Fernandez 2001, efek antioksidan seperti vitamin C pada marmut dapat meningkatkan jumlah LDL-reseptor hepatik, sehingga dapat menurunkan jumlah
kolesterol dalam darah.
4.4 Perbandingan Efek Antikolesterolemia dari Infus Rosella Kering dan Segar
Untuk melihat perbandingan efek antikolesterolemia dari Infus Rosella Kering dan Segar dilakukan uji statistik dengan menggunakan Analisa Variansi
ANAVA. Setelah diuji secara statistik dengan menggunakan ANAVA dengan taraf signifikansi 95 yaitu bila F hitung F tabel maka Ho ditolak artinya ada
perbedaan nyata antara nilai rata – rata kadar kolesterol darah Marmut. Dari hasil uji ANAVA pada t0 yaitu sebelum perlakuan lampiran 13
halaman 47, diperoleh f
hitung
sebesar 0,006 jauh lebih kecil dari f
tabel
pada taraf signifikansi 95 = 2,76. Berarti Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol normal dari ketiga kelompok. Sedangkan hasil uji ANAVA pada t6 yaitu 6 jam setelah
perlakuan, diperoleh f
hitung
sebesar 11,819 lebih besar dari f
tabel
pada taraf signifikansi 95 = 2,76. Berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol dari ketiga kelompok.
Dari hasil beda rata-rata Duncan pada t6 diperoleh kelompok kontrol pada subset 2. Pada pemberian aquadest terjadi peningkatan kadar kolesterol yang
signifikan yang berarti marmut pada kelompok tersebut masih dalam kondisi hiperkolesterolemia. Pemberian infus rosella segar dan kering dengan dosis
masing-masing 3,2 gKg BB telah menunjukkan penurunan dengan jumlah 1,66
Universitas Sumatera Utara
mgdL segar dan 4,5 mgdL kering, namun berdasar hasil statistika dinyatakan bahwa jumlah penurunan oleh pemberian infus rosella segar dan kering tidak
memiliki perbedaan yang nyata dengan meletakkannya pada subset yang sama. Kelompok kontrol terletak pada subset yang berbeda yang memberi arti bahwa
ada perbedaan nyata antara kelompok kontrol dengan kelompok dengan perlakuan, dimana kelompok kontrol tidak menunjukkan penurunan kadar
kolesterol namun sebaliknya menunjukkan peningkatan kadar kolesterol darah marmut yang cukup signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Pemberian infus kelopak bunga rosella Hibiscus Sabdariffa L. menyebabkan penurunan kadar kolesterol darah marmut yang mengalami hiperkolesterolemia.
Pemberian infus kelopak bunga rosella segar dengan dosis 3,2gKgBB menurunkan kadar kolesterol darah marmut hingga 1,66 mgdl sedangkan infus
kelopak bunga rosella kering dengan dosis 3,2 gKgBB menurunkan kadar kolesterol darah marmut hingga 4,50 mgdl. Hasil pengujian statistika
menggunakan metode ANAVA terhadap efek tersebut menunjukkan tidak adanya perbedaan.
5.2. Saran