. ∎
Contoh 2.3 Untuk
dan , berlaku: dan
untuk dan , berlaku:
.
3. Faktor Persekutuan Terbesar
Definisi 2.2 Faktor Persekutuan
Suatu bilangan bulat
disebut faktor persekutuan dari bilangan
bulat a dan b jika d membagi a dan b, yaitu: jika dan
.
Karena adalah pembagi setiap bilangan bulat, maka adalah faktor
persekutuan dari dan . Oleh karena itu, himpunan faktor persekutuan
yang positif adalah tak-kosong. Setiap bilangan bulat membagi nol, karena itu jika
, maka setiap bilangan bulat merupakan faktor persekutuan
dan . Dalam hal ini, himpunan faktor persekutuan yang positif dari
adalah tak-berhingga. Tetapi, apabila setidaknya salah satu dari
atau yang tidak sama dengan nol, maka terdapat berhingga banyak faktor persekutuan yang positif. Diantaranya, terdapat
satu yang terbesar,yang disebut faktor persekutuan terbesar dari dan .
Definisi 2.3 Faktor Persekutuan Terbesar Jika a dan b adalah bilangan bulat yang keduanya tak-nol, maka faktor
persekutuan terbesar d dari a dan b adalah faktor persekutuan yang
paling besar dari a dan b. Faktor persekutuan terbesar dari a dan b ditulis sebagai:
. Apabila
, maka a dan b dikatakan relatif prima.
Contoh 2.4 Hitunglah
Perhatikan pembagi 24 yaitu: ,
dan pembagi 32 yaitu: .
Dengan demikian, faktor persekutuan dari 24 dan 32 yaitu: .
Berdasarkan faktor persekutuan di atas, didapat faktor persekutuan yang terbesar dari 24 dan 32 yaitu 8. Jadi,
. Teorema berikut akan menunjukkan bahwa
dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari
dan .
Teorema 2.3 FPB merupakan Kombinasi Linear
Jika dan adalah bilangan bulat yang keduanya bukan nol, maka
terdapat bilangan bulat dan sedemikian sehingga
.
Bukti:
Misalkan himpunan merupakan semua kombinasi linear positif dari
dan :
{ merupakan bilangan bulat . Akan ditunjukkan bahwa
tak-kosong. Jika
, maka , dimana ; jika
, maka , dimana . Menurut Well-Ordering Principle,
mempunyai elemen terkecil, misal . Dengan demikian, berdasarkan definisi , terdapat bilangan bulat
dan sedemikian sehingga dapat dinyatakan bahwa
. Dengan Algoritma Pembagian, dapat diperoleh bilangan bulat
dan sedemikian sehingga
, dimana . Kemudian dapat ditulis ke dalam bentuk
. Jika
adalah positif, maka merupakan anggota . Muncul kontradiksi, padahal
elemen terkecil dari ingat kembali bahwa . Oleh karena itu,
, sehingga atau dengan kata lain . Untuk
membuat sebagai faktor persekutuan dari dan , maka masih harus
dibuktikan .
Misal, terdapat bilangan bulat dan
sedemikian sehingga ,
dimana . Kemudian
dapat ditulis ke dalam bentuk
. Jika
, maka merupakan anggota
. Muncul kontradiksi, padahal elemen terkecil dari ingat kembali bahwa
. Oleh karena itu, , sehingga atau dengan kata lain .
Jika adalah sembarang faktor persekutuan positif dari bilangan bulat
dan , maka dengan menggunakan sifat dalam Teorema 2.1 dapat
disimpulkan bahwa , dengan kata lain . Dengan sifat
dalam Teorema 2.1, didapat | | | | , oleh karena itu lebih
besar dari setiap faktor persekutuan positif dari dan . Dengan
demikian, .
∎
Teorema berikut ini memperkenalkan hubungan antara bilangan bulat yang relatif prima di dalam bentuk kombinasi linear.
Teoreme 2.4 Relatif Prima
Misalkan , keduanya tidak nol. Maka dan relatif prima jika
dan hanya jika terdapat sedemikian sehingga
.
Bukti:
Misal dan relatif prima, berarti . Maka Teorema 2.3 menjamin bahwa terdapat
yang memenuhi . Misalkan untuk sembarang , dan
. Ini berarti dan . Menurut sifat dalam Teorema 2.2, maka
. Menurut Sifat
dalam Teorema 2.1, berarti atau . Karena
, maka diperoleh . Dengan demikian, disimpulkan bahwa
dan relatif prima. ∎
4. Persamaan Diophantine