BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sumber Daya Energi
Sumber Daya adalah segala sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber Daya Alam dan Energi bisa meliputi semua
yang terdapat di bumi baik yang hidup maupun benda mati, berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria-kriteria teknologi, ekonomi,
sosial dan lingkungan. Sumber Daya Energi terdiri dari sumber daya alam non-hayati mineral patra,
yaitu minyak bumi dan gas bumi, mineral lain seperti batubara dan uranium, sumber daya alam energi di luar ait dan minyakgas bumi, seperti panas bumi, surya, angin, arus laut,
pasang surut, panas laut serta sumber daya alam hayati seperti kayu bakar. Energi itu sendiri dapat berupa energi kimiawi, listrik, gelombang, nuklir, mekanis dan panas.
2.2. Jenis Sumber Daya Energi
Jenis-jenis Sumber Daya Energi dapat dibedakan atas dua yaitu: 1.
Sumber Daya Energi Terbarukan Sumber Daya Energi Terbarukan adalah sumber daya energi yang dapat
diperbaharui atau dapat diisi kembali atau tidak terhabiskan renewable replenishable non-exhaustible adalah sumber daya energi yang bisa
dihasilkan sumber daya energi yang berkelanjutan. Tenaga surya, angin dan
Universitas Sumatera Utara
sistem pasang surut merupakan sumber daya energi yang tidak dapat diperbaharui.
2. Sumber Daya Energi Tidak Terbarukan
Sumber Daya Energi yang tidak dapat diperbaharui atau diisi kembali atau terhabiskan non-renewable non- replenishable exhaustible adalah sumber
daya energi yang habis sekali pakai. Misalnya: minyak bumi, gas bumi dan batubara.
2.3. Kelangkaan Sumber Daya Energi
Makin menipisnya sumber daya energi menimbulkan kekhawatiran mandeknya perekonomian. Dengan menganalogikan industri sebagai penduduk dan batubara sebagai
makanan, kenaikan harga batubara akan menghilangkan daya saing di pasar barang- barang manufaktur. Begitu juga isu-isu untuk jenis-jenis sumber daya energi lain,
meskipun kecenderungan sumber daya energi tersebut ada yang segera dapat diatasi pada periode berikutnya sejalan dengan berkembangnya teknologi.
Usaha manusia untuk menghindari semakin langkanya sumber daya energi telah banyak dilakukan. Usaha tersebut diwujudkan antara lain dalam bentuk subtitusi dalam
proses produksi, subtitusi dalam konsumsi dan inovasi teknologi hemat sumber daya energi. Subtitusi dalam produksi dapat dilakukan dengan mengubah kombinasi masukan
maupun penggantian masukan dengan subtitusinya. Subtitusi dalam konsumsi antara lain dengan mengganti barang-barang konsumsi tanpa mengubah kualitaskegunaan
konsumsi. Inovasi teknologi untuk memperoleh pemamfaatan sumber daya energi terbesar nampaknya terus mengalami kemajuan. Akan tetapi meskipun usaha-usaha
Universitas Sumatera Utara
mengatasi kelangkaan sumber daya energi terus diupayakan namun kelangkaan ternyata masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat.
Perbedaan kondisi tersedianya sumber daya energi akan membatasi pertumbuhan potensial suatu perekonomian sebab kelangkaan sumber daya energi dalam segala
bentuknya akan sangat mempengaruhi ruang gerak dalam berproduksi. Pembangunan ekonomi mencakup pengertian yang sangat luas dan tidak hanya
sekedar menaikkan pendapatan per kapita per tahun saja, bahkan indikator PNB sebagai, sebagai indikator utama, tidak selalu dapat menggambarkan suksesnya suatu
pembangunan. Indikator-indikator yang lain seperti pendidikan, distribusi pendapatan, jumlah penduduk miskin juga menunjukkan keberhassilan pembangunan. Menurut
Sukirno, tujuan dari pembangunan ekonomi adalah mencapai kesejahteraan masyarakat yang ditujukan oleh kecenderungan kenaikan pendapatan per kapita dalam jangka
panjang. Tujuan pembangunan tidak saja berorientasi pada kemakmuran ekonomi atau
peningkatan pendapatan masyarakat, tetapi juga harus menyentuh aspek-aspek non ekonomi.
2.4. Peranan Energi dalam Pembangunan di Indonesia