Mengharapkan kemenangan atau keuntungan untuk menang. Dan itu merupakan daya tarik utama perjudian. Namun adapula permainan tertentu
yang didasarkan pada ketangkasan dan keahlian sehingga unsur spekulasi tadi agak menipis tipis karena harapan untuk menang diletakkan pada kepintaran.
Akan tetapi yang menjadi pendorong utama adalah harapan untuk menang.
32
Sangat beralasan kemudian judi harus segera dicarikan cara dan solusi yang rasional untuk suatu pemecahannya. Karena sudah jelas judi merupakan
problema sosial yang dapat mengganggu fungsi sosial dari masyarakat. Salah satu usaha rasional yang digunakan untuk menanggulangi perjudian adalah
dengan pendekatan kebijakan hukum pidana.
2.2. Penerapan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian.
Penerapan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 Tentang Penertiban Perjudian :
Pasal 1 :
Menyatakan semua tindak pidana perjudian sebagai kejahatan.
Pasal 2 : 1
Merubah ancaman hukuman dalam Pasal 303 ayat 1 Kitab Undang- undang Hukum Pidana, dari Hukuman penjara selama-
lamanya dua tahun delapan bulan atau denda sebanyak- banyaknya sembilan puluh ribu rupiah menjadi hukuman penjara
selama-lamanya sepuluh tahun atau denda sebanyak-banyaknya dua puluh lima juta rupiah.
2 Merubah ancaman hukuman dalam Pasal 542 ayat 1 Kitab
Undang- undang Hukum Pidana, dari hukuman kurungan selama- lamanya satu bulan atau denda sebanyak-banyaknya empatribu
32
G.W. Baw engan, M asalah Kejahat an dan Sebab Akibat nya
, PT. Pradya Paramit ha, Jakart a, 1977, hal. 81
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lima ratus rupiah, menjadi hukuman penjara selama-lamanya empat tahun atau denda sebanyak-banyaknya sepuluh juta rupiah.
3 Merubah ancaman hukuman dalam Pasal 542 ayat 2 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, dari hukuman kurungan selama- lamanya tiga bulan atau denda sebanyak-banyaknya tujuh ribu
lima ratus rupiah menjadi hukuman penjara selama-lamanya enam tahun atau denda sebanyak-banyaknya lima belas juta
rupiah.
4 Merubah sebutan Pasal 542 menjadi Pasal 303 bis.
Pasal 3 : 1
Pemerintah mengatur penertiban perjudian sesuai dengan jiwa dan maksud Undang-undang ini.
2 Pelaksanaan ayat 1 pasal ini diatur dengan Peraturan
Perundang- undangan.
Pasal 4 :
Terhitung mulai berlakunya peraturan Perundang-undangan dalam rangka penertiban perjudian dimaksud pada Pasal 3 Undang-undang
ini, mencabut Ordonantie tanggal 7 Maret 1912 Staatsblad Tahun 1912 Nomor 230 sebagaimana telah beberapa kali dirubah dan
ditambah, terakhir dengan Ordonantie tanggal 31 Oktober 1935 Staatsblad Tahun 1935 Nomor 526.
Pasal 5 :
Undang-undang ini berlaku berlaku pada tanggal diundangkan. Penjelasan umum Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang
Penertiban perjudian : Bahwa pada hakekatnya perjudian adalah bertentangan dengan Agama,
Kesusilaan, dan Moral Pancasila, serta membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, Bangsa, dan Negara.
Namun melihat kenyataan dewasa ini, perjudian dengan segala macam bentuknya masih banyak dilakukan dalam masyarakat, sedangkan ketentuan-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ketentuan dalam ordonantie tanggal 7 Maret 1912 Staatsblaad Tahun 1912 Nomor 230 dengan segala perubahan dan tambahannya, tidak sesuai lagi
dengan perkembangan keadaan. Ditinjau dari kepentingan nasional, penyelenggaraan perjudian
mempunyai ekses yang negatif dan merugikan terhadap moral dan mental masyarakat, terutama terhadap generasi muda. Meskipun kenyataan juga
menunjukkan, bahwa hasil perjudian yang diperoleh Pemerintah, baik Pemerintahan Pusat maunpun Daerah, dapat digunakan untuk usaha-usaha
pembangunan, namun ekses negatifnya lebih besar dari pada ekses positifnya. Apabila Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakya Nomor
IVMPR1973 BAB II huruf C angka 5 menyimpulkan, bahwa usaha pembangunan dalam bidang materiil tidak boleh menelantarkan usaha dalam
bidang spiritual, malahan kedua bidang tersebut harus dibangun secara simultan, maka adanya dua kepentingan yang berada tersebut perlu segera
diselesaikan. Pemerintah harus mengambil langkah dan usaha untuk menertibkan
dan mengatur kembali perjudian, membatasinya sampai lingkungan sekecil- kecilnya, untuk akhirnya menuju ke penghapusannya sama sekali dari seluruh
wilayah Republik Indonesia. Penjudian adalah salah satu penyakit masyarakat yang manunggal
dengan kejahatan, yang dalam proses sejarah dari generasi ke generasi ternyata tidak mudah diberantas. Oleh karena itu pada tingkat dewasa ini perlu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diusahakan agar masyarakat menjauhi melakukan perjudian, perjudian terbatas pada lingkungan sekecil-kecilnya, dan terhindarnya ekses-ekses negatif yang
lebih parah. untuk akhirnya dapat berhenti melakukan perjudian. Maka untuk maksud tersebut perlu mengklasifikasikan segala macam
bentuk tindak pidana perjudian sebagai kejahatan, dan memberatkan ancaman hukumannya, karena ancaman hukuman yang sekarang berlaku ternyata sudah
tidak sesuai lagi dan tidak membuat pelakunya jera. Selanjutnya kepada Pemerintah ditugaskan untuk menertibkan
perjudian sesuai dengan jiwa dan maksud Undang-undang ini, antara lain dengan mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang diperlukan untuk
itu. Efektivitas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban
Perjudian jika dikaitkan dengan pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana saling berkesinambungan. Tetapi pada Pasal 303 Kitab Undang-
undang Hukum Pidana lebih menegaskan tentang kejahatan perjudiannya, jika dikaitkan dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974, biasanya pasal 303
KUHP dikaitkan dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974, yang ternyata sebenarnya lebih efektif dibandingkan pasal 303 KUHP, akan tetapi jarang
dipergunakan oleh Hakim dalam memutuskan perkara tindak pidana perjudian.
33
33
Waw ancara dengan Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Nelson Pasaribu, SH., M H., pada t anggal 20 M ei 2011.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Pengertian Perjudian Menurut Pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP.