Perkembangan Penduduk Kondisi Geografis Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara 1. Fisiografi

Pemerintah Propinsi Pemprop Sumatera Utara juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk memperlancar perdagangan baik antar kabupaten di Sumatera Utara maupun antara Sumatera Utara dengan propinsi lainnya. Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Tentu saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatera Utara dibagi kedalam empat wilayah Pembangunan.

4.1.2. Perkembangan Penduduk

Di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara GBHN dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi Pembangunan Nasional hanya bila penduduk besar tersebut berkualitas baik, namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah untuk dicapai. Program kependudukan di Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi: pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang harus terus ditingkatkan. Jumlah penduduk propinsi Sumatera Utara mempunyai beragam suku bangsa yang terdiri dari antara lain suku Melayu, Batak, Minangkabau, Aceh, Jawa dan Universitas Sumatera Utara sebagainya. Jumlah penduduk yang besar dan laju urbanisasi yang tinggi sebagai akibat fungsi propinsi Sumatera Utara sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, perindustrian dan pendidikan di Sumatera Utara menjadikan propinsi Sumatera Utara menjadi tumpuan harapan bagi pencari kerja. Pada umumnya keberadaan penduduk dalam jumlah dengan pertumbuhan yang tinggi dianggap sebagai penghambat dalam pembangunan, karena jumlah penduduk yang besar memperkecil pendapatan perkapita dan menimbulkan masalah ketenagakerjaan, tetapi sebenarnya hal itu juga bergantung kepada kapasitas penduduk tersebut. Sumatera Utara merupakan propinsi yang keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 1990 penduduk Sumatera Utara pada tanggal 31 Oktober 1990 hari sensus berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2002, jumlah penduduk Sumatera Utara diperkirakan sebesar 11,85 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km 2 dan tahun 2002 meningkat menjadi 165 jiwa per km 2, sedangkan laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 1,20 persen per tahun. Tabel di bawah akan memperlihatkan perkembangan jumlah penduduk propinsi Sumatera Utara dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2004, sebagai berikut: Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Propinsi Sumatera Utara Tahun 1990-2004 dalam juta jiwa Tahun Male Laki-laki Female Perempuan Jumlah Penduduk 1990 5.167,3 5.162,4 10.330,7 1991 5.122,9 5.133,1 10.256,0 1992 5.235,3 5.219,3 10.454,6 1993 5.349,8 5.395,4 10.685,2 Universitas Sumatera Utara 1994 5.395,4 5.418,0 10.813,4 1995 5.477,6 5.503,5 10.981,1 1996 5.558,0 5.587,3 11.145,3 1997 5.636,8 5.669,5 11.306,3 1998 5.713,5 5.749,9 11.463,4 1999 5.850,2 5.903,9 11.754,1 2000 5.949,3 6.006,1 11.955,4 2001 5.713,5 5.762,7 11.476,2 2002 5.859,2 5.863,2 11.722,5 2003 5.926,0 5.926,0 11.847,0 2004 5.947,7 5.947,7 11.890,3 Sumber:Sumatera Utara dalam Angka Dengan melihat tabel di atas, sejak tahun 1990 hingga tahun 2000 jumlah penduduk propinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan. Dimana kenaikan penduduk di propinsi Sumatera Utara tidak terlalu signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1990, jumlah penduduk di propinsi Sumatera Utara sebesar 10.330,7 juta jiwa, dan pada tahun 2000 menjadi 11.955,4 juta jiwa. Peningkatan sebesar 1.624,7 juta jiwa pada satu dasawarsa tahun kelahiran, juga dipengaruhi oleh faktor perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah yang lain. Hal ini menyebabkan timbulnya peningkatan penduduk di propinsi Sumatera Utara, walaupun jumlahnya tidak terlalu besar. Menurut sensus penduduk tahun 1990 diperoleh hasil laju pertumbuhan penduduk propinsi Sumatera Utara dari tahun 1990-2000 sebesar 1,20 per tahun. Persebaran penduduk berhubungan dengan pola pemikiran suatu daerah. Beberapa faktor yang mempengaruhi peresbaran penduduk antara lain: iklim, letak, bentuk dataran atau tanah, kesuburan tanah, sumber alam, sosial budaya dan teknologi. Apabila persebaran penduduk di setiap wilayah tidak merata, akibat langsung yang terlihat adalah kepadatan penduduk yang tidak merata. Kepadatan ini dinyatakan dengan banyaknya penduduk per km 2 . Akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata di setiap wilayah Universitas Sumatera Utara kecamatan cukup bervariasi. Pada umumnya pengembangan di propinsi Sumatera Utara mempunyai kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan penyebaran penduduk tidak merata adalah pembangunan sarana serta prasarana, disamping itu juga karena merupakan kawasan yang ekonominya berkembang pesat. Biasanya penduduk akan berpindah dari daerah asal untuk mencari penghidupan yang lebih baik di kota. Wilayah-wilayah yang menjadi pusat pengembangan pembangunan menjadi tumpuan harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan hidup dan pendapatan perkapita.

4.1.3. Tinjauan Perekonomian