Hasil Pemeriksaan Karakteristik Simplisia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, LIPI, Bogor adalah tumbuhan bawang sabrang Eleutherine palmifolia L. Merr suku Iridaceae. Hasil identifikasi dan gambar tumbuhan dapat dilihat pada lampiran 1-2 halaman 52-53.

4.2 Hasil Pemeriksaan Makroskopik Umbi Bawang Sabrang

Hasil pemeriksaan makroskopik umbi dari bawang sabrang segar Eleutherine palmifolia L. Merr adalah berbentuk bulat telur memanjang, berwarna merah dan tidak berbau, serta berasa pahit. Umbi lapis terdiri dari 5-6 lapisan dengan pangkal daun di tengahnya dan biasanya memiliki panjang 4-5 cm dan diameter 1-3 cm, hasil ini sama dengan yang tertera pada Heyne 1987 dan Depkes 1989.

4.3 Hasil Pemeriksaan Karakteristik Simplisia

Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia adalah berwarna merah pucat dan sangat rapuh. Gambar umbi dan simplisia dari bawang sabrang dapat dilihat pada lampiran 2-3 halaman 54-55. Hasil pemeriksaan karakterisasi dari serbuk simplisia umbi bawang sabrang terlihat pada tabel 1 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Hasil Karakterisasi Serbuk Simplisia Umbi Bawang Sabrang No Uraian Hasil Persyaratan MMI 1 Kadar air 8,98 ≤ 10 2 Kadar sari yang larut dalam air 8,03 ≥ 4 3 Kadar sari yang larut dalam etanol 9,63 ≥ 2 4 Kadar abu total 4,32 ≤ 1 5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,84 ≤ 1,5 Penetapan kadar air dilakukan untuk mengetahui apakah simplisia memenuhi persyaratan, karena air merupakan media yang baik untuk tumbuhnya jamur, ternyata hasilnya memenuhi syarat yaitu 8,98 lebih kecil dari 10. Penetapan kadar sari larut air adalah untuk mengetahui kadar senyawa yang bersifat polar, sedang kadar sari larut dalam etanol dilakukan untuk mengetahui senyawa yang terlarut dalam etanol, baik polar maupun non polar. Penetapan kadar abu total dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa anorganik dalam simplisia, misalnya logam K, Ca, Na, Pb, Hg, silika, sedang penetapan kadar abu tidak larut dalam asam dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa yang tidak larut dalam asam, misalnya silika, logam-logam berat seperti Pb, Hg. Perhitungan hasil karakterisasi simplisia dapat dilihat pada lampiran 4-8 halaman 29-33 . Hasil pemeriksaan skrining fitokimia dari serbuk simplisia umbi bawang sabrang dapat dilihat pada tabel 2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia Serbuk Simplisia Umbi Bawang Sabrang No Skrining Pereaksi Hasil warnaendapan 1 Alkaloid Dragendorff Bouchardat Mayer + jingga kecoklatan + kuning kecoklatan + kekeruhan dan endapan putih 2 Flavonoid Zn + asam klorida pekat Mg + asam klorida pekat + merah 3 Glikosida Molish Fehling + cincin ungu + endapan merah bata 4 Saponin air panasdikocok + busa 5 Antrakuinon glikosida KOH 10 + merah 6 Sianogenik glikosida Natrium pikrat + merah 7 Tanin FeCl 3 1 + hijau 8 TriterpenoidSteroid Liebermann-Burchard + ungu Keterangan : + = mengandung golongan senyawa, - = tidak mengandung golongan senyawa. Pada serbuk simplisia umbi bawang sabrang yang ditambah dengan pereaksi Dragendorff memberikan warna jingga kecoklatan, dengan pereaksi Bouchardat memberikan warna kuning kecoklatan, sedangkan dengan pereaksi Mayer terbentuk adanya kekeruhan dan endapan putih, ini menunjukkan adanya senyawa alkaloid. Penambahan serbuk Mg dan serbuk Zn dengan asam klorida pekat memberikan warna merah, menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Skrining glikosida ditunjukkan dengan penambahan pereaksi Molish dan asam sulfat pekat dimana terbentuk cincin ungu, sedangkan dengan penambahan Fehling A dan Fehling B sama banyak terbentuk endapan berwarna merah bata. Skrining saponin menghasilkan busa yang stabil dan tidak hilang dengan penambahan HCl 2 N. Pemeriksaan antrakuinon glikosida terbentuk warna merah Universitas Sumatera Utara pada lapisan air, sedangkan lapisan benzen berwarna kuning menunjukkan adanya antrakuinon glikosida. Penambahan FeCl 3 1 memberikan warna hijau yang menunjukkan adanya senyawa tanin. Penambahan Liebermann-Burchard memberikan warna ungu menunjukkan adanya triterpenoid.

4.4 Hasil Ekstraksi dan Isolasi