Skedul Penawaran Supply Schedule Kurva Penawaran Fungsi Penawaran

maka penawaran terhadap barang tersebut akan berkurang” asumsi ceteris paribushal- hal lain dianggap tetap

2.7.2. Skedul Penawaran Supply Schedule

Cara untuk menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga dapat dilakukan dengan membuat skedul penawaran. Skedul penawaran merupakan tabulasi angka-angka yang menunjukkan jumlah barang atau jasa yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga. Contoh skedul penawaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.2 Skedul Penawaran Barang X Harga Barang X Jumlah yang ditawarkan A Rp.4,- 1 B Rp.5,- 2 C Rp.6,- 3 D Rp.7,- 4 E Rp.8,- 5 F Rp.9,- 6 Dari skedul penawaran barang X tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin naik harga barang X, maka jumlah barang X yang ditawarkan akan semakin bertambah banyak. Jadi, sifat hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta adalah searah.

2.7.3. Kurva Penawaran

Cara lain untuk menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta adalah dengan menggunakan kurva penawaran. Universitas Sumatera Utara Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa slope atau kemiringan kurva penawaran adalah positif, artinya bahwa hubungan antara harga barang X dan jumlah barang X yang ditawarkan adalah searah. Jadi, jika harga barang barang naik maka jumlah barang x yang ditawarkan akan bertambah, dan sebaliknya jika harga barang X turun, maka jumlah barang X yang ditawarkan akan berkurang.

2.7.4. Fungsi Penawaran

Selain skedul penawaran dan kurva penawaran, hubungan antara harga dan jumlah barang dapat diterangkan melalui sebuah fungsi penawaran. Fungsi penawaran pada dasarnya menunjukkan hubungan secara matematis antara harga dan jumlah barang yang diminta. Jika dalam kurva penawaran diatas kita hanya dapat menggambarkan hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan dalam satu kurva, maka dalam fungsi penawaran kita dapat menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang dapat mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan seperti harga barang lain barang komplementer, biaya produksi, organisasi pasar, tingkat teknologi dan sebagainya. Bentuk fungsi penawaran yang sederhana dapat dituliskan sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7 4 5 6 7 8 9 Jumlah barang X yang ditawarkan H a rg a B a ra n g Sx Universitas Sumatera Utara Qsx = ƒ Px Dimana: Qsx = jumlah barang X yang ditawarkan Px = harga barang X Fungsi diatas dapat dijelaskan bahwa besar kecilnya jumlah barang X yang ditawarkan akan tergantung dari harga barang itu sendiri asumsi ceteris paribus. Contoh fungsi penawaran: Qsx = 3 + Px. Menurut fungsi penawaran ini, jika harga X = Rp.1,- maka jumlah barang X yang ditawarkan = 4, jika harga barang X naik menjadi Rp.2,- maka penawarannya akan naik menjadi 5 dan seterusnya seperti yang diperlihatkan dalam skedul dan kurva penawaran diatas. Dalam prakteknya, hal-hal yang dianggap tetap atau ceteris paribus justru mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap jumlah barang yang ditawarkan. Oleh karena itu dapat kita tuliskan perluasan fungsi penawaran tersebut menjadi: Qsx = ƒ Px,Py,B,O,T,F Dimana: Qsx = jumlah barang x yang ditawarkan Px = harga barang X Py = harga barang lain barang subtitusi,barang komplementer B = biaya operasional O = organisasi pasar T = teknologi F = faktor khusus lainnya Universitas Sumatera Utara

2.7.5. Pergeseran Kurva Penawaran