Pemotongan Sinyal Frame Blocking

Contoh normalisasi secara matematis: � ������� = 1, 2, 3 X = maxabs � ������� X = 3 � ���� = � ������� X  � ������� = 1 � ���� = � ������� X � ���� = 13 = 0,3333  � ������� = 2 � ���� = � ������� X � ���� = 23 = 0,6667  � ������� =3 � ���� = � ������� X � ���� = 33 = 1 Proses normalisasi sangat diperlukan karena besarnya amplitudo pada suara alat musik selalu berbeda saat melakukan perekaman. Untuk hasil normalisasi secara grafis setelah proses sampling dapat dilihat pada Gambar 2.5. a Belira b Recorder c Pianika Gambar 2.5. Contoh sinyal hasil normalisasi dari Gambar 2.4

2.4. Pemotongan Sinyal

Proses ini bertujuan untuk memotong beberapa bagian sinyal. Dalam proses perekaman, pemotongan sering terjadi untuk bagian sinyal. Pemotongan bagian awal sinyal suara dimaksudkan untuk menghilangkan bagian yang tidak termasuk bagian dari sinyal nada belira, pianika, dan recorder serta untuk mengurangi cacat sinyal akibat derau ruangan yang ikut terekam atau bagian silence dan bagian transisi, agar mendapatkan sinyal suara 5000 10000 15000 -1 -0.5 0.5 1 A m pl itudo Data Tercuplik 5000 10000 15000 -1 -0.5 0.5 1 Data Tercuplik A m pl itudo 5000 10000 15000 -1 -0.5 0.5 1 Data Tercuplik A m pl itudo yang benar-benar asli dari ketiga alat musik tersebut. Contoh secara grafis hasil proses pemotongan bagian silence dan bagian transisi dapat dilihat pada Gambar 2.6 dan 2.7. a Belira b Recorder c Pianika Gambar 2.6. Contoh sinyal hasil pemotongan bagian silence dari Gambar 2.5 a Belira b Recorder c Pianika Gambar 2.7. Contoh sinyal hasil pemotongan bagian transisi dari Gambar 2.6

2.5. Frame Blocking

Frame blocking adalah proses pembagian sinyal suara menjadi beberapa bagian atau frame yang akan dipilih, yang dapat membantu mempercepat proses perhitungan dan analisa dalam sistem pengenalan suara alat musik. Durasi aktu akan menentukan panjang pada setiap frame [5]. Nantinya user dapat memilih varian dari frame blocking tersebut pada interface. Gambar 2.8. Frame Blocking [5] Nw adalah jumlah sample dalam setiap frame dan Ns adalah jumlah sample yang bergeser. Fungsi frame blocking yaitu untuk mereduksi data yang akan memproses sistem pengenalan dan dapat mempercepat proses perhitungan pada DST dengan jumlah data pada setiap frame 5000 10000 15000 -1 -0.5 0.5 1 Data Tercuplik A m pl itudo 5000 10000 15000 -1 -0.5 0.5 1 Data tercuplik A m pl itudo 5000 10000 15000 -1 -0.5 0.5 1 Data Tercuplik A m pl itudo 5000 10000 -0.5 0.5 Data Tercuplik A m pl itudo 5000 10000 -1 -0.5 0.5 1 Data Teruplik A m pl itudo 5000 10000 15000 -1 -0.5 0.5 1 Data Tercuplik A m pl itudo memiliki 2 N data sample. Gambar 2.10 adalah contoh secara grafis hasil sinyal setelah melalui frame blocking dengan pilihan frame 512 dan untuk contoh bagisn sinyal yang akan melalui frame blocking dapat dilihat pada Gambar 2.9. a Pianika b Recorder c Pianika Gambar 2.9. Bagian sinyal yang akan melalui frame blocking dari Gambar 2.7 a Belira b Recorder c Pianika Gambar 2.10. Contoh sinyal hasil frame blocking dari Gambar 2.9

2.6. Windowing