Autokorelasi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR.

Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai Variance Inflation factor VIF dari semua variabel bebas yang meliputi : Manfaat Persepsian X 1 , Kemudahan Persepsian X 2 , dan Kondisi Yang Memfasilitasi X 3 memperlihatkan nilai yang kurang dari 10. Ini berarti persoalan Multikolinieritas di antara semua variabel bebas dapat ditolerir atau tidak terdapat adanya gejala Multikolinieritas.

b. Heterokedastisitas

Heterokedatisitas di identifikasikan dengan koefisien korelasi Rank Spearman Berdasarkan tabel dibawah, diperoleh tingkat signifikansi koefisien korelasi Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual lebih besar dari 0,05 5. Tabel 4.9 : Hasil Pengujian Heterokedastisitas Variabel Taraf Signifikasi Dari Korelasi Rank Spearman Taraf  Uji Kesimpulan Manfaat Persepsian X 1 0,753 0,05 Homoskedastisitas Kemudahan Persepsian X 2 0,985 0,05 Homoskedastisitas Kondisi Yang Memfasilitasi X 3 0,622 0,05 Homoskedastisitas Sumber : Lampiran 13 Dari hasil pengujian heterokedastisitas diperoleh tingkat signifikansi dari korelasi Rank Spearman lebih besar dari taraf level of signifikan yaitu 5 0,05.

c. Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diambil pada waktu tertentu data cross-sectional” Gujarati, 1995:201. Untuk mengujji variabel-variabel yang diteliti apakah terjadi autokorelasi atau tidak dapat digunakan uji Durbin Watson, yaitu dengan cara membandingkan nilai Durbin Watson yang dihitung dengan nilai Durbin Watson dL dan du dalam tabel. Distribusi penetuan keputusan dimulai dari 0 nol sampai 4 empat. Kaidah keputusan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jika d lebih kecil daripada d L atau lebih besar daripada 4-d L , maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat autokorelasi. 2. Jika d teletak antara d U dan 4-d U , maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak ada autokorelasi. 3. Jika nilai d terletak antara d L dan d U atau antara 4-d L dan 4-d U maka uji Durbin-Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti, untuk nilai-nilai ini tidak dapat disimpulkan ada tidaknya autokorelasi di antara faktor-faktor penganggu. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model penelitian maka perlu dilihat nilai DW tabel. Diketahui jumlah variabel bebas adalah 3 k=3 dan banyaknya data adalah n=137 sehingga diperoleh nilai DW tabel adalah sebesar d L = 1,693 dan d U = 1,774 Tabel 10. Tes Autokorelasi Variabel Nilai DW Test Ketentuan Daerah Keterangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penggunaan Teknologi Informasi 1,761 0 – 1,693 ada auto korelasi 1,693 – 1,774 daerah ketidak pastian 1,774 – 2,226 tidak ada autokorelasi 2,226 – 2,307 daerah ketidak pastian 2,307 - 4 ada autokorelasi Daerah ketidak Pastian Berdasarkan hasil analisis Penggunaan Tekonologi Informasi, maka dalam model regresi ini tidak terjadi gejala autokorelasi karena nilai DW tes yang diperoleh adalah sebagai beriku :

d. Normalitas