Sanksi Pidana Oleh Aparat Penegak Hukum Terhadap Tindak Pidana Perjudian.

Sednag orang yang membuka perusahaan perjudian diancam pidana dalam pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Menurut Nelson Pasaribu, SH., MH. salah seorang Hakim Pengadilan Negeri Surabaya beliau berpendapat bahwa penerapan sanksi hukum bagi Tindak Pidana Perjudian menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1974 maupun pasal 303 Kitab Undang-undang Hukum Pidana sama-sama ancaman hukumannya akan lebih ditingkatkan, dan atau diperberat. Kegunaannya agar pelaku Tindak Pidana Perjudian menjadi jera dan tidak melakukan perjudian lagi. 1

3.2. Sanksi Pidana Oleh Aparat Penegak Hukum Terhadap Tindak Pidana Perjudian.

3.2.1. Pertanggungjawaban Pidana.

Pertanyaan yang timbul ialah kapan orang mempunyai kesalahan. Kesalahan merupakan masalah pertanggungjawaban pidana, seseorang melakukan kesalahan jika pada waktu melakukan delik dilihat dari segi masyarakat patut dicela. Dengan demikian, seseorang mendapatkan pidana tergantung pada 2 dua hal : a. Harus ada perbuatan yang bertentangan dengan Undang-Undang atau dengan kata lain harus ada unsur melawan hukum. b. Terhadap pelakunya ada unsur kesalahan dalam bentuk kesengajaan dan kealpaan, sehingga perbuatan yang melawan hukum tersebut dapat dipertanggungjawabkan kepadanya. 1 Waw ancara dengan Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Nelson Pasaribu, SH., M H., pada t anggal 20 M ei 2011. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Suatu perbuatan melawan hukum belumlah cukup untuk menjatuhkan pidana di samping perbuatan yang melawan hukum harus ada seorang pembuat yang bertanggung jawab atas perbuatannya yaitu unsur kesalahan ada dalam arti kata bertanggung jawab. 47 Pertanggungjawaban menurut ilmu hukum pidana kemampuan bertanggung jawab seseorang terhadap kesalahannya telah melakukan yang dilarang Undang-Undang atau tidak melakukan perbuatan- perbuatan yang ditetapkan Undang-undang. Melawan hukum dan kesalahan adalah unsur-unsur peristiwa pidana atau perbuatan pidana dan antara keduanya terdapat hubungan yang erat. Dalam hukum pidana adalah mengenai perbuatan pidana, pertanggungjawaban pidana dan pemidanaan. Perbuatan pidana berkaitan dengan dasar untuk menjatuhkan pidana. Sedangkan pidana merupakan sanksi yang dijatuhkan kepada orang yang melakukan perbuatan pidana atas perbuatan tersebut untuk mampu bertanggung jawab. Dalam hal kemampuan bertanggungjawab ada 2 dua faktor, yaitu : akal dan kehendak. Akal atau daya pikir, orang dapat membedakan antara perbuatan yang diperbolehkan dan perbuatan yang tidak diperbolehkan. Dan dengan kehendak atau dengan kemauan, atau keinginan orang dapat menyesuaikan tingkahlaku mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan. Lebih lanjut Roeslan 47 M art iman Prodjohamidjojo, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, Pradnya paramit a, Jakart a, 1997, hal. 31 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Saleh menjelaskan, bahwa adanya kemampuan bertanggungjawab ditentukan oleh dua faktor. Akal dapat membedakan antara perbuatan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan, sedangkan faktor kehendak bukan faktor yang menentukan mampu bertanggungjawab melainkan salah satu faktor dalam menentukan kesalahan. Karena faktor kehendak adalah tergantung dan kelanjutan dari faktor akal, lagipula bahwa kemampuan bertanggung jawab hanya salah satu faktor dari kesalahan. 48 Pertanggungjawaban pidana atau kesalahan dalam arti luas yaitu: a. Kemampuan pertanggungjawaban orang yang melakukan perbuatan. b. Hubungan batin sikap psikis orang yang melakukan perbuatan dengan perbuatannya. c. Tidak ada kesalahan menghapus pertanggung jawaban pidana pembuat. Pertanggungjawaban pidana atau kesalahan dalam arti sempit yaitu: Kesengajaan atau sengaja berarti menghendaki dan mengetahui apa yang dilakukan. Orang yang melakukan perbuatan dengan sengaja menghendaki perbuatan itu, disamping itu mengetahui atau menyadari tentang apa yang dilakukannya. Hukum pidana terdapat teori kesengajaan, yaitu : a. Teori kehendak. Inti dari kesengajaan adalah kehendak untuk mewujudkan unsur-unsur delik dalam rumusan Undang-Undang. 48 Ibid. , hal. 34 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Teori pengetahuan atau membayangkan sengaja berarti membayangkan akan timbulnya akibat perbuatannya, orang tidak bisa menghendaki akibat, inkan dapat membayangkan. Kemampuan bertanggung jawab seorang secara sadar dalam melakukan tindak pidana dalam keadaan jiwa yang sehat dan dalam keadaan normal sehingga dalam hal ini dinyatakan mampu bertanggung jawab.

3.2.2. Perbuatan Pidana.

Perbuatan pidana diartikan sebagai perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan mana disertai ancaman sanksi yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa melanggar larangan tersebut. 49 Perbuatan pidana merupakan salah satu bagian yang dipelajari dalam hukum pidana, karena hukum pidana tidak hanya saja memberikan pengertian tentang perbuatan yang dilarang dan larangan tersebut disertai dengan ancaman pidana oleh suatu aturan hukum, namun juga dapat mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pengenaan pidana dan bagaimana cara pemidanaan tersebut dilaksanakan atau dijalankan. 49 M oeljat no, Op. Cit ., hal. 54 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3.3. Usaha-usaha Yang Dilakukan Aparat Penegak Hukum Serta Hambatannya Dalam Menanggulangi Perjudian. Dalam melakukan upaya pencegahan terhadap perjudian Aparat Penagak Hukum menjalankan beberapa kegiatan antara lain : patroli, pemantauan, penyuluhan, penangkapan serta memberikan sanksi yang berat bagi pelaku perjudian.

3.3.1. Melaksanakan operasi rutin dan operasi khusus yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian.

Operasi atau razia kepolisian yang berkesinambungan oleh Aparat KeamananAparat Penegak Hukum terhadap penyakit masyarakat pekat besar artinya. Berkesinambungan dimaksudkan selain menghilangkan harapan para oknum untuk memperoleh untung dari permainan judi tersebut juga untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa akan memberantas penyakit masyarakat tersebut. Tampaknya Aparat Penyidik dalam menangani masalah hasil- hasil razia tersebut masih lamban, karena terpengaruh terhadap hal-hal formil yang dikhawatirkannya. Jika tidak demikian, akan tidak diterima penuntut umum atau pengadilan akan membebaskan tersangka. Permasalahan dalam hal ini terletak pada pemahaman terhadap alat bukti yang memadai. dengan barang-barang hasil razia dan Berita Acara Pelaksanaan RaziaBerita Acara. Pasal 13 Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia Tugas Pokok Kepolisan Negara Republik Indonesia : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat 2. Menegakkan hukum. 3. Memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Pasal 14 1 melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 13 Undang-Undang No. 2 tahun 2002 : 1. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan. 2. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan. 3. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan. 4. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional. 5. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum. 6. Melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil dan bentuk-bentuk arsa. 7. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang- undangan lainnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.2. Penanggulangan Terhadap Perjudian.

Penanggulangan adalah upaya yang dilakukan secara bertahap unuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Penanggulangan melalui konsep pemberantasan, artinya membasmi, melenyapkan, dan memusnakan perjudian. seperti menghadapi musuh dalam peperangan, dengan melakukan pengintaian, mengamati dari jarak jauh atau tempat tersembunyi, pengurungan atau pengepungan, lalu penggerebekan, mendatangai perjudian secara tiba- tiba untuk menangkap mengeledah, menyergap, dan sebagainya Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk menangkap basah pelaku, mencari barang bukti untuk bisa diajukan kelembaga pengadilan. Cara-cara ini bisa dibenarkan secara hukum, karena tanpa bukti otentik penegakan hukum tidak bisa dilakukan. Tujuannya untuk mencari efek jera, agar orang tidak mau atau tidak berani lagi berjudi. Padahal yang dibutuhkan bukan hanya sekedar mencari efek jera, tetapi juga menumbuhkan kesadaran para individunya bahwa tindakan mereka keliru jika dikaitkan dengan kepentingan umum, keluarga, bangsa dan negara. Strategi alternatif penanggulangan berangkat dari ajakan bukan paksaan. Mengajak orang berhenti berjudi jauh lebih manusiawi dari pada memaksa mereka untuk berhenti seketika. Partisipasi masyarakat dalam menanggulangi perjudian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Langkah pertama, dapat dilakukan dengan membuat tim pelanggulangan judi terpadu aparat keamanan. 2. Memasang sepanduk-sepanduk menentang perjudian, membuat informasi kerusakan akibat judi, dan bekerjasama dengan media massa untuk lebih menonjolkan gaya hidup iman dan takwa. 3. Membentuk pos keamanan lingkungan dimana masyarakat dapat melaporkan perjudian. 4. Memberikan pengaduan kepada polisi terhadap praktek perjudian. 50 Melihat fenomena perjudian ini, mengharuskan pihak kepolisian sebagai pihak yang diberi wewenang untuk melakukan penanggulangan terhadap praktek perjudian. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menanggulangi perjudian yang ada dalam lingkungan masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Dilakukan melalui usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat seperti, penyuluhan hukum. 2. Dilakukan melalui peningkatkan intensitas patroli dan peningkatan partisipasi masyarakat melalui pemberian informasi telah terjadinya tindak pidana perjudian. 3. Dilakukan dengan melaksanakan kegiatan operasi rutin yang dimaksukan untuk menangkap dan selanjutnya memproses para pelaku perjudian sesuai dengan presedur hukum yang berlaku. 50 Bali Post Online, w w w .balipost .co.id balipost cet ak 2005 11 19 f1.ht m, diakses pada 9 Juni 2011 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penanggulangan berupa melaporkan tindak pidana perjudian yang meresahkan dan merugikan masyarakat kepada pihak yang berwajib, membantu pemerintah menerapkan larangan judi dilingkungan masyarakat, memasang sepanduk-sepanduk menentang perjudian, pemberian informasi telah terjadinya tindak pidana perjudian kepada pihak kepolisian, membentuk pos keamanan lingkungan.

3.4. Kasus Tindak Pidana Perjudian Perkara No.323Pid.B2010PN.Sby.