Kekongruenan Linear TEORI KEKONGRUENAN

Contoh 2.9 Bilangan bulat mempunyai invers perkalian modulo 26 karena dan relatif prima. Invers perkalian tersebut dapat diperoleh dengan menemukan yang memenuhi kekongruenan . Kekongruenan ini dapat diselesaikan dengan mencoba penyelesaian- penyelesaian yang mungkin, yaitu . Dengan cara ini akan diperoleh sebagai penyelesaian dari kekongruenan tersebut, karena Dengan demikian, .

2. Kekongruenan Linear

Suatu persamaan yang berbentuk disebut sebagai kekongruenan linear, dan penyelesaian untuk pesamaan tersebut adalah suatu bilangan bulat sedemikian sehingga . Dengan menggunakan Definisi 2.4, jika dan hanya jika . Untuk elemen-elemen dari yang manakah sehingga kekongruenan berlaku? Dapat dianggap bahwa kekongruenan linear jenis ini harus mempunyai satu penyelesaian, tetapi dengan memeriksa sembilan elemen dari dapat diperoleh bahwa terdapat tiga penyelesaian; yaitu dan . Hal ini karena , , dan . Dengan demikian, telah ditunjukkan bahwa kekongruenan tersebut mempunyai tiga penyelesaian: , dan . Beberapa kekongruenan linear tidak mempunyai penyelesaian. Sebagai contoh, tidak mempunyai penyelesaian. Andaikan merupakan penyelesaiannya, maka dapat terdapat bilangan bulat sedemikian sehingga . Dapat dilihat, ruas kiri dapat dibagi dengan 3 sedangkan ruas kanan tidak dapat dibagi dengan 3, dengan demikian diperoleh kontradiksi. Kapan suatu kekongruenan dari bentuk mempunyai penyelesaian di dalam ? Berdasarkan contoh di atas, dapat dilihat bahwa diperlukan syarat mempunyai penyelesaian, yaitu semua faktor persekutuan dari dan harus membagi . Teorema 2.9 Kekongruenan Linear Kekongruenan linear mempunyai penyelesaian jika dan hanya jika , dimana Bukti: Kekongruenan dapat ditulis ke dalam bentuk . Kekongruenan tersebut mempunyai penyelesaian jika dan hanya jika terdapat sedemikian sehingga . Pada pembahasan yang sebelumnya telah dipelajari mengenai Persamaan Diophantine, dapat dikatakan bahwa persamaan ekuivalen dengan persamaan linear Diophantine, yaitu: . Dengan kata lain, kekongruenan tersebut mempunyai penyelesaian jika dan hanya jika persamaan linear Diophantine mempunyai penyelesaian. Menurut Teorema 2.5, dapat disimpulkan bahwa kekongruenan tersebut mempunyai penyelesaian jika dan hanya jika , dimana . ∎ Akibat 2.10 Kekongruenan linear mempunyai penyelesaian tunggal jika dan hanya jika . Bukti: Menurut Teorema 2.9, kekongruenan linear mempunyai penyelesaian jika dan hanya jika . Karena dan menurut Teorema 2.8, berarti kekongruenan linear mempunyai penyelesaian . Untuk menunjukkan ketunggalan dari penyelesaian tersebut, dimisalkan terdapat dan . Menurut Teorema 2.7 , dapat ditulis sebagai dan menurut Teorema 2.7 maka . Dengan menggunakan Teorema 2.7 , kekongruenan di atas berlaku apabila . ∎

C. MATRIKS