Rancangan Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel
Naskah Dramatisasi Bagian I
Orang-Orang Proyek
diadaptasi dari bagian I novel
Orang-Orang Proyek
karya Ahmad Tohari
Peran : Narator
Pak Tarya Kabul
Wati Mak Sumeh
Dalkijo
Kelas di setting menjadi warung makan Mak Sumeh. Kemudian Pak Tarya memasuki stage.
1. Narator
: Ini adalah kisah seorang Kabul. Kabul merupakan kepala pelaksana proyek pembangunan jembatan. Ia adalah Insinyur
muda yang pintar dan juga ramah. Ia lah yang memimpin pembangunan jembatan di sungai cibawor.
2. Mak Sumeh : “Selamat pagi Pak Insinyur. Duh makin ganteng aja
Tumben, kok pagi- pagi sudah ke warung? “
Mak Sumeh menyapa dengan riang gembira dan sedikit terkejut
3. Kabul
: ” Gatau Mak Sumeh, saya tiba-tiba lapar. Mungkin karena saya m
encium bau ikan yang digoreng dari warung ini.”
sambil celingukan melihat dapur Mak Sumeh
4. Mak Sumeh : “Ah, Pak Insinyur ini bisa saja. Wong belum matang kok.
Kalau begitu saya siapkan dulu makanannya.”
keluar dari arah stage 2
Pak Tarya masuk dari stage 1 sembari membawa alat pancingnya.
5. Pak Tarya
: “Selamat pagi Pak Insinyur Waah…. baru kali ini saya lihat ada “orang gede” mau makan di tempat seperti ini”
sambil menggeleng keheranan
6. Kabul
: “Ah, Pak Tarya ini. Kita semua sama Pak. Sama-sama
manusia. Saya senang makan disini saya bisa ngobrol dengan tukang dan kuli, atau bisa tambah teman ngobrol
seperti Mak Sumeh.”
bicara dengan rendah hati
7. Pak Tarya
:” Pak Insinyur Anda terlalu rendah hati. Biasanya orang sukses tidak mau kumpul dengan bawahan. Apalagi
berteman dengan yang
level
nya rendah.”
menggelengkan kepala
8. Kabul
: “ Tidak Pak Tarya. Pak tarya lebih rendah hati daripada saya. Oh iya, saya dengar Pak Tarya ternyata pensiunan pegawai
Kantor Penerangan. Dan bahkan sewaktu di Jakarta sempat bekerja sebagai wartawan ?”
nada bertanya
9. Pak Tarya
: “Ah, informasi itu ada yang benar tapi banyak salahnya. Saya hanya sebentar jadi wartawan.”
10. Kabul
: “Pak Tarya tidak mancing hari ini?” 11.
Pak Tarya : “Tadinya mau mancing, tapi sungai masih keruh. Bekas banjir kemarin. Tapi karena sudah telanjur keluar rumah,
saya mampir sini niatnya mau pesan es teh saja untuk ngademin
awak
.”
medok jawa
12. Kabul
: “Banjir kemarin itu membuat saya stres berat Pak Tarya”
wajah sendu
13. Pak Tarya
: “Iya, saya lihat. Tiang jebol karna tak kuat menahan sampah ranting. Tapi masalah banjir ini kan karena masalah alam,
jadi tidak usah terlalu menyalahkan diri.” 14.
Kabul : “Sebenarnya masalah seperti ini bisa dicegah bila para
penguasa mau ikuti saran saya untuk memulai pembangunan saat musim kemarau tiba.
Tapi mereka memaksa saya segera menyelesaikan jembatan itu untuk kepentingan kampanye penguasa golongan partai.”
wajah kecewa sedikit marah
15. Pak Tarya : “Hahahahhaa…. Saya paham nak Kabul. Tapi saya yakin tidak
semua temanmu sedih karena banjir itu. Justru ini adalah kesempatan untuk meminta dana tambahan.”
16. Kabul : “Ya begitulah, belum lagi warga yang menyogok mandor
untuk mengambilkan semen atau sisa besi.” 17.
Pak Tarya : “Sudah, jangan terlalu ambil pusing. Ngomong-ngomong
Seorang Insinyur hebat seperti Anda kok ga pernah bawa calon istri ke sini?”
18. Kabul
: “Dulu ada, mungkin karena saya telalu sibuk demo jadi dia memilih untuk meninggalkan saya.”
19. Pak Tarya
: “Oh. jadi
sampeyan
dulu m antan aktivis?”
20. Kabul
: “Dulu, dan berhenti karena saya harus bekerja untuk adik adik dan
biyung
.”
Mak Sumeh masuk melalui stage 2 sembari membawa makanan dan dua es teh.
21. Mak Sumeh : “
Monggo
Pak Insinyur dan Pak Tarya, maaf agak lama. Tadi gasnya sempet habis. Jadi lama buat minumnya. Maaf Pak
Insinyur, aku tadi ga sengaja nguping sedikit. Kalau masih jomblo, saya bisa lho carikan
pasangan untuk Pak Insinyur”
nada bicara centil
22. Kabul
: “Mak Sumeh ini ngomong apa sih?” 23.
Mak Sumeh : “ Sebenarnya ada yang sudah lama naksir Pak Insinyur. Tapi Pak Insinyurnya cuek.”
24. Kabul
: “Mak Sumeh ini tukang gosip” 25.
Mak Sumeh : “Ah, Pak Insinyur. Saya itu terkenal gak hanya sebagai penggosip, sebagai mak comblang juga. Kalau Pak Insinyur
mau sama Wati. Saya akan bantu jodohkan. Ehhh… maafkan mulut saya ini Pak Insinyur”
menutup mulutnya dengan kedua tangan
26. Kabul
: “Kok Wati?”
mimik bingung
27. Mak Sumeh : “Pak Insinyur tidak tau? Wati itu menyukai Pak Insinyur. Dia
sendiri yang cerita. Tapi repotnya, dia juga cerita kalau dia sudah punya pacar.”
28. Pak Tarya
: “Mak Sumeh, nak Kabul saya tak pergi ke bawah pohon sana dulu. Mau main seruling dulu. Es tehnya saya bawa kesana
ya Mak.”
membawa es teh kemudian keluar dari stage 1
29. Mak Sumeh : “Iya Pak Tarya, silahkan”
30. Kabul
: “Mak Sumeh sendiri yang cerita kalau Wati sudah punya pacar. Artinya sudah tidak bisa diganggu lagi kan? Kok
malah dijodoh- jodohkan sama saya?”
31. Mak Sumeh : “Namanya juga manusia, selama janur kuning belum
melengkung. Masih boleh memilih to?”
Dalkijo masuk melalui stage 1 dengan mimik kelelahan mencari Kabul.
32. Dalkijo
:” Nah, disini rupanya Insinyur kita. Haduhhhh dek Kabul. Masa mau makan di tempat seperti ini sih? Ini kan tempat
makan kuli dan tukang. Kita ga
level
makan di sini. Kita ini pemain yang beda kasta.”
nada sombong sambil melihat jijik ke sekeliling
33. Kabul
: “Maksud Pak Dal?” 34.
Dalkijo : “Ah, Dik Kabul ini. Kita ini atasan, tunjukkan sedikit
wibawa kita. Jangan merendahkan dirilah, kita ini yang punya kuasa Kalau bukan karena kita, mereka ga akan
hidup enak. Kamu tau to? Permainan anggaran kita lah yang menghidupi mereka. Lihat saya, bisa ganti
Harley Davidson
model terbaru setiap selesai mengerjakan satu proyek. Semua itu halal Dik Kabul
35. Kabul
: “Maksud Pak Dal apa?” 36.
Dalkijo : “Dik Kabul, kita ini mantan orang kere. Harus tobat melarat.
Jauh-jauh sama yang namanya kemiskinan. Contohnya, tiang jebol akibat banjir kemarin itu. Itulah makanan kita.
Keruk kekayaan
dik, lupakan
dosa. Hahahaha….”
menunjukkan wajah sombong dan jijik dan keluar dari stage 1 sambil tertawa
37. Mak Sumeh : “Lihat, Pak Insinyur. Wati datang. Lihat, cantik,kan?
Aku dan semua orang di sini bilang Pak Insinyur dan Wati adalah pasangan yang cocok. Pas. Semua orang disini tau
kalau aku ini mak comblang. Khusus untuk Wati dan Pak Insinyur aku gratiskan.”
38. Wati
: “Makan gasik ya mas?”
masuk dari stage 1
39. Kabul
: “Pekerjaanmu sudah selesai?” 40.
Wati : “Sudah lama selesai. Makanya aku jenuh, mau apa terus jadi
lapar. Kali ini aku yang bayar, Mas. Malu terus terusan ditraktir.”
nada manja
41. Narator
: Tiba-tiba Kabul teringat jati diri Wati. Wati adalah satu satunya karyawati yang bisa dikatakan berasal dari keluarga
yang berada. Ayahnya adalah anggota DPRD dan konon kakaknya petinggi polisi. Kabul melebar. Ah, bagaimana bila
uang Wati berasal dari gaji ayahnya yang anggota DRPD itu? Namun Kabul segera meminum es tehnya dan membayar dan
meninggalkan Wati.
Naskah Dramatisasi inilah yang nanti akan menjadi media ajar dalam pembelajaran unsur tokoh-penokohan novel
OOP
dengan metode pembelajaran
role playing.
2 Seleksi Partisipan
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari lima anggota. Guru membagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok penampil dan
pengamat. Guru bisa memilih partisipan penampil berdasarkan pengamatan kemampuan siswa dalam kelas untuk menghemat waktu. Namun,
diperkenankan pula apabila guru memberikan kesempatan siswa untuk menentukkan partisipasinya apabila alokasi waktunya memadai.
3 Pengaturan
Setting
Para pemain menggambarkan garis besar skenario. Gambaran sederhana
setting
pengaturan dan aksi pemeran salah satu peran. Guru membantu kelompok penampil untuk menghadirkan pentas yang ada dalam naskah. Guru
juga dapat membantu pemeran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peran tersebut.
Hal itu penting agar siswa merasa aman dalam melaksanakan
role playing
dan memulai aksi pemeranan. Pada langkah ini, siswa diarahkan untuk pertama-tama mengimajinasikan latar atau setting yang terdapat dalam naskah
drama, kemudian imajinasi itu dihidupkan melalui penghadiran
property
yang dibantu juga oleh guru.
4 Persiapan Pemilihan Siswa sebagai Pengamat
Pengamat terlibat aktif seperti kelompok pemeran dan menganalisis pemeranan. Guru disarankan untuk terlibat menjadi pengamat dalam
role playing
dengan menetapkan tugas untuk siswa, seperti mengevaluasi jalannya
role playing
, memberi komentar terhadap keefektifan dan rangkaian sikap pemeran. Pada langkah ini, kelompok pengamat diberikan bekal dan
dipersiapkan agar jeli melihat poin yang akan dibahas.
5 Pemeranan
Guru memberikan kesempatan untuk pemeran mengekspresikan ide mereka sesuai dengan tujuan. Apabila tindak lanjut yaitu diskusi menunjukkan
kekurangpahaman siswa terhadap alur cerita yang diperankan, guru dapat meminta pemeranan ulang. Tujuan sederhana pemeranan adalah untuk
mendirikan kejadian dan peran, yang kemudian peran dapat diselidiki, dianalisis, dan dikerjakan kembali.
6 Diskusi dan Evaluasi
Dengan mengajukan sebuah pertanyaan, siswa akan segera terpancing untuk segera mengeluarkan pendapatnya. Spontanitas diskusi hanya terjadi
karena siswa mengerti apa yang baru saja diperankan. 7
Pemeranan Kembali Siswa melakukan pementasan kembali dengan merubah peran yang ia
miliki sesuai dengan saran atau masukkan dari kelompok pengamat yang dibimbing guru dalam memberikan peniliaian.
8 Diskusi dan Evaluasi
Pada tahap ini, guru dan siswa melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi, maupun materi cerita yang disimulasikan. Guru harus mendorong
agar siswa dapat melihat perbandingan pementasan pertama dan kedua. Siswa dibimbing guru untuk dapat bersikap kritis. Langkah terakhir pada tahap ini
adalah penarikan kesimpulan.
9
Sharing
dan Generalisasi Pengalaman Berbagi pengalaman dan generalisasi. Guru hendaknya membentuk
diskusi sehingga
siswa setelah
mengalami
role playing
dapat menggeneralisasi situasi masalah dan konsekuensinya. Bentuk diskusi yang
mencukupi akan sampai pada kesimpulan yang tepat. Siswa dibantu oleh guru untuk menghubungan situasi dalam naskah terhadap kenyataan-
kenyataan di dunia nyata. Metode
role playing
merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa-siswa untuk praktik menempatkan diri mereka dalam
peran-peran dan situasi yang akan meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai keyakinan-keyakinan mereka sendiri dan orang lain. Langkah-langkah praktis
pembelajaran novel
Orang-Orang Proyek
dengan menggunakan metode
role playing
a. Guru menyusun menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
b. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu
beberapa hari sebelum pelaksaan kegiatan pembelajaran c.
Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya lima orang d.
Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
e. Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario
yang sedang diperagakan
f. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja
untuk membahas atau memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok
g. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulan
h. Guru memberikan kesimpulan secara umum
i. Evaluasi dan penutup
4.3.2 Rancangan Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel
OOP
bagian I dengan Metode
Role Playing
4.3.2.1 Silabus Pembelajaran
Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dasar yang
ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar Salim
dalam Muslich, 2007: 23.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas
: XI Semester
: I Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 7. Memahami berbagai hikayat, novel
Indonesianovel Indonesiaterjemahan 7.1 Menganalisis unsur-unsur intrinsik
dan ekstrinsik
novel Indonesiaterjemahan
SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI
Semester : I
Standar Kompetensi : 7 Memahami berbagai hikayat, novel Indonesianovel terjemahan
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator Pengalaman
Belajar Alokasi
Waktu Penilaian
Sumber Bahan Jenis
Bentuk Contoh
7.2 Menganali -sis unsur-
unsur intrinsik
dan ekstrinsik
novel Indonesia
terjemahan Unsur
Intrinsik Tokoh
Penokoh -an
naskah drama
-tisasi novel
OOP
bagian I
Kognitif
1. Menyebutkan
unsur intrinsik dan ekstrinsik
dalam novel. 2.
Merumuskan pengertian
tokoh dan
penokohan sebagai salah
satu unsur
intrinsik novel Berlatih
memerankan naskah
dramatisasi novel
OOP
yang dibacakan
oleh kelompok
penampil Mengekspresikan
dialog tokoh yang terdapat
pada naskah
dramatisasi novel 4 x 45
Menit
Kognitif
Tes Uraian
1. Lengkapi
bagan unsur intrinsik dan
ekstrinsik novel
di bawah ini
Sudjiman 1991.
Memahami Cerita
Rekaan
Jakarta : Pustaka Jaya
Waluyo. 2003.
Apresiasi Puisi
. Jakarta
PT. Gramedia
Pustaka Utama
3. Mengidentifi
-kasi unsur
tokoh dan
penokohan pada
naskah dramatisasi
novel
OOP
bagian I
OOP
bagian I melalui
pementasan drama
Memberikan komentar
dan saran bagi dari
kelompok pengamat
pada kelompok
penampil Mengemukakan
pemahaman siswa
terhadap pengertian tokoh
dan penokohan
menurut siswa Mengkritisi buah
pemikiran rekan kelompok
lain mengenai
pengertian tokoh dan penokohan
2. Jelaskan
pengertian tokoh dan
penokohan menurut
Anda
3.Identifikasi- lah
tokoh dramatisasi
novel
OOP
bagian I, berdasarkan
sifat dan
kedudukan perannya
4. Identifikasi-
lah unsur
penokohan pada drama-
tisasi novel
OOP
bagian I
dengan menunjuk-
kan bukti
kutipan Tohari, Ahmad.
2015.
Orang
–
Orang Proyek
. Jakarta : PT.
Gramedia
Afektif
4. Menunjukkan
sikap kerjasama
dalam kegiatan
berdiskusi mengenai
unsur
tokoh dan
penokohan Melengkapi
pengertian tokoh dan
penokohan bersama-sama
dan mencatat
tambahan informasi
dari guru
Mengkreasikan naskah
dramatisasi novel
OOP
bagian I yang
diberikan guru
sesuai kemampuan
siswa
Non- Tes
Lembar Pengam
-atan Penilaian sikap
siswa:
tanggung jawab
bekerja sama percaya diri,
dan
dalam naskah dramatisasi
novel
OOP
bagian I 5.
Menunjukkan sikap
tanggung jawab
dalam kegiatan
pementasan naskah
dramatisasi novel
OOP
bagian I 6.
Menunjukkan sikap percaya
diri saat
mementaskan naskah kreasi
dramatisasi novel
OOP
bagian I 7.
Menunjukkan sikap
menghargai hasil
karya teman
kelompok lain dalam
Mementaskan naskah
dramatisasi novel
OOP
bagian I hasil
kreasi kelompoknya
Memberikan masukan kepada
kelompok yang
sdang tampil dan juga
mendapatkan masukan
dari kelompok
lain yang
menjadi pengamat
Mengidentifikasi tokoh
dan penokohan
berdasarkan klasifikasi dalam
diskusi kelompok
Kelompok mengajukan
pertanyaan antarkelompok
maupun guru menghargai
hasil karya
teman
pementasan drama kreasi
kelompok
Psikomotorik
8. Mendemo
-nstrasikan tokoh
dan penokohan
sesuai dengan karakter
dengan lafal, keberanian,
intonasi
dan ekspresi yang
sesuai dengan gambaran
karakter pada naskah
dramatisasi novel
OOP
bagian I Menjawab
pertanyaan dari
kelompok lain
dan guru
menjelaskan hal yang
masih membingungkan
siswa Non-Tes
Unjuk Kerja
Penilaian :
Lafal Keberanian
Intonasi Ekspresi
4.3.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan perencanaan jangka
pendek untuk memperkirakan dan memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan guru dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi siswa
Muslich, 2008: 154. Rencana pelaksanaan pembelajaran metode role play dalam menganalisis
tokoh dan penokohan novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari untuk siswa SMA kelas XI semester I akan diterapkan sebagai berikut :
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Tingkat Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
KelasSemester : XI I
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit