E.Merck®, alkohol 70 kualitas teknis, urea dari p.a E.Merck®, asam asetat glasial kualitas teknis dari p.a.E.Merck®, gliserol, glukosa, aquades,
Staphylococcus aureus ATCC 25923 yang diperoleh dari Laboratorium
Mikrobiologi Balai Kesehatan Yogyakarta, starter Bakteri Acetobacter xylinum yang diperoleh dari Chemix, amoxicillin, media Mueller-Hinton Agar MHA,
Brain Heart Infusion broth BHI broth aquades, HCL kualitas p.a. buatan
E.Merck®, NaOH kualitas p.a. buatan E.Merck®.
E. Tata Cara Penelitian
1.
Determinasi tanaman
Determinasi tanaman ketela pohon Manihot utilissima Pohl. dilakukan di Laboratorium Biologi Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi USD.
Determinasi tanaman ketela pohon dengan tangkai daun berwarna kemerahan, dan daun berwarna hijau dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia
Fakultas Farmasi USD dengan berdasarkan acuan Herbarium Manihot utilissima
Pohl. Collector : Emanuel M.L; Determinator : Emanuel M.L, Insula : P, Jawa; Loc : Karang Asem Baru; Altitude : 1,5 m di atas permukaan laut; dd
: 6 – 12 – 1996.
2. Pemilihan bahan
Ketela yang dipilih adalah ketela pohon Manihot utilissima Pohl.. Ketela pohon yang bagian dalamnya berwarna putih serta kulitnya berwarna
coklat dan di panen pada waktu berumur 6-9 bulan. Waktu pengambilan ketela
pohon ini dilakukan pada bulan November 2012 dan Febuari 2013 di Pasar Telo, Karangkajen, Yogyakarta.
3.
Preparasi limbah cair ketela pohon
Ketela pohon sebanyak 0,5 kg yang sudah dikupas kulitnya dan dicuci bersih ditampung di baskom, kemudian diblender dan diberi air 0,5 Liter. Lalu
diaduk –aduk hingga air semua bercampur homogen dengan parutan ketela.
Kemudian disaring dan pisahkan air dari ketela. Pada larutan cair akan terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan bawah pati dari ketela dan lapisan atas
limbah air dalam membuat pati. Lapisan air yang diambil yaitu lapisan atas limbah air. Diamkan limbah tersebut selama ±12 jam, agar sari pati benar-
benar sudah mengendap dan air dapat digunakan pada tahap selanjutnya. 4.
Pembuatan membran kitosan sebagai pembanding
Sejumlah 2 g kitosan dilarutkan dalam 100 mL asam asetat dengan konsentrasi 2 di atas hot plate sambil diaduk dengan magnetic stirrer.
Larutan kitosan lalu dituang ke atas nampan yang telah dicuci alkohol 70 dan dikeringkan lalu diletakkan selama beberapa hari di udara terbuka untuk
menjamin penguapan solven secara sempurna. Setelah beberapa hari maka akan terbentuk produk membran yang transparan dan fleksibel. Membran
kitosan yang terbentuk lalu disimpan di dalam toples yang sudah diberi silica gel
sebelumnya Eldin, Soliman, Hashem, Tamer, 2008
. 5.
Pembuatan material selulosa bakteri S + gliserol G
Sebanyak 200 mL air limbah ketela pohon hasil penyaringan dituangkan ke dalam Erlenmeyer yang telah dilengkapi dengan magnetic
stirrer , ditambahkan 20,0 g gula pasir, 1,0 g urea, dan ditambahkan gliserol
sebanyak 1,0 g selanjutnya dipanaskan dan diaduk hingga larut. Bila pH larutan campuran masih berkisar antara 5-6, campuran diasamkan dengan
penambahan asam asetat glasial hingga pH berkisar antara 3-4. Selanjutnya campuran didinginkan sebentar dan lalu dituangkan dalam keadaan hangat ke
dalam nampan yang telah disterilkan dengan alkohol 70 dan telah ditutup sebagian dengan koran sambil didinginkan hingga tercapai suhu kamar.
Campuran ditambahkan 50 mL Acetobacter xylinum, nampan ditutup rapat menggunakan koran lalu direkatkan dengan selotip dan difermentasi selama 7-
14 hari pada suhu kamar. Setelah 7-14 hari, penutup koran dibuka dan lapisan pelikel yang
terbentuk diambil lalu dicuci berturut-turut dengan air PAM, dengan aquabidest, dengan air panas kemudian lapisan pelikel ini ditimbang dengan
timbangan digital. Lapisan pelikel lalu direndam dengan larutan NaOH 3 selama 48 jam. Setelah 48 jam, lapisan pelikel ini dicuci kembali dengan
aquades setelah dicuci dengan aquades lalu lapisan pelikel ini direndam dengan larutan HCl 3 selama kurang lebih 15 menit. Setelah 15 menit, lapisan
pelikel ini lalu dicuci kembali dengan aquades dan dicek pH-nya dengan pH stik, jika pH pada pH stik sudah menunjukkan pH mendekati range pH netral,
pencucian dengan aquades ini dihentikan kemudian air di lapisan pelikel ini dibuang lalu lapisan pelikel ini ditimbang. Setelah ditimbang, lapisan pelikel
ini lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 40 C selama kurang lebih 2
minggu.
Setelah 2 minggu atau setelah air pada nampan ini kering, lapisan pelikel ini dikeluarkan dari oven dan dijemur dibawah cahaya matahari selama
kurang lebih 1 minggu dengan sebelumnya nampan yang berisi pelikel ini ditutup dengan kain hitam. Setelah 1 minggu atau setelah lapisan pelikel ini
membentuk lembaran tipis, lapisan pelikel ini ditimbang lalu disimpan di dalam plastik dan diletakkan di dalam toples yang sudah diisi silica gel
sebelumnya Chawla, Bajaj, Survase, Singhal, 2008.
6. Pembuatan material selulosa bakteri S + gliserol G + kitosan K