BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol merupakan komponen struktural dari membran sel dan lipoprotein plasma, dan
merupakan starting material dari sintesis asam empedu dan hormon steroid Ganong, 1979.
Hiperkolesterolemia didefinisikan sebagai tingkat kolesterol yang lebih tinggi dari normal. Hiperkolesterolemia yang dihasilkan dari perubahan metabolik
kolesterol, merupakan penyebab utama dari gangguan kardiovaskular, seperti atherosclerosis dan penyakit jantung koroner Tzu-Li Lin, et al, 2007
Hiperkolesterolemia akan mengakibatkan terbentuknya Plaque timbunan kolesterol bagian dari Low Density Lipoprotein LDL, sel otot, beberapa protein,
dan kalsium yang akan menghambat aliran darah dalam pembuluh darah dengan cara mempersempit pembuluh darah, mengeraskan dinding pembuluh darah dan
menutup pembuluh darah Wardlaw, 2003. Ketika penimbunan dalam darah ini menjadi cukup besar, kolesterol menghambat aliran darah yang kemudian
menimbulkan hipertensi. Penggunaan tumbuhan secara tradisional dalam pengobatan terhadap
tingginya kadar kolesterol dalam darah semakin disukai karena pada umumnya tidak menimbulkan efek samping seperti halnya obat-obatan dari bahan kimia
murni atau hasil sintesa. Rosella Hibiscus Sabdariffa L. tumbuh diseluruh bagian dunia dan telah
digunakan sebagai minuman kesehatan di banyak Negara. Rosela adalah
Universitas Sumatera Utara
tumbuhan tropis yang memiliki tiga jenis warna kelopak yaitu hijau, merah dan merah tua; kelopak berwarna merah dan merah tua diekstraksi dan diberi pemanis
untuk menghasilkan minuman penyegar sedangkan kelopak dan daun yang berwarna hijau digunakan untuk membuat sup sayuran Babalola, 2001. Ekstrak
air Hibiscus sabdariffa L. telah dilaporkan memiliki aktivitas antihipertensif Onyenekwe et al, 1999; Hajj dan Hajj, 1999. Kandungan kimia dalam Hibiscus
sabdariffa L. termasuk antosianin, flavonoid dan polifenol memiliki efek kardioprotektif, mengurangi oksidasi LDL secara in vitro dan mengurangi kadar
kolesterol serum darah tikus dan kelinci Tzu-Li Lin, et al, 2007, efek hipokolesterolemik Chen, et al., 2003, serta efek anti-oksidatif dan
hepatoprotektif Amin dan Hamza, 2005 pada hewan. Penggunaan rosella umumnya dengan menyeduh kelopak bunga yang
telah dikeringkan sebagai teh. Penggunaan rosella dalam bentuk segar belum banyak dilaporkan di Indonesia, sementara di Malaysia hasil panen rosella segar
diproduksi langsung menjadi minuman kesehatan. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk membandingkan efek ekstrak air
dari kelopak bunga Rosela yang segar dan kering terhadap kadar kolesterol dalam darah.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah