sistem pengenalan suara alat musik belira, pianika, dan recorder. Sehingga dapat memanggil database tersebut ketika sewaktu waktu diperlukan untuk melakukan proses pengenalan
suara.
3.3. Suara Uji
Proses suara uji bertujuan untuk pencuplikan gelombang suara menjadi sinyal diskrit yang termodulasi menjadi sebuah pulsa. Fungsi dari proses ini untuk menjalankan program
pengenalan suara belira, pianika dan recorder secara offline. Suara uji ini memiliki data nada sebanyak 240 nada yang didalamnya terdapat 10 kali perekaman setiap nada yaitu do, re, mi,
fa, sol, la, si, dan do tinggi pada setiap alat musik belira, pianika, dan recorder. Semua sample masuk dalam proses ini sebelum masuk ke tahap berikutnya. Proses suara uji di
tunjukkan pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Proses pembuatan suara uji
3.4. Perancangan Tampilan Program GUI Matlab
Gambar 3.6. Rancangan interface sistem pengenalan alat musik belira, pianika dan recorder menggunakan GUI Matlab
Pengenalan Alat Musik
Selesai Rekam
Plot Perekaman
Plot Ekstraksi Ciri
Alat Musik Pilih Windowing Koefisien
Pilih Frame
Reset
Perekaman
Masukan suara Belira, Pianika, dan
Recorder.wav Hasil Keluaran
.wav
Tampilan interface untuk sistem pengenalan suara alat musik belira, pianika, dan recorder ini penulis menggunakan GUI yang terdapat dalam Matlab. Tampilan interface
sistem pengenalan alat musik ini dapat dilihat pada Gambar 3.6 dan untuk fungsi dari bagian- bagian pada interface dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Keterangan dari interface pada GUI Matlab
Nama Keterangan
Rekam Untuk memulai proses pnegenalan
Selesai Untuk mengakhiri proses pengenalan
Reset Untuk mengulang proses pengenalan
Plot Perekaman Menampilkan gambar grafik hasil perekaman
Nilai Korelasi Menampilkan nilai hasil rata-rata korelasi
Alat Musik Hasil output berupa teks alat musik yang sedang
dimainkan
3.5. Perancangan Alur Program
Gambar 3.7. Diagram alur proses sistem pengenalan suara alat musik belira, pianika, dan recorder
Normalisasi 2
Input Suara Belira, Pianika,
Recorder
Start
End Normalisasi 1
Pemotongan Sinyal
Frame Blocking
Rekam Windowing
DST
Normalisasi 3
Centering dan
Windowing Koefisien
Penyekalaan Logaritmis
Normalisasi 4
Fungsi Korelasi
Penentuan Alat Musik
Output Teks
Pada proses sistem pengenalan suara alat musik belira, pianika, dan recorder ini, memiliki beberapa proses, yaitu: perekaman, Normalisasi 1, Pemotongan Sinyal, Frame
Blocking, Normalisasi 2, Windowing, DST, Normalisasi 3, Centering, Windowing Koefisien, Penyekalaan Logaritmis, Normalisasi 4, Fungsi Korelasi, penentuan output alat musik, dan
output yang akan ditampilkan berupa teks, seperti tertera pada gambar 3.7.
3.5.1. Rekam
Pada proses ini, input suara dari belira, pianika, dan recorder akan direkam dan kemudian akan dilakukan sampling. Proses sampling bertujuan untuk merekam suara belira,
pianika, dan recorder dengan menentukan nilai frekuensi sampling yaitu 10000 Hz. Ferkuensi sampling menggunakan frekuensi sampling yang telah digunakan pada penelitian
sebelumnya [1]. Nilai frekuensi 10000 Hz dipilih karena menurut teori nyiquist frekuensi sampling harus lebih besar 2 kali dari frekuensi maksimum dari frekuensi yang telah direkam
tadi persamaan 2.1. Proses diagram alur proses perkaman ini dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut.
Gambar 3.8. Diagram alur proses rekam
Sampling Rekam
Start
End
Output: Nada Terekam
Rekam
YA TIDAK
Input : Tekan Tombol “Rekam” Pada GUI
3.5.2. Normalisasi 1
Setelah proses perekaman yaitu proses normalisasi. Tujuan dari proses normalisasi ini adalah untuk memaksimalkan aplitudo pada data nada yang sudah direkam pada data nada
yang baru, agar lemah atau kuatnya suara yang baru direkam tidak mempengaruhi proses pengenalan. Data nada tersebut akan dibagi dengan nilai absolut tertinggi dari data nada yang
sudah terekam persamaan 2.2. Diagram alur proses ini dapat dilihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9. Diagram alur proses normalisasi 1
3.5.3. Pemotongan Sinyal
Proses pemotongan sinyal berfungsi untuk menghilangkan bagian silence dan transisi pada data nada yang telah terekam yang telah melewati proses normalisasi. Bagian silence
tersebut terdapat pada bagian awal saat perekamaan atau dibagian sisi kiri pada sinyal yang telah tercuplik, dan juga tujuan dari pemotongan sinyal untuk menghilangkan noise pada
rekaman agar suara yang dinginkan benar-benar suara asli dari belira, pianika dan recorder. Untuk proses pemotongan sinyal ini dapat dilihat pada gambar 3.10.
Input : Suara Belira,
Pianika, Recorder.wav
Proses Membagi Data Masukan Dengan Data Absolut Yang
Telah Terekam Output : Hasil
Normalisasi 1
Start
End
A A
Gambar 3.10. Diagram alur proses pemotongan sinyal
3.5.4. Frame Blocking
Proses selanjutnya dari sistem pengenalan suara alat musik belira, pianika, dan recorder ini adalah frame blocking. Fungsi dari proses ini adalah untuk memilih bagian mana
yang akan diproses atau diolah, serta fungsi dari proses ini bisa mempercepat dan mempermudah proses perhitungan. User akan memilih nilai frame yang teleh ditentukan.
Pilihan frame yang disediakan yaitu 32, 64, 128, 256 dan 512 [1]. Input proses frame blocking ini adalah output hasil dari proses pemotongan sinyal. Untuk proses frame blocking
dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11. Diagram alur proses Frame Blocking
Proses Mengambil Data Sepanjang Nilai
Frame
Output : Data Nada Hasil
Frame Blocking
Start
End C
C
Input : “Pilih Frame” pada
GUI Output : Data
Suara Hasil Normalisasi1
Proses Pemotongan Bagian
Silence
Start
B
Proses Pemotongan Bagian Transisi
Output : Data Suara Hasil
Pemotongan Sinyal
End B
3.5.5. Normalisasi 2
Setelah proses frame blocking adalah proses normalisasi 2. Input pada proses ini adalah hasil Output dari frame blocking. Pada proses ini bertujuan agar amplitudo data nada
yang telah di proses pada frame blocking terbentuk pada skala yang sama. Pada proses ini data nada hasil frame blocking dibagi dengan nilai absolut maksimum dari frame blocking
persamaan 2.2. Untuk proses Normalisasi 2 dapat dilihat pada Gambar diagram alur 3.12.
Gambar 3.12. Diagram alur proses normalisasi 2
3.5.6. Windowing
Proses selanjutnya pada sistem pengenalan suara alat musik belira, pianika, serta recorder ini yaitu windowing. Penulis menggunakan windowing hamming pada proses ini.
Fungsi dari windowing ini adalah untuk menghilangkan efek diskontinuitas pada data sinyal suara yang telah terekam. Windowing tersebut memiliki karakteristik memiliki side lobe
yang besar dan main lobe yang kecil pada sumbu frekuensi, sehingga dapat lebih baik untuk menghilangkan efek diskontinuitas. Pada proses ini data suara yang telah dinormalisasi
melalui tahap frame blocking yang akan dikalikan dengan windowing hamming dengan persamaan 2.3 yang menggunakan fungsi hamming pada Matlab, sehingga memperoleh
Input : Data Suara Hasil
Frame Blocking
Proses Membagi Data Masukan Dengan Nilai
Maksimal Frame Blocking
Output : Hasil Normalisasi 2
Start
End
hasil output dari windowing hamming tersebut. Kemudian akan dilanjutkan ke proses berikutnya. Untuk proses windowing ini dapat dilihat pada Gambar diagram alur 3.13.
Gambar 3.13. Diagram alur proses windowing
3.5.7. Discrete Sine Transform DST
Gambar 3.14. Diagram alur proses DST Pada proses selanjutnya hasil Output data dari windowing kemudian diproses melalui
proses DST dengan persamaan 2.4 yang menggunakan fungsi DST pada Matlab. Pada proses ini, hasil dari windowing dikonversikan dari domain waktu menjadi domain frekuensi
yang menghasilkan panjang nilai koefisien. Untuk proses ini dapat dilihat pada Gambar 3.14.
Input : Hasil Windowing
Proses Mencari Nilai Absolut DST
Output : Hasil
DST
Start End
Input : Hasil Normalisasi 2
Proses Perkalian Data Input
Dengan Windowing Hamming
Output : Hasil Windowing
End Start
3.5.8. Normalisasi 3
Setelah melewati proses DST, proses selanjutnya adalah normalisasi 3. Pada proses ini output dari proses DST dibagi dengan nilai absolut maksimum dari DST persamaan 2.2.
Untuk diagram alur proses normalisasi 3 ini dapat dilihat pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15. Diagram alur proses normalisasi 3
3.5.9. Centering dan Windowing Koefisien
Setelah melewati proses normalisai 3 proses selanjutnya adalah Centering. Pada proses ini Centering berfungsi untuk menengahkan data sinyal suara, sinyal dengan amplitudo yang
paling tinggi yang akan ditengahkan. Sinyal dengan amplitudo tertinggi yang sudah berada ditengah kemudian akan dilakukan zero padding. Sinyal akan diproses pada bagian sebelah
kanan dan bagian sebelah kiri. Setelah pembagian menjadi 2 sisi, kemudian dikalikan dengan Windowing Koefisien. Pemilihan Windowing Koefisien terdapat pada user interface. Untuk
proses Centering dan Windowing Koefisien dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Input : Hasil
DST
Proses Membagi Data Input Dengan Nilai
Maksimum DST
Output : Hasil Normalisasi 3
Start
End
Gambar 3.16. Diagram alur proses centering dan Windowing Koefisien
3.5.10. Penyekalaan Logaritmis
Proses ini mendapatkan input dari proses output centering dan Windowing koefisien. Pada proses ini, bertujuan untuk meningkatkan harmonisasi dan harmonic noise pada
amplitudo sinyal suara. Sehingga dapat meninggkatkan amplitudo sinyal suara yang kecil menjadi amplitudo sinyal yang tinggi, begitu juga dengan amplitudo yang tinggi
Proses Sisi Kiri Mencari Nilai Maksimum, potong kanan, kali dengan
Windowing Koefisien, Zero Padding
Proses Penggabungan Sisi Kiri dan Sisi Kanan
Output : Hasil Centering dan
Windowing Koefisien
Start
Proses Mencari Indeks Tertinggi
Dan Centering
Proses Sisi Kanan Mencari Nilai Maksimum, potong kiri, kali dengan
Windowing Koefisien, Zero Padding
End
Input :”Pilih Windowing Koefisien”
pada GUI
ditingkatkan namun tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan sinyal amplitudo yang kecil persamaan 2.6. Untuk proses penyekalaan logaritmis dapat dilihat pada Gambar 3.17.
Gambar 3.17. Diagram alur proses penyekalaan logaritmis
3.5.11. Normalisasi 4
Setelah melalui proses penyekalaan logaritmis, kemudian hasil output data dari penyekalaan logaritmis dinormalisasi kembali. Pada proses ini adalah normalisasi yang
paling akhir. Proses ini membagi data input yaitu hasil penyekalaan logaritmis dengan nilai maksimum absolut penyekalaan logaritmis persamaan 2.2. Untuk proses normalisasi ini
dapat dilihat pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18. Diagram alur proses normalisasi 4
Masukan Hasil Penyekalaan Logaritmis
Keluaran Hasil Normalisasi 4
Start
Proses Membagi Data Masukan Dengan Nilai Maksimal Penyekalaan Logaritmis
End Start
Input : Hasil Centering dan
Windowing Koefisien
Proses Penyekalaan Logaritmisis
Output : Hasil Penyekalaan
Logaritmis
End
3.5.12. Fungsi Korelasi
Gambar 3.19. Diagram alur proses fungsi korelasi Setelah melewati proses normalisasi yang terakhir yaitu normalisasi 4, selanjutnya
data nada akan diproses pada fungsi korelasi dan akan menentukan hasil keluaran alat musik. Fungsi korelasi pada proses ini adalah untuk membandingkan antara hasil data Suara yang
baru dengan data suara yang telah direkam atau database persamaan 2.7. Setelah melalui proses fungsi korelasi hasil data dilakukan sort descending, yang berarti hasil perhitungan
pada proses korelasi di urutkan dari yang paling besar ke paling kecil. Untuk proses fungsi korelasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.19.
3.5.13. Penentuan Keluaran
Tahap ini adalah menentukan output dari perhitungan korelasi. Setelah memproses data perhitungan fungsi korelasi, data akan dilakukan sort descending, kemudian
pengambilan kelas terbesar dan ditentukan hasil output. Setelah mengetahui hasil output kelas yang memiliki nilai paling besar, maka dapat diperoleh hasil output dari suara alat
musik belira, pianika, dan recorder. Untuk proses penentuan keluaran dapat dilihat pada Gambar 3.20.
Proses Perhitungan Fungsi Korelasi
Database
Outpur : Hasil Perhitungan
Fungsi Korelasi Input : Hasil
Normalisasi 4
End Start
Gambar 3.20. Diagram alur proses penentuan keluaran
3.5.14. Keluaran Teks
Pada sistem pengenalan alat musik belira, pianika, dan recorder ini, proses terakhir adalah menampilkan keluaran teks pada interface. Yang akan mengenali alat musik apa yang
dimainkan. Untuk menampilkan output berupa teks pada sistem pengenalan alat musik ini menggunakan perintah callback yang terdapat pada GUI Matlab, dengan menginisialisasi
kelasout sebagai hasil output dari pengenalan belira, pianika, dan recorder . Untuk proses
keluaran teks dapat dilihat pada Gambar 3.21.
Input : Hasil Perhitungan
Korelasi
Start
Pilih Kelas Yang Memiliki Nilai Hasil
Korelasi Paling Besar
Output : Hasil Penentuan
Keluaran
End
Gambar 3.21. Diagram alur proses keluaran teks
3.6. Rancangan Pengujian
3.6.1. Pengujian Data Secara Tidak Real Time
Dalam pengujian alat musik belira, pianika, dan recorder secara tidak real time ini, penulis terlebih dahulu mengambil sample sebanyak 10 kali berupa nada-nada yaitu do, re,
mi fa sol, la si, dan do tinggi pada setiap alat musik melalui microphone kemudian merekamnya menggunakan Matlab. Setelah setiap nada dari ketiga alat musik direkam
kemudian data tersebut disimpan dala satu folder untuk dijadikan database. Untuk pengujiannya, setiap nada direkam sebanyak 10 kali untuk ketiga alat musik kemudian
deberi nama yang berbeda untuk setiap rekaman. Setelah itu, data tersebut diproses oleh Matlab sebagai data uji yang akan diteruskan ke tahap preprocessing yang telah dibuat.
Kemudian data yang telah diolah akan dibandingkan dengan data yang terdapat pada database dan hasilnya akan ditampilkan ke layar monitor dengan format teks melalui
software Matlab.
Input Hasil Kelas
Terbesar
Start
KelasOut = Belira, Pianika,
Recorder
End
Hasil = KelasOut
Output : “Nama Alat Musik
Berupa Teks” pada GUI
3.6.2. Pengujian Secara Real Time
Pengujian yang akan dilakukan secara real time dilakukan melalui GUI yang yang telah dibuat oleh penulis. Microphone akan merekam nada dari salah satu alat musik,
kemudian nada tersebut diproses oleh Matlab yang telah memiliki list program. Pengujian nantinya akan ada 1 orang eksekutor untuk melakukan pengujian terhadap 3 alat musik
tersebut. Pada saat pengujian, alat akan diujikan satu per satu untuk dikenali nama alat musik yang dimainkan. Sebelum menguji alat, eksekutor akan memilih varian untuk Frame
Blocking dan Windowing Koefisien. Untuk pengujian alatnya, setiap alat akan membunyikan 8 nada yaitu do, re, mi fa sol, la si, dan do tinggi sebanyak 10 kali, sehingga data yang akan
di uji sebanyak 240 data uji secara langsung. Nada-nada yang dimainkan akan melalui tahap preprocessing. Setelah melalui tahap tersebut, pada GUI akan menampilkan plot proses hasil
perekaman dan plot proses hasil ekstraksi ciri. Setelah melakukan pengujian, GUI akan menampilkan output hasil dari alat musik yang diuji berupa teks pada layar monitor.
3.7. Analisis Data Pengujian
Dalam menghitung besarnya tingkat pengenalan pada penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Tingkat Pengenalan = Banyak Data Yang Benar
Banyak Data Yang Diuji x 100
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti akan menganalisa dan membahas hasil dari data-data yang telah diuji. Data-data tersebut diperoleh dari hasil sistem pengenalan yang telah dilakukan
pengujian pada rancangan program sistem pengenalan. Peneliti membuat dan menguji sistem pengenalan alat musik tersebut untuk menentukan seberapa tinggi tingkat pengenalan
suatu sistem tersebut.
4.1. Pengujian Program Pengenalan Suara Alat Musik Belira, Pianika dan Recorder menggunakan Windowing Koefisien Discrete Sine Transform
Perancangan dan pengujian program sistem pengenalan alat musik ini menggunakan software Matlab 7.10.0.499 R2010a. Pada pengujian program, peneliti menggunakan
spesifikasi notebook sebagai berikut: Prosesor : Intel® Core™ i5-3337U CPU 1.80GHz
RAM : 4 GB
Tipe Sistem : Sistem Operasi 64-bit
Dalam perancangan sistem ini, tujuan membuat GUI adalah untuk memudahkan user mengakses aplikasi pada penelitian ini. Pada proses pengenalan alat musik ada beberapa
tahapan atau langkah yang harus dilakukan pada GUI, seperti berikut: 1. Langkah pertama sebelum membuka GUI yaitu, buka software Matlab kemudian
arahkan Current Directory ke folder tempat menyimpan program yang telah dirancang.
2. Langkah selajutnya setelah mengarahkan Current Directory adalah membuka GUI. Untuk membuka GUI ada 2 cara. Yang pertama, mencari nama GUI yang telah
tersimpan. Cara kedua, mengetikkan langsung nama GUI yang telah tersimpan pada Command Window. Tampilan GUI ditunjukkan seperti pada Gambar 4.1.