ujung
kain b. Ujung pangkal kain
c. Ujung kain yang akan disambung d. Palet
3.1.3. Pemberian Kode Kodefikasi