Manfaat Penulisan Peranan Ekaristi terhadap keterlibatan orang muda Katolik dalam menanggapi permasalahan sosial masyarakat di Stasi Santo Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur
Yang Ilahi
.
Kitab Suci Perjanjian Lama memaknai kata
mysterion
sebagai suatu dinamik Allah yang menyatakan atau merencanakan karya penyelamatan bagi
manusia. Sedangkan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru
Mysterion
dipahami sebagai Allah menyatakan diri dan rencana penyelamatan-Nya yang terlaksana
secara nyata dalam diri Yesus Kristus. Maka
Sacramentum
yang berakar dari kata
Mysterion
berarti rencana keselamatan Allah yang terwujud dan terlaksana dalam sejarah dan memuncak dalam diri Yesus Kristus bdk. Ef 1:9-10; 3:9; Kol 1:26;
Rom 16:25-26. Dengan demikian kata Sakramen digunakan untuk menterjemahkan kata
myterion
yang memiliki dua ciri pokok. Pertama, mysterion yang dimaksud menunjuk pada kekuatan dinamik dengan yang Ilahi tidak
kelihatan dan pelaksanaan dalam sejarah yang manusiawi kelihatan. Kedua,
mysterion
merupakan sejarah penyelamatan Allah yang terlaksana dan terwujud dalam diri Yesus Kristus Martasudjita, 2003: 61-64.
Sakramen dalam Perjanjian Baru yang diadakan oleh Kristus sendiri, selanjutnya dipercayakan kepada Gereja untuk menampakkan perbuatan Kristus
dan Gereja, yang juga merupakan tanda dan sarana untuk mengungkapkan serta menguatkan iman, mempersembahkan penghormatan kepada Allah dan membawa
berkat kekudusan bagi manusia. Selain itu membantu untuk menciptakan, memperkembangkan dan mempersatukan Gereja dengan Kristus. Maka umat
beriman Kristiani wajib merayakan-Nya dengan kesungguhan hati dan khidmat. Sebagai Gereja umat beriman selayaknya menunjukkan sikap yang mencerminkan
tindakan Allah dan hadir di tengah sesama dengan membawa wajah Allah,
sehingga siapapun yang berinteraksi dengannya dapat melihat sifat Allah yang memberi kesejukan, kedamaian dan keselamatan KHK, 1995: 840.