2.5.1 Tahap Pencetakan
Bahan cetak yang paling baik digunakan dalam pembuatan gigitiruan fleksibel adalah irreversibel hidrokoloid,
karena bahan ini meminimalisasi tertekannya mukosa alveolus, sementara bahan cetak elastik yang lain lebih menekan jaringan sehingga
memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyesuaian.
4,5,8,9
Namun, bahan cetak Polivinil Siloksan PVS dan polieter dapat juga digunakan untuk mendapatkan
model cetakan. Pembuatan gigitiruan fleksibel sedikit atau tidak membutuhkan preparasi gigi
penyangga karena gigitiruan ini memanfaatkan daerah gerong pada gigi penyangga dan edentulus sebagai retensi tetapi apabila dibutuhkan, preparasi untuk tempat
dudukan sandaran oklusal disesuaikan dengan kebijaksanaan dokter gigi. Teknik pencetakan yang dianjurkan adalah teknik pencetakan mukostatik, dan sendok cetak
yang digunakan adalah sendok cetak anatomis yang kaku.
8,9
4,8,9
2.5.2 Tahap Laboratorium
Tahap-tahap pembuatan gigitiruan fleksibel di laboratorium terdiri atas; desain model utama, pembuatan model duplikat, modelir malam, penanaman dalam kuvet,
pemasangan spru, pemanasan, penginjeksian bahan, penyelesaian akhir, dan pemolesan.
2.5.2.1 Desain Model Utama dan Pembuatan Model Duplikat
Desain pada model utama dilakukan dengan menggunakan surveyor. Pada desain dianjurkan untuk memanfaatkan sebaik mungkin daerah gerong pada gigi
Universitas Sumatera Utara
penyangga dan daerah edentulus yang akan digunakan sebagai retensi. Daerah gerong yang mempengaruhi arah pasang harus di-blocking out dengan malam, tetapi daerah
gerong pada bagian bukal dan distal tidak boleh di-blocking out karena akan digunakan untuk retensi.
Apabila terdapat indikasi resesi abnormal atau adanya pembentukan poket, maka tepi servikal dari jaringan harus di-blocking out. Pada kasus berujung bebas
dengan modifikasi pada daerah anterior, daerah gerong pada bagian depan harus di- blocking out dan membiarkan daerah gerong bagian distal untuk retensi. Selanjutnya
dibuat model duplikat dari model utama yang telah didesain.
12,13
12
2.5.2.2 Modelir Malam dan Penanaman Dalam Kuvet
Gigitiruan fleksibel membutuhkan malam yang lebih tipis dibandingkan dengan GTSL akrilik konvensional. Namun ketebalan tersebut sudah cukup memberikan
dukungan dan tidak mudah rusak apabila didesain dan diproses dengan tepat. Ketebalan malam dari gigitiruan fleksibel berdasarkan standar yang telah
direkomendasikan adalah :
12,13
1. Bagian palatal : 1,25 - 1,5 mm
2. Sayap bukal dan labial : 1,25 - 2,0 mm
3. Cangkolan : 1,0 - 1,5 mm
4. Sayap lingual : 1,25 - 2,0 mm
Pola malam juga harus mencakup 23 bagian bawah dari gigi posterior dan anasir gigitiruan, serta harus bersandar pada singulum dari gigi anterior untuk
menambah retensi gigitiruan Gambar 5.
12,13
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Modelir malam
13
Setelah proses modelir malam dan penyusunan gigi selesai, model duplikat ditanam dalam kuvet dengan gips keras Gambar 6.
Gambar 6. Penanaman model
13
2.5.2.3 Pemasangan Spru
Pemasangan spru pada model dilakukan dengan cara memasukkan spru dari bagian belakang kuvet ke bagian paling posterior dari malam pada kedua sisi model.
Kemudian gunakan lapisan tipis tinfoil atau bahan separasi untuk menutupi keseluruhan permukaan gips keras. Selanjutnya kuvet ditutup dan gips keras
dituangkan di atasnya Gambar 7.
12,13
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Pemasangan spru pada model
13
2.5.2.4 Pemanasan
Kuvet dimasukkan dalam air panas selama 6 – 10 menit setelah gips keras mengeras. Kuvet bagian atas dibuka untuk membuang dan membersihkan malam,
serta memastikan semua sisa-sisa malam hilang. Biarkan kuvet dingin hingga seluruh uapnya menguap, lalu digunakan lapisan tipis tinfoil atau bahan separasi menutupi
seluruh permukaan gips keras. Apabila telah dingin, kuvet ditutupkan kembali dan dikunci dengan rapat
untuk dilakukan penginjeksian bahan.
12,13
2.5.2.5 Injeksi Bahan
Bahan nilon termoplastik diinjeksikan dari suatu tabung berbentuk silinder yang tersedia dalam berbagai ukuran yang berbeda, tergantung dengan alat yang digunakan
untuk mengisi.
5
Silinder tersebut dipanaskan terlebih dahulu sekitar 10 menit sebelum nilon termoplastik dimasukkan untuk dicairkan. Tabung yang berisi bahan nilon
termoplastik dimasukkan ke dalam silinder dan dibiarkan menjadi cair yang dapat
Universitas Sumatera Utara
diinjeksikan ke dalam kuvet, yang berisi ruangan mold, dengan temperatur kira-kira 230ºC – 250ºC selama 9 menit untuk tabung ukuran kecil, 11 menit untuk tabung
ukuran sedang dan 13 menit untuk tabung ukuran besar. Kuvet diletakkan langsung di bawah lubang alat injeksi dengan ujung spru
menghadap ke atas setelah proses pencairan bahan selesai Gambar 8.
12
Silinder diletakkan pada posisi vertikal dan tuas pada mesin diputar dengan gerakan cepat berulang-ulang selama 3 menit untuk menginjeksikan bahan. Kuvet
diangkat dan dibiarkan dingin kira-kira setengah jam, kemudian gigitiruan dikeluarkan dari kuvet untuk dibersihkan.
12
Gambar 8. Kuvet diletakkan pada mesin injeksi
13
2.5.2.6 Penyelesaian Akhir dan Pemolesan
Gigitiruan dikeluarkan dari kuvet, spru dipotong dengan cakram pemotong cut- off disk. Pemotongan pinggiran gigitiruan dilakukan dengan menggunakan grinding
wheel, pengurangan bagian dalam gigitiruan dengan menggunakan bur karbid
Universitas Sumatera Utara
carbide bur, dan perataan gigitiruan sebelum dipoles dengan menggunakan brown rubber wheel.
Pemolesan gigitiruan fleksibel dilakukan dengan menggunakan rag wheel atau dengan bubuk pumis yang kasar coarse pumice dan brown tripoli menggunakan soft
rag wheel untuk menghasilkan permukaan gigitiruan yang halus.
12,13
4,13
2.5.3 Tahap Pemasangan
Gigitiruan fleksibel terlebih dahulu direndam di dalam air panas 100ºC selama 1 menit sebelum dipasang ke mulut pasien. Perendaman dilakukan dengan tujuan
untuk melancarkan proses pemasangan gigitiruan pertama kali ke dalam mulut pasien dan memperoleh adaptasi yang baik dengan jaringan mulut Gambar 9. Gigitiruan
kemudian dikeluarkan dan dibiarkan agak dingin sesuai dengan temperatur yang dapat ditoleransi oleh pasien, selanjutnya dimasukkan ke dalam mulut pasien dengan
perlahan-lahan dan hati-hati.
4-6
Gambar 9. Perendaman GTSL fleksibel dalam air panas
21
Universitas Sumatera Utara
Apabila pasien merasakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh cangkolan yang terlalu cekat, maka cangkolan dapat dilonggarkan sedikit dengan merendam
bagian cangkolan dari gigitiruan dalam air panas dan membengkokkan cangkolan keluar. Apabila cangkolan perlu dicekatkan, maka daerah cangkolan dapat direndam
dalam air panas dan dibengkokkan ke dalam.
4,6
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif yaitu dengan menggunakan data pemesanan dan format desain pembuatan gigitiruan fleksibel di
Unit Usaha Jasa dan Industri Laboratorium Dental FKG USU.
3.2 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah data GTSL yang dibuat di Unit Usaha Jasa dan Industri Laboratorium Dental FKG USU periode Januari-Desember 2008.
3.3 Besar Sampel
Besar sampel ditentukan dengan sampel total, yaitu seluruh GTSL fleksibel yang dibuat di Unit Usaha Jasa dan Industri FKG USU periode Januari-Desember
2008 dengan tujuan untuk meningkatkan validitas.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Bebas : GTSL fleksibel, Kombinasi GTSL fleksibel dengan kerangka logam.
3.4.2 Variabel Terikat : 1.
Lokasi : Rahang atas dan rahang bawah
Universitas Sumatera Utara