Tindak Pidana Perjudian. PENDAHULUAN

yang menimbulkan peristiwa itu dapat dikenai sanksi pidana hukuman. 7

d. Penegakan Hukum Pidana.

Menurut Soerjono Soekanto, arti penegakan hukum adalah, keserasian hubungan antara nilai-nilai yang terjabarkan dalam kaidah- kaidah yang mantap dan berwujud dan berperilaku sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara, dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup. Lebih lanjut dikatakan bahwa penegakan hukum bukanlah semata-mata berarti pelaksanaan Perundang-undangan walaupun kenyataan di Indonesia kecenderungannya adalah demikian. 8 Menurut Satjipto Rahardjo, menjelaskan bahwa hakekat dari penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan- keinginan atau ide-ide hukum menjadi kenyataan. Keinginan hukum adalah pikiran badan pembentuk Undang-undang yang berupa ide tau konsep-konsep tentang keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan sosial yang dirumuskan dalam peraturan hukum. 9 Dari beberapa pendapat diatas dapat diasumsikan bahwa penegakan hukum pidana adalah proses perwujudan norma-norma hukum, untuk dapat menjadi pribadi berperilaku sesuai hukum yang berlaku.

e. Tindak Pidana Perjudian.

Perbuatan pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi siapa melanggar larangan tersebut. Dapat dikatakan juga perbuatan pidana adalah perbuatan yang oleh suatu aturan hukum dilarang dan diancam pidana, namun perlu diingat bahwa larangan ditujukan kepada perbuatan, yaitu suatu keadaan atau kejadian yang 7 Yulies Tiena M asriani, Pengant ar Hukum Indonesia , Sinar Grafika, Jakart a, h. 62. 8 Soerjono Soekant o, Fakt or-fakt or Yang M empengaruhi Penegakan Hukum , Rajaw ali, Jakart a, 1986, h. 3 9 Sat jipt o Rahardjo, M asalah Penegakan Hukum Suat u Tinjauan Sosiologis , SInar Baru, Bandung, h. 15 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ditimbulkan oleh kelakuan orang, sedangkan ancaman pidananya ditujukan kepada orang yang menimbulkan kejadian itu. 10 Pada hakekatnya setiap perbuatan pidana harus terdiri atas unsur- unsur yang lahir karena perbuatan, yang mengandung kelakuan dan akibat yang ditimbulkan karenanya. Yang merupakan unsur atau elemen perbuatan pidana, yakni antara lain 11 : 1. Kelakuan atau akibat perbuatan. 2. Hal ikhwal atau keadaan yang menyertai perbuatan. 3. Keadaan tambahan yang memberatkan pidana 4. Unsur melawan hukum yang obyektif. 5. Unsur melawan hukum yang subyektif. Judi ataupun perjudian dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 7 tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian disebut “Sebagai tindak pidana perjudian dan identik dengan kejahatan, tetapi pengertian dari tindak pidana perjudian pada dasarnya tidak disebutkan secara jelas dan terinci baik dalam KUHP maupun dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian”. 12 Ketentuan tentang perjudian dalam KUHP diatur dalam pasal 303 dan 303 bis, yaitu : Pasal 303 adalah: 1 Diancam dengan pidana paling lama delapan bulan atau denda paling banyak enam ribu rupiah, barang siapa tanpa mendapat izin; 10 M oeljat no, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipt a , Jakart a, 1993, h. 54 11 Ibid. h. 63 12 Want jik Saleh, Perlengkapan Kit ab Undang-Undang Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakart a, 1976, hal. 69. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. [berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974, jumlah pidana penjara telah diubah menjadi sepuluh tahun dan denda menjadi 25 juta rupiah] a. dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan untuk permainan judi dan menjadikan sebagai pencarian, atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu; b. dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk permainan judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat ataun dipenuhinya sesuatu tata cara; c. menjadikan turut serta pada permainan judi sebagai pencarian. 2 Kalau yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut dalam menjalankan pencariannya, maka dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencariannya itu. 3 Yang disebut permainan judi, adalah tiap-tiap permainan, dimana pada umumnya kemungkinan mendapat untung tergantung pada peruntungan belaka, juga karena permainannya lebih terlatih atau lebih mahir. Disitu termasuk segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya. 13 Pasal 303 bis adalah: 1 Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak sepuluh juta rupiah; a. barangsiapa menggunakan kesempatan untuk main judi, yang diadakan, dengan melanggar ketentuan-ketentuan tersebut pasal 303; b. barangsiapa ikut serta permainan judi yang diadakan di jalan umum atau dipinggirnya maupun ditempat yang dapat dimasuki oleh khalayak umum, kecuali jika untuk mengadakan itu, ada izin dari penguasa yang berwenang. 2 Jika ketika melakukan pelanggaran belum lewat dua tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap karena salah satu dari pelanggaran-pelanggaran ini, dapat dikenakan pidana penjara paling lama enam tahun atau denda paling banyak lima belas juta rupiah. 14

f. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban