RA sangat mempengaruhi kebutuhan estetis pasien. Selain itu, gigitiruan ini dapat dibuat dalam bentuk sadel lepasan sehingga pasien tidak akan merasakan
ketidaknyamanan dengan adanya basis gigitiruan yang luas seperti saat memakai GTSL konvensional.
Pada RA dari 379 dan pada RB dari 220 GTSL fleksibel yang dibuat berdasarkan Klasifikasi Kennedy, Klas II Kennedy sejumlah 2 0,33 memiliki
persentase terkecil mungkin disebabkan gigi yang hilang adalah gigi posterior dimana masih terdapat gigi asli pada sisi lateral sehingga tidak terlalu mengganggu estetis dan
pasien beranggapan masih dapat menggunakan gigi anterior dalam pengunyahan apabila gigi posteriornya telah hilang.
4,9
25
Gambar 16. GTSL fleksibel berbentuk sadel dengan desain Wrap
Around pada; a. RA pada kasus Klas III Kennedy posterior; b. RB pada kasus Klas III Kennedy posterior
5.3.3.1 Persentase Desain GTSL Fleksibel Pada Rahang Atas Berdasarkan Klasifikasi Kennedy
Dari 205 desain Wrap Around pada RA yang dibuat berdasarkan Klasifikasi Kennedy yang terlihat pada tabel 4, Klas III posterior sejumlah 87 22,95 memiliki
persentase terbesar. Hal ini disebabkan desain Wrap Around dibuat dengan
a b
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan daerah gerong pada jaringan lunak dan gigi sebagai retensi dan desain Wrap Around dibuat melingkar cukup rapat di sekeliling servikal gigi asli yang masih
ada dan gingiva, dikenal dengan prinsip retento grip, sehingga membuat gigitiruan ini tidak mudah terlepas saat digunakan dan lebih retentif, menyebabkan desain ini lebih
sering digunakan.
4,6,7,10,18
Desain Spur dan Anchor tidak dijumpai disebabkan kelemahan desain Spur yang tidak melingkar cukup rapat di sekeliling servikal gigi asli yang masih ada dan
gingiva sehingga apabila cangkolan dibuat tebal maka estetis menjadi kurang baik sedangkan bila dibuat tipis akan renggang dan menjadi kurang retentif serta mudah
terlepas, sedangkan desain Anchor biasanya memanfaatkan daerah gerong baik pada regio anterior maupun regio posterior dengan tuberositas yang besar terutama pada
kasus berujung bebas free end sehingga desain ini biasanya terdapat pada kasus GTP dengan tuberositas yang besar.
Selain itu, pada awalnya desain GTSL fleksibel yang dapat digunakan adalah Wrap Around, Spur, dan Anchor tetapi kondisi rongga mulut pasien
yang mengalami kehilangan gigi asli sangat bervariasi maka mulai dibuat modifikasi desain GTSL fleksibel.
5.3.3.2 Persentase Modifikasi Desain GTSL Fleksibel Pada Rahang Atas
Berdasarkan Klasifikasi Kennedy
Dari 174 modifikasi desain GTSL fleksibel diperoleh bahwa desain Wrap Around Modifikasi sejumlah 107 61,49 dan desain Wrap Around Modifikasi +
Anchor sejumlah 67 38,51. Dari 107 desain Wrap Around Modifikasi pada RA yang dibuat berdasarkan Klasifikasi Kennedy yang terlihat pada tabel 5, Klas III
Universitas Sumatera Utara
modifikasi anterior sejumlah 54 31,03 dan dari 67 desain Wrap Around Modifikasi + Anchor pada RA yang dibuat berdasarkan Klasifikasi Kennedy, Klas III
modifikasi anterior sejumlah 35 20,12 memiliki persentase terbesar. Karena kondisi rongga mulut pasien yang mengalami kehilangan gigi asli sangat bervariasi
maka desain GTSL fleksibel yang ada harus dimodifikasi agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Modifikasi desain yang dapat digunakan adalah Wrap Around
Modifikasi dan Wrap Around Modifikasi + Anchor. Kehilangan gigi pada kasus Klas III Kennedy modifikasi anterior dimana
terdapat daerah tidak bergigi modifikasi pada regio anterior sehingga desain yang ada harus dimodifikasi agar dapat mencakup daerah modifikasi tersebut dan tetap
memenuhi kebutuhan estetis pasien. Pada kasus Klas III modifikasi dimana jarak daerah tidak bergigi yang satu dengan yang lain cukup jauh maka desain Wrap
Around Modifikasi dapat digunakan Gambar 17 a. Pada kasus Klas III modifikasi dimana daerah tidak bergigi berdekatan atau hanya dipisah oleh 1 atau 2 gigi asli
yang masih ada maka desain yang dapat digunakan adalah desain Wrap Around Modifikasi + Anchor dimana basisnya dapat dibelah untuk memudahkan pemasangan
gigitiruan tersebut Gambar 17 b. Dari 107 desain Wrap Around Modifikasi pada RA yang dibuat berdasarkan
Klasifikasi Kennedy yang terlihat pada tabel 5, Klas I sejumlah 5 2,87 dan dari 67 desain Wrap Around Modifikasi + Anchor pada RA yang dibuat berdasarkan
Klasifikasi Kennedy, Klas III modifikasi posterior sejumlah 4 2,30 memiliki persentase terkecil. Hal ini disebabkan gigi yang hilang meliputi gigi posterior
Universitas Sumatera Utara
sehingga harus dipertimbangkan fungsi pengunyahan pada saat pembuatan GTSL fleksibel menyebabkan desain tersebut jarang digunakan.
Gambar 17. GTSL fleksibel dengan; a. Desain Wrap Around Modifikasi pada RA pada kasus Klas III Kennedy modifikasi posterior;
b. Desain Wrap Around Modifikasi + Anchor pada RA pada kasus Klas III Kennedy modifikasi anterior
5.3.3.3 Persentase Desain GTSL Fleksibel Pada Rahang Bawah