7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Ketela Pohon
Menurut Rukmana 1997 klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima Pohl.
Ketela pohon nama lain dari singkong merupakan tanaman yang mirip semak dapat tumbuh sekitar 6-8 kaki 1,83
– 2,44 meter. Tanaman ini memiliki batang tegak yang halus dan kenampakan mirip tanaman ganja. Daunnya besar,
berwarna hijau tua, tangkai daun kemerahan,dan berbentuk terbagi 7. Batang mengandung getah putih, dan memiliki nodus yang merupakan tempat munculnya
tanaman baru. Akarnya digunakan sebagai bahan pangan dan patinya digunakan dalam industri lem dan tapioka Stephens, 2009.
Ketela pohon akan menghasilkan akar tuberous yang memiliki kandungan pati yang tinggi, yang berperan sebagai sumber karbohidrat utama.
Akar ketela pohon mengandung kalori dalan jumlah tinggi, vitamin, mineral, dan dietary fiber
Li, Zhu, Zeng, Zhang, Ye, Ou, Rehman, 2010. Adapun kandungan gizi ketela pohon per 100 g bahan adalah sebagai berikut :
Tabel. I Kandungan Gizi Akar Ketela Pohon per 100 g bahan Depkes R.I. 1981
No. Kandungan Unsur Gizi
Ketela Pohon Putih 1
Kalori kal 146,00
2 Protein g
1,20 3
Lemak g 0,30
4 Karbohidrat g
34,70 5
Kalsium mg 33,00
6 Fosfor mg
40,00 7
Zat Besi mg 0,70
8 Vitamin A SI
0,00 9
Vitamin B1 mg 0,06
10 Vitamin C mg
30,00 11
Air g 62,50
12 Bagian yang dapat dimakan
75,00 Keterangan: kal = kalori; g = gram; mg =milligram; SI = Satuan Internasional
B. Selulosa
Selulosa merupakan senyawa menyerupai serabut liat, tidak larut air, secara alami terdapat pada kayu, kapas dan pada tumbuhan lainnya. Selulosa
adalah homopolimer polidispers linier, yang terdiri dari unit – unit D-
glukopiranosa AGU yang terikat melalui ikatan β-1,4- glikosida secara selektif.
Polimer ini memiliki gugus hidroksi bebas pada atom karbon C-2, C-3, dan C-6 Klemm, Schamuderz, Heinze, 2010.
Selulosa berbentuk gel, tekstur kenyal, warna putih agak transparan, mengkilap atau glossy, licin, aroma netral, rasa tawar. Selulosa merupakan
polisakarida rantai lurus. Dalam reaksi hidrolisis, selulosa menghasilkan monomer
D-glukosa. Selulosa merupakan konstituen utama pada kertas dan tali. Turunan dari selulosa antara lain : selulosa nitrat, selulosa asetat, dan etil selulosa yang
secara luas digunakan pada industri plastik Gupta, 2010. Dari hasil pemeriksaan selulosa menggunakan sinar X mununjukkan
bahwa selulosa terdiri atas rantai linear dari unit selobiosa, yang oksigen cincinnya berselang-
seling dengan posisi “ke depan” dan “ke belakang”. Molekul linear ini yang mengandung rata-rata 5000 unit glukosa, beragregasi
menghasilkan fibril yang terikat bersama oleh ikatan hydrogen di antara hidroksil- hidroksil pada rantai yang bersebelahan. Selulosa memiliki ikatan hidrogen yang
kuat, hal ini menyebabkan tidak dapat larut dalam air, meskipun memiliki banyak gugus hidroksil dan bersifat polar Hart, Craine, Hart, 2003.
C. Selulosa Bakteri