Penerapan Sanksi. 1. Penerapan Sanksi Berdasarkan Aturan Hukum.

39

BAB III PENERAPAN SANKSI HUKUM BAGI PELAKU TINDAK PIDANA

PERJUDIAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1974 TENTANG PENERTIBAN PERJUDIAN DIKAITKAN PASAL 303 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA 3.1. Penerapan Sanksi. 3.1.1. Penerapan Sanksi Berdasarkan Aturan Hukum. Penerapan sanksi Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian, sebagai berikut: Pasal 1 : Menyatakan semua tindak pidana perjudian sebagai kejahatan. Pasal 2 : 1 Merubah ancaman hukuman dalam Pasal 303 ayat 1 Kitab Undang- undang Hukum Pidana, dari Hukuman penjara selama- lamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak- banyaknya sembilan puluh ribu rupiah menjadi hukuman penjara selama-lamanya sepuluh tahun atau denda sebanyak-banyaknya dua puluh lima juta rupiah. 2 Merubah ancaman hukuman dalam Pasal 542 ayat 1 Kitab Undang- undang Hukum Pidana, dari hukuman kurungan selama- lamanya satu bulan atau denda sebanyak-banyaknya empatribu lima ratus rupiah, menjadi hukuman penjara selama-lamanya empat tahun atau denda sebanyak-banyaknya sepuluh juta rupiah. 3 Merubah ancaman hukuman dalam Pasal 542 ayat 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, dari hukuman kurungan selama- lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu lima ratus rupiah menjadi hukuman penjara selama-lamanya enam tahun atau denda sebanyak-banyaknya lima belas juta rupiah. 4 Merubah sebutan Pasal 542 menjadi Pasal 303 bis. Pasal 3 : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1 Pemerintah mengatur penertiban perjudian sesuai dengan jiwa dan maksud Undang-undang ini. 2 Pelaksanaan ayat 1 pasal ini diatur dengan Peraturan Perundang- undangan. Pasal 4 : Terhitung mulai berlakunya peraturan Perundang-undangan dalam rangka penertiban perjudian dimaksud pada Pasal 3 Undang-undang ini, mencabut Ordonantie tanggal 7 Maret 1912 Staatsblad Tahun 1912 Nomor 230 sebagaimana telah beberapa kali dirubah dan ditambah, terakhir dengan Ordonantie tanggal 31 Oktober 1935 Staatsblad Tahun 1935 Nomor 526. Pasal 5 : Undang-undang ini berlaku berlaku pada tanggal diundangkan. Penerapan Sanksi Berdasarkan Pasal 303 dan 303 bis KUHP Tindak Pidana Perjudian terdapat pada pasal 303 dan pasal 303 bis Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP dengan sanksi hukum sebagai berikut : Pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. 1 Diancam dengan pidana penjara selama-lamanya sepuluh tahun atau denda sebanyak-banyaknya dua puluh lima juta rupiah, barangsiapa dengan tidak berhak: a. dengan sengaja mengadakan atau memberi kesempatan berjudi sebagai mata pencahariannya, atau dengan sengaja turut campur dalam perusahaan main judi; b. dengan sengaja mengadakan atau memberi kesempatan berjudi kepada umum atau dengan sengaja turut campur dalam perusahaan perjudian itu, biarpun diadakan atau tidak diadakan suatu syarat atau cara dalam hal memakai kesempatan itu; c. turut main judi sebagai mata pencaharian. 2 Jika yang bersalah melakukan kejahatan itu dalam pekerjaannya, maka dapat dicabut haknya melakukan pekerjaan itu. 3 Main judi berarti tiap-tiap permainan, yang kemungkinannya akan menang pada umumnya tergantung pada untung-untungan saja, juga kalau kemungkinan itu bertambah besar karena pemain Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. lebih pandai atau lebih cakap. Main judi mengandung juga segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain, yang tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau main itu, demikian juga segala pertaruhan lain.. Dengan Penjelasan, yang diancam hukuman dalam pasal ini ialah : 1. Orang yang dengan sengaja mengadakan atau memberi kesempatan berjudi sebagai mata pencaharian; yang dimaksud di sini misalnya seorang bandar atau orang lain yang membuka perusahaan judi tanpa izin dari yang berwajib. 2. Orang yang dengan sengaja mengadakan atau memberi kesempatan berjudi kepada umum atau dengan sengaja turut campur dalam perusahaan judi itu, dengan atau tanpa syarat atau cara dalam hal memakai kesempatan itu tanpa izin. 3. Orang yang turut main judi sebagai mata pencaharian. Sebagaimana diterangkan dalam ayat 3 ditentukan, bahwa yang dapat diartikan judi ialah tiap-tiap permainan, yang harapan untuk menang tergantung pada nasib; juga termasuk itu kalau kemungkinan untuk menang menjadi bertambah besar karena lebih pandainya si pemain. Selain itu termasuk juga segala pertaruhan mengenai keputusan perlombaan atau permainan lain, yang diadakan oleh orang-orang yang bukan ornag yang turut berlomba atau bermain, dan segala pertaruhan yang lain. Orang-orang yang mengadakan permainan judi seperti diterangkan diatas ini, dihukum menurut pasal ini, sedang orang yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. turut berjudi bukan sebagai mata pencaharian, dihukum menurut pasal 303 bis. Permainan dengan arti yang tidak dapat digolongkan dengan judi ialah: bridge, domino, dan sebagainya. Sedang yang dapat digolongkan dengan judi ialah: dadu, dua puluh satu, roulette, tombola, totalisator pada pacuan kuda, pertandingan sepak bola, main buntut dan sebagainya. Pasal 303 bis Kitab Undang-undang Hukum Pidana. 1 Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak sepuluh juta rupiah; a. barangsiapa menggunakan kesempatan untuk main judi, yang diadakan, dengan melanggar ketentuan-ketentuan tersebut pasal 303; b. barangsiapa ikut serta permainan judi yang diadakan di jalan umum atau dipinggirnya maupun ditempat yang dapat dimasuki oleh khalayak umum, kecuali jika untuk mengadakan itu, ada izin dari penguasa yang berwenang. 2 Jika ketika melakukan pelanggaran belum lewat dua tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap karena salah satu dari pelanggaran-pelanggaran ini, dapat dikenakan pidana penjara paling lama enam tahun atau denda paling banyak lima belas juta rupiah. Dengan penjelasan, Sebelum adanya Undang-undang Penertiban Perjudian tanggal 6 November 1974, orang yang mempergunakan kesempatan main judi yang diadakan dengan melanggar pasal 303, dikenakan pasal 542 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Tetapi sejak adanya Undang-undang Penertiban Perjudian ini, maka orang yang mempergunakan kesempatan main judi yang diadakan dengan melanggar pasal 303 KUHP tersebut dikenakan pasal 303 bis KUHP. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sednag orang yang membuka perusahaan perjudian diancam pidana dalam pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Menurut Nelson Pasaribu, SH., MH. salah seorang Hakim Pengadilan Negeri Surabaya beliau berpendapat bahwa penerapan sanksi hukum bagi Tindak Pidana Perjudian menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 maupun pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana sama-sama ancaman hukumannya akan lebih ditingkatkan, dan atau diperberat. Kegunaannya agar pelaku Tindak Pidana Perjudian menjadi jera dan tidak melakukan perjudian lagi. 1

3.2. Sanksi Pidana Oleh Aparat Penegak Hukum Terhadap Tindak Pidana Perjudian.