Template Matching Fungsi Korelasi Microphone

Gambar 2.21 ketiganya menggunakan Frame Blocking = 512 dan Windowing Koefisien 100. a Belira b Rekorder c Pianika Gambar 2.19. Contoh sinyal yang telah melalui proses Penyekalaan Logaritmis dengan ∝ = 10 dari Gambar 2.18 a Belira b Rekorder c Pianika Gambar 2.20. Contoh sinyal yang telah melalui proses Penyekalaan Logaritmis dengan ∝ = 100 dari Gambar 2.18 a Belira b Rekorder c Pianika Gambar 2.21. Contoh sinyal yang telah melalui proses Penyekalaan Logaritmis dengan ∝ = 1000 dari Gambar 2.18

2.11. Template Matching

Tahap perbandingan yaitu salah satu tahap dalam proses pengenalan. Proses Template Matching ini akan melakukan perbandingan antara data input dengan database. Salah satu perbandingan metode yang dilakukan dalam Template Matching yaitu menggunakan fungsi korelasi. Data input yang akan diproses akan dihitung nilainya, kemudian dibandingkan 200 400 600 0.5 1 1.5 Data Koefisien A m pl itudo 200 400 600 0.5 1 1.5 Data Koefisien A m pl itudo 200 400 600 0.5 1 1.5 Data Koefisien A m pl itudo 200 400 600 1 2 3 Data Koefisien A m pl itudo 200 400 600 1 2 3 Data Koefisien A m pl itudo 200 400 600 1 2 3 Data Koefisien A m pl itudo 200 400 600 2 4 Data Koefisien A m pl itudo 200 400 600 2 4 Data Koefisien A m pl itudo 200 400 600 2 4 Data Koefisien A m pl itudo semakin besar nilai dari data masukan maka akan semakin cocok. sehingga dapat dikenali kemiripan yang sesuai dengan database [7].

2.12. Fungsi Korelasi

Korelasi digunakan untuk menghitung besarnya perubahan antara dua variabel. Korelasi membagi dua variabel yang satu dengan yang lainnya yang saling berhubungan, semakin besar nilai antara kedua variabel maka semakin baik. Korelasi dirumuskan sebagai berikut [8]: r = ∑ � � −�̅ � � �=1 . � � −�̅ � �∑ � � −�̅ � 2 � �=1 . ∑ � � −�̅ � 2 � �=1 2.7 dengan � � adalah data masukan; � � adalah data referensi; �̅ � adalah rata-rata data masukan dan �̅ � adalah rata-rata data referensi. Tabel 2.2. Contoh hasil perhitungan fungsi korelasi � � � � � � − �� � � � − �� � � � � − �� � � � − �� � � � � − �� � . � � − �� � 5 10 -2 4 1.5 2.25 -3 8 9 1 1 0.5 0.25 0.5 10 8 3 9 -0.5 0.25 -1.5 5 7 -2 4 -1.5 2.25 3 r = −1 √18,5 = −1 √18,5 = −1 √90 = −1 9,49 = - 0,105

2.13. Microphone

Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia yang biasa disebut dengan mikrofon adalah suatu alat atau komponen elektronika yang dapat mengubah atau mengkonversikan energi akustik gelombang suara ke energi listrik Sinyal Audio [9]. Dalam sistem ini mikrofon digunakan sebagai input dari sinyal suara yang akan dihubungkan ke Sound card melalui Line in yang akan diolah di komputer. Pada Gambar 2.22 dapat dilihat jenis microphone yang digunakan [1]. Gambar 2.22. Genius MIC-01A Multimedia Microphone

2.14. Sound Card