Setiap kegiatan yang dilaksanakan tentu memiliki latar belakang dan tujuan yang ingin dicapai. Latar belakang dan tujuan dari sebuah kegiatan perlu untuk
disampaikan kepada peserta, agar mereka mempunyai gambaran terkait topik yang akan dibahas serta pencapaian diakhir pertemuan. Dengan demikian mereka
kegiatan menjadi terarah pada suatu tujuan tertentu dan terukur pencapaiannya diakhir pertemuan atau pendampingan.
3. Materi
a. Perkenalan
b. Penjelasan latar belakang dan tujuan kegiatan pembagian pohon
4. Metode
a. Informasi
b. Tanya jawab
5. Sarana
a. Laptop
b.
MIC
c.
Wireless
6. Proses Pendampingan
a. Pembuka
1 Salam Pembuka
Pagi teman-teman muda, sebelum kita memulai pertemuan pada hari ini, marilah kita menyatukan hati untuk berdoa bersama agar seluruh proses dapat
berjalan dengan lancar dan kita semua dapat memaknainya dalam hidup sehari- hari.
2 Doa Pembuka
Allah Bapa sumber pengharapan dan semangat bagi kami, puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat-Mu atas rahmat kesehatan yang boleh kami rasakan saat
ini, sehingga menuntun kami untuk dapat berkumpul bersama teman-teman dalam rangka menjalankan kegiatan pendampingan pada hari ini. Ya Bapa mohon berkat
dan pendampingan-Mu selama pertemuan hari ini, arahkanlah pikiran, perkataan dan perbuatan kami untuk dapat mengikuti setiap proses yang pada akhirnya
memberi dampak positif dalam hidup kami, sebab Engkaulah sumber harapan kami. Amin
b. Uraian Materi
1 Perkenalan
Pendamping terlebih dahulu memperkenalkan diri, selanjutnya perkenalan dari masing-masing peserta dengan menyebutkan nama lengkap dan tempat
tinggal.
2 Latar belakang dan Tujuan Kegiatan
Kehadiran orang muda Katolik sangat istimewa bagi Allah, terbukti dalam sejarah keselamatan, Allah memanggil orang muda untuk terlibat sebagai rekan
kerja, misalnya Ishak Kej 21:1-7; 22:1-18 dan Musa Kel 3. Keterlibatan orang muda tersebut bukan tanpa tantangan dan rintangan, melainkan melewati lika-liku
yang justru menjadi dasar pengharapan akan penyelengaraan Allah dalam karya mereka. Kerjasama Allah dan manusia menemui puncaknya pada peristiwa
pemilihan Maria yang merupakan perempuan muda untuk menjadi ibu dari Putra Tunggal-Nya di tengah suasana sosial, budaya dan agama kuno, para suami
mendominasi dalam keluarga dan anak-anak tidak mendapatkan hak. Seluruh hidup Yesus menampakkan peran sebagai pembina orang muda dengan jenjang
usia-Nya saat itu yang masih terbilang muda dan selalu mengajak orang muda terlibat dalam membantu Karya Keselamatan yang ditugaskan pada-Nya. Seluruh
hidup Yesus menggambarkan bahwa setiap tahapan kehidupan sangat berharga Luk 2: 52. Yesus dalam hidup-Nya memberi perhatian khusus dan kepercayaan
atas potensi yang mereka miliki untuk perkembangan Gereja. Peran orang muda seberapa pun kecilnya akan tetap dihargai dan memberi
makna bagi banyak orang Yoh 6:1-13, nasihat Yesus pada orang muda kaya Mat 19:16-22 dan tindakan penyembuhan bagi remaja putri Luk 8:40-42, 49-
56, menggambarkan bahwa Yesus sangat perhatian pada orang muda yang cerdas, kreatif dan inovatif.
Demikian pula dimata Paus Paulus II, kehadiran orang muda sebagai cerminan masa depan, memiliki cara berpikir kritis, mempertanyakan banyak hal, berani
dan memiliki semangat tinggi meskipun menghadapi berbagai resiko, memiliki komitmen radikal dan kreatif dalam memberi masukan demi perkembangan
Komisi Kepemudaan KWI, 2014: 41-46. Kehadiran orang muda untuk terlibat dalam kehidupan menggereja maupun bermasyarakat, bukan tanpa dasar dan
hanya sebagai pelengkap, pengisi kekosongan atau membantu para orangtua, tetapi sejak awal telah dipanggil oleh Allah untuk terlibat dan ambil bagian dalam
Karya Keselamatan-Nya. Bahkan seluruh hidup Yesus selalu menampakkan peran-Nya sebagai pembina orang muda, dimana ketika itu usia Yesus juga masih
muda. Perhatian Yesus pada orang muda dengan menghargai segala bentuk keterlibatan dan kemampuan yang mereka miliki meski sekecil apapun.
Kesadaran tersebut juga dimiliki dan diperhatikan oleh Paus Paulus II dengan memandang kehadiran orang muda sebagai cerminan masa depan, dengan cara
berpikir kritis, mempertanyakan banyak hal, berani dan memiliki semangat tinggi meskipun menghadapi berbagai resiko, memiliki komitmen radikal dan kreatif
dalam memberi masukan demi perkembangan. Keterlibatan orang muda secara khusus dalam hal menanggapi
permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat Datah Bilang, berdasarkan hasil penelitian dalam bentuk kuesioner, ditemukan keterlibatan orang muda
Katolik Stasi Santo Stefanus Datah Bilang Ilir Kalimantan Timur dalam menanggapi permasalahan sosial masih kurang.