b. Bagi Orang Muda Katolik
3 Memberi pemahaman lebih mendalam terkait pengertian dan makna
Ekaristi. 4
Memotivasi untuk menanggapi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.
c. Pastor Paroki
3 Membantu dalam memberikan pemahaman terkait pengertian dan makna
Ekaristi. 4
Membantu untuk mengaktifkan orang muda Katolik dalam kegiatan menggereja dan menanggapi permasalahan sosial yang terjadi di tengah
masyarakat. d.
Bagi Orangtua 1
Membantu tugas orangtua dengan memberikan wadah bagi orang muda Katolik dalam memperkembangkan iman dan melatih kepekaan untuk
membantu sesama yang membutuhkan di tengah masyarakat.
5. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan tujuan untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi tindakan dan lain-lain secara utuh dengan cara mendeskripsikan
dalam bentuk kata-kata serta bahasa, dalam konteks khusus dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong, 2008: 6.
Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis, dimana laporan penelitian dalam bentuk kutipan-kutipan data untuk memberikan
gambaran penyajian laporan tersebut. Data diperoleh dalam bentuk naskah wawancara,
videotape
, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya Moleong, 2008:11. Penelitian tersebut akan dilaksanakan di Stasi Santo Stefanus Datah
Bilang Ilir Kalimantan Timur dengan menggunakan instrumen yaitu kuesioner dan sampel yang digunakan sebagai sumber data yaitu orang muda Katolik Stasi
Santo Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada orang muda Katolik Stasi Santo
Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian ini untuk memberi pemahaman lebih mendalam kepada orang muda Katolik di Stasi Santo
Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur, terkait pengertian dan makna Ekaristi, pemahaman keterlibatan orang muda Katolik dalam menanggapi
permasalahan sosial masyarakat dan mengetahui sejauh mana pengaruh Ekaristi terhadap keterlibatan orang muda Katolik dalam menanggapi permasalahan sosial
masyarakat. Kemudian hasil penelitian dianalisis dan dijelaskan, sehingga pada akhirnya penulis memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan hasil pustaka
dan penelitian dengan harapan agar memberi manfaat untuk membantu orang muda Katolik untuk semakin terlibat aktif dalam perayaan Ekaristi dan khususnya
dalam menanggapi permasalahan sosial masyarakat.
6. Variabel Penelitian
Penulis mengelompokkan variabel-variabel berdasarkan judul skripsi yang diangkat ke dalam table berikut :
Tabel 1: Variabel Penelitian No
Variabel-Variabel No. Item
Jumlah
1 2
3 4
1 Identitas dan Latar Belakang Responden
1,2,3 3
2 Pemahaman orang muda Katolik Stasi Santo
Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur mengenai perayaan Ekaristi
4,5,6,7,8, 9,10
7
3 Pemahaman orang muda Katolik Stasi Santo
Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur tentang permasalahan sosial
11,12, 13 3
4 Pengalaman terkait keterlibatan orang muda
Katolik dalam menanggapi permasalahan sosial 14,15,16,
17,18,19, 20
7
5 Permasalahan sosial yang terjadi di Datah
Bilang Kalimantan Timur 21,22,23
3
6 Sejauh mana perayaan Ekaristi mendorong
orang muda
Katolik dalam
menanggapi permasalahan sosial masyarakat
24,25,26, 27,28
5
7 Usulan aksi sosial yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan keterlibatan orang muda Katolik dalam menanggapi permasalahan sosial
29,30 2
Total 30
7. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu instrument dalam bentuk seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Peneliti memilih teknik kuesioner karena respon yang akan diteliti dalam jumlah yang cukup banyak.
Kuesioner dibuat dan ditujukan kepada orang muda Katolik Stasi St. Stefanus Datah Bilang Kalimantan Timur yang bersifat tertutup Sugiyono, 2014:193.
8. Responden
Responden penelitian merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kualitas atau karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian mengambil kesimpulan. Populasi tidak hanya terbatas hanya pada orang, tetapi juga obyek dan benda-
benda alam lain. Selain itu tidak hanya terbatas pada jumlah obyek atau subyek yang dinilai, tetapi meliputi seluruh sifat yang dimiliki oleh subyek atau objek itu
Sugiyono, 2014:119. Berdasarkan pemahaman mengenai populasi dan sampel di atas, peneliti menggunakan populasi atau responden orang muda Katolik Stasi St.
Stefanus Datah Bilang Kalimantan Timur sebanyak 40 orang.
9. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Stasi Santo Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur, pada akhir bulan November 2016 hingga awal bulan
Desember 2016.
10. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono 2014: 333 analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih nama yang penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Penulis memperoleh data dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Data yang diperoleh melalui kuesioner tersebut diidentifikasi sesuai
dengan fokus masalah yang diteliti. Selanjutnya setelah melakukan identifikasi, penulis akan menelaah dan mengategorikan data yang sesuai dengan variable
yang telah dirancang oleh peneliti. Kemudian peneliti membuat sebuah abstraksi atau menarik kesimpulan atas hasil penelitian, sehingga memberi pemahaman
bagi peneliti dan orang lain. Perolehan persentase suara responden F didapat penulis dengan cara
membagi perolehan jumlah suara yang di dapat dengan jumlah responden seluruhnya N kemudian dikali 100 atau dengan rumus:
Keterangan: F: Suara Masuk
N: Jumlah Responden
F X 100
N
C. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian “Peranan Ekaristi terhadap
Keterlibatan Orang Muda Katolik dalam Menanggapi Permasalahan Sosial Masyarakat di Stasi Santo Stefanus Datah Bilang Kalimantan Ilir
Timur”.
Pada tahap ini penulis akan melaporkan dan membahas hasil penelitian dalam bentuk tabel. Adapun hasil penelitian yang akan penulis laporkan dan bahas
mencakup identitas dan latar belakang responden, pemahaman mengenai Ekaristi, pemahaman tentang permasalahan sosial, pengalaman keterlibatan orang muda
Katolik dalam menanggapi permasalahan sosial, pengetahuan seputar permasalahan sosial di Kampung Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur, sejauh
mana Ekaristi mendorong orang muda Katolik dalam menanggapi permasalahan sosial masyarakat dan beberapa usulan demi peningkatan keterlibatan orang muda
Katolik dalam menanggapi permasalahan sosial.
1. Identitas dan Latar Belakang Responden
Pada bagian ini penulis memaparkan hasil penelitian terkait identitas dan latar belakang responden, meliputi: jenis kelamin, umur dan status pendidikan
orang muda Katolik Stasi St. Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur.
Tabel 2: Identitas dan Latar Belakang Responden
N=40 No
Item Keterangan
Jumlah OMK Persen
1 2
3 4
1 Jenis Kelamin
a. Laki-laki
21 52.5
B. Perempuan
19 47.5
2 Umur
c. 16-17
25 62.5
d. 18-19
12 30
e. 20-21
- f.
22 Tahun 3
7.5
3 Status Pendidikan
a. SMASMK
40 100
b. Mahasiswa
- -
c. Pekerja
- -
d. Lain-lain
- -
Berdasarkan tabel 2 di atas, data identitas dan latar belakang orang muda Katolik Stasi St. Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur dari kategori jenis
kelamin yang akan diuraikan sebagai berikut: laki-laki berjumlah 21 orang atau setara dengan 52.5 dan perempuan berjumlah 19 orang atau sama dengan
47.5. Identitas dan latar Belakang OMK selanjutnya dari kategori umur yaitu: 16-17 Tahun berjumlah 25 orang atau 62.5, 18-19 Tahun berjumlah 12 orang
atau 30, dan 22 Tahun berjumlah 3 orang atau 7.5. Hasil penelitian kemudian dilihat dari kategori status pendidikan yang secara keseluruhan
merupakan pelajar yang bersekolah di SMASMK, yaitu sebanyak 40 orang atau dalam persentase sama dengan 100.
Perbandingan jumlah OMK laki-laki dan perempuan sangat sedikit atau hanya selisih 2 point. Maka, antara OMK perempuan dan laki-laki dapat saling
bersinergi, semakin memaksimalkan setiap potensi atau kemampuan dari masing- masing pribadi seturut dengan tugas maupun tanggungjawab yang diberikan
kepada mereka serta meningkatkan keterlibatan dalam menanggapi setiap permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Demikian pula dengan
usia OMK yang cukup bervariatif membuat mereka memiliki ruang untuk dapat belajar bekerjasama dengan maksimal sesuai dengan taraf usia dan kedewasaan
mereka masing-masing. Latar belakang pendidikan yang sama menunjukkan bahwa mereka memiliki komitmen yang layak untuk didukung oleh para
orangtua, para tokoh Gereja dan seluruh umat dengan membantu memfasilitasi segala kebutuhan OMK dalam menjalankan kegiatan. Selain itu, Pastor Paroki
perlu mengapresiasi dengan memberikan ruang seluas-luasnya bagi OMK untuk dapat mengaktualisasikan diri di tengah masyarakat dengan membawa identitas
diri sebagai umat Kristiani.
2. Pemahaman Orang Muda Katolik Stasi Santo Stefanus Datah Bilang Ilir
Kalimantan Timur mengenai Ekaristi
Pada bagian ini, penulis menguraikan hasil penelitian tentang sejauh mana orang muda Katolik Stasi Santo Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur
memahami Perayaan Ekaristi yang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3: Pemahaman Orang Muda Katolik Stasi Santo Stefanus Datah Bilang
Kalimantan Timur Mengenai Ekaristi N=40
No Item
Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jumlah OMK
Persen 1
2 3
4 5
1 Menurut pemahaman
Anda apa
yang dimaksud
dengan perayaan Ekaristi?
Perayaan pujian dan syukur atas karya
penyelamatan Allah Puncak dan pusat
hidup umat beriman Kristiani
Ungkapan kesatuan dengan Kristus dan
seluruh umat
beriman Kristiani Perayaan iman akan
Allah yang
menyelamatkan melalui
Yesus Kristus
Pernyataan di atas semua benar
7
-
7
5
21 17.5
-
17.5
12.5
52.5 2
Menurut pemahaman Anda apa makna
perayaan Ekaristi? Kehadiran Yesus
Kristus secara nyata dalam rupa roti dan
anggur Mendorong umat
untuk hidup berbagi kepada sesama yang
membutuhkan bantuan
Kesempatan bagi umat
Kristiani untuk
menerima Hosti Suci
Waktu untuk
bertemu Tuhan
secara langsung 30
7
3
- 75
17.5
7.5
-
1 2
3 4
5
3 Apa yang mendorong
Anda untuk merayakan Ekaristi?
Semangat karena akan
bertemu teman-teman
Kewajiban yang harus
dijalankan sebagai
umat Kristiani
Untuk merayakan dan
menghayati iman akan Allah
dan meningkatkan kepedulian
terhadap
sesama yang
sedang mengalami
kesulitan Agar
dipandang salehsuci
oleh orang-orang
di sekitar
-
17
23
- -
42.5
57.5
-
4 Menurut pengalaman
Anda rata-rata dalam 1 bulan berapa kali
umat
Kristiani mengikuti
perayaan Ekaristi?
Sebanyak 2 kali Sebanyak 3 kali
Sebanyak 4-8 kali Lebih dari 8 kali
Pendapat lain 8
18 10
3 1
20 45
25 7.5
2.5 5
Menurut pengetahuan Anda
siapa yang
menetapkan perayaan Ekaristi?
Allah Yesus Kristus
Para Nabi Paus
Pendapat lain 5
26 -
8 1
12.5 65
- 20
2.5
1 2
3 4
5
6 Ketika
merayakan Ekaristi sikap umat
sebaiknya? Memperhatikan
setiap bagian dalam perayaan Ekaristi
Menutup mata dan tidak
berbicara selama perayaan
Terlibat aktif dalam setiap
bagian perayaan Ekaristi
Menilai dan
mengomentari kesalahan
petugas liturgy
Pendapat Lain 8
5
23
-
4 20
12.5
57.5
-
10 7
Menurut Anda dalam Perayaan
Ekaristi Allah dapat dirasakan
kehadiran-Nya melalui……
Misdinar Prodiakon
Lektor Imam
Pendapat Lain 2
1 4
24
9
5 2.5
10 60
22.5
a. Laporan Hasil Penelitian tentang Pemahaman Mengenai Ekaristi
Berdasarkan pertanyaan nomor 1 tentang pemahaman orang muda Katolik stasi Santo Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur mengenai perayaan
Ekaristi, diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 7 OMK 17.5 yang menyatakan Ekaristi merupakan perayaan pujian dan syukur atas karya
penyelamatan Allah, 7 OMK 17.5 menjawab Ekaristi adalah ungkapan kesatuan dengan Kristus dan seluruh umat beriman Kristiani,
5 OMK 12, 5 menyatakan Ekaristi sebagai perayaan iman akan Allah yang menyelamatkan melalui Yesus Kristus dan terdapat 21 OMK 52.5 menyatakan
semua alternative jawaban yang diberikan benar. Pertanyaan nomor 2 tentang pemahaman orang muda Katolik Stasi Santo
Stefanus Datah Bilang Ilir mengenai makna perayaan Ekaristi, secara lebih rincian dalam pemaparan sebagai berikut: tercatat sebanyak 30 OMK 75 berpendapat
bahwa melalui perayaan Ekaristi kehadiran Yesus Kristus secara nyata dalam rupa roti dan anggur, sebanyak 7 OMK 17.5 menyatakan perayaan Ekaristi
mendorong umat untuk hidup berbagi kepada sesama yang membutuhkan bantuan dan sebanyak 3 OMK 7.5 berpendapat perayaan Ekaristi merupakan
kesempatan bagi umat Kristiani untuk menerima Hosti Suci. Pertanyaan nomor 3 terkait motivasi orang muda Katolik Stasi Santo
Stefanus Datah Bilang Ilir dalam mengikuti perayaan Ekaristi, diperoleh hasil sebagai berikut: terdapat 17 OMK 42.5 menyatakan karena kewajiban yang
harus dijalankan sebagai umat Kristiani dan sebanyak 23 OMK 57.5 menyatakan untuk merayakan dan menghayati iman akan Allah dan
meningkatkan kepedulian terhadap sesama yang sedang mengalami kesulitan. Pertanyaan nomor 4 mengenai pengalaman orang muda Katolik Stasi Santo
Stefanus Datah Bilang Ilir tentang berapa kali umat Kristiani merayakan Ekaristi dalam 1 bulan, atas penelitian tersebut ditemukan hasil sebagai berikut: sebanyak
8 OMK 20 menjawab 2 kali, sebanyak 18 OMK 45 menjawab 3 kali, sebanyak 10 OMK menjawab 4-8 kali, sebanyak 3 5 meyatakan lebih dari 8
kali dan sebanyak 1 OMK 2.5 memiliki pendapat lain.
Pertanyaan nomor 5 menggali pengetahuan Katolik Stasi Santo Stefanus Datah Bilang Ilir tentang siapa yang menetapkan perayaan Ekaristi, ditemukan
jawaban sebagai berikut: sebanyak 5 OMK 12.5 menjawab Allah, sebanyak 26 OMK 65 menjawab Yesus Kristus, sebanyak 8 OMK 20 menjawab Paus,
sebanyak 1 OMK 2.5 menjawab semua alternative jawaban benar. Pertanyaan nomor 6 mengenai pemahaman orang muda Katolik Stasi Santo
Stefanus Datah Bilang Ilir tentang sikap umat sebaiknya selama merayakan Ekaristi, diperoleh data dengan jawaban beragam, yaitu: terdapat 8 OMK 20
menyatakan memperhatikan setiap bagian perayaan Ekaristi, 5 OMK 12.5 menyatakan menutup mata dan tidak berbicara selama perayaan, 23 OMK
57.5 menyatakan terlibat aktif dalam setiap bagian perayaan Ekaristi, 4 OMK 10 mengemukakan pendapat lain.
Pertanyaan nomor 7 tentang melalui siapa kehadiran Allah dapat dirasakan dalam perayaan Ekaristi. Melalui penelitian ditemukan sebanyak 2 OMK 5
menyatakan melalui misdinar, sebanyak 1 OMK 2.5 menyatakan melalui Prodiakon, sebanyak 4 OMK 10 menyatakan melalui Lektor, sebanyak 24
OMK 60 menyatakan melalui Imam dan sebanyak 9 OMK yang memiliki pendapat lain.
b. Pembahasan Hasil Penelitian tentang Pemahaman Mengenai Ekaristi
Perayaan Ekaristi merupakan kebutuhan hidup rohani umat Kristiani. Identitas umat Kristiani yang di juga disebut sebagai Gereja ditandai dengan
penerimaan Tubuh Kristus dalam perayaan Ekaristi dan sekaligus sebagai tanda
dipersatukannya umat dalam Kristus Katekismus Populer, 2012:211. Dengan demikian menjadi sebuah keharusan bagi umat Kristiani di Stasi Santo Stefanus
Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur untuk memahami secara mendalam arti Ekaristi sebelum merayakannya. Maka buah-buah dari perayaan Ekaristi dapat
semakin dirasakan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui hasil penelitian tergambar dengan jelas bahwa sebagian besar orang muda Katolik Stasi
St. Stefanus Datah Bilang Kalimantan Timur memahami arti perayaan Ekaristi dengan mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang
muda Katolik Stasi St. Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur telah memahami dengan baik, perayaan Ekaristi yang mereka rayakan.
Setelah memahami mengenai arti Ekaristi, selanjutnya merujuk pada makna dari Ekaristi. Selain arti, pemahaman terkait makna Ekaristi tidak kalah
penting. Arti dan makna dari perayaan Ekaristi merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu sangat perlu bagi umat Kristiani mengetahui dan
memahaminya dengan mendalam. Pemahaman terkait makna perayaan Ekaristi akan mengantarkan umat pada konsekuensi yang harus dilakukan olehnya setelah
merayakan Ekaristi. Hal ini berkaitan dengan upaya untuk hidup sebagai umat yang Ekaristis di tengah masyarakat, dengan mengimplementasikan Sabda Allah
yang didengar melalui perayaan Ekaristi ke dalam hidup sehari-hari, terkhusus dalam menanggapi segala bentuk permasalahan sosial yang terjadi di tengah
masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan cukup banyak orang muda Katolik Stasi Santo Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur yang masih
memahami makna Ekaristi terbatas pada liturgi atau benda-benda harafiah. Hanya
sedikit orang muda Katolik yang memahami makna Ekaristi secara lebih luas, yaitu memberi motivasi agar umat yang merayakan Ekaristi melakukan sesuatu
yang bermanfaat bagi sesama, terkhusus mereka yang membutuhkan. Dalam hal ini para orangtua, tokoh-tokoh umat, Pastor Paroki dan seluruh umat perlu
menyadari pentingnya memberi pemahaman kepada orang muda Katolik terkait makna perayaan Ekaristi, agar tidak menjadi perayaan yang kering dan tidak
bertumbuh. Perayaan Ekaristi bagi bunda Teresia Kalkuta merupakan cahaya penerang
jalan hidupnya, waktu untuk menyerahkan diri, meminta dan memohon segala hal kepada Allah Katekismus Populer, 2012:129. Dari hasil penelitian, ditemukan
motivasi orang muda Katolik Stasi St. Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur dalam merayakan Ekaristi adalah untuk menghayati iman akan Allah dan
meningkatkan kepedulian terhadap sesama yang sedang mengalami kesulitan. Terlihat hubungan antara penghayatan bunda Teresa dengan hasil penelitian yang
menunjukkan motivasi orang muda Katolik Stasi Santo Stefanus dalam merayakan Ekaristi. Namun tidak sedikit pula dari orang muda Katolik yang
masih terjebak pada motivasi yang kurang mendalam, yaitu merayakan Ekaristi sebagai sebuah kewajiban yang harus dijalankan. Jika pemahaman Ekaristi
terbatas hanya sebagai sebuah kewajiban yang harus dijalankan oleh umat Kristiani, tidak jarang membuat seseorang mudah merasa jenuh atau kurang dapat
memaknai pesan yang diinspirasikan oleh Sabda Allah dalam perayaan Ekaristi. Merayakan Ekaristi dapat dilaksanakan kapanpun kecuali pada hari raya
khusus KHK kan. 931. Demikian pula umat yang merayakan Ekaristi tidak ada