BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji
hipotesis penelitian.
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh Indeks Harga Energi, jumlah energi susut losses dan harga BBM terhadap penawaran energi
listrik di propinsi Sumatera Utara selama kurun waktu 1990-2004 15 tahun.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan adalah data sekunder yang berbentuk angka kuantitatif tahunan dari tahun 1990 hingga tahun 2004. Data diperoleh dari Perusahaan Listrik
Negara PLN Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara, perpustakaan dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian.
3.3. Pengolahan Data
Pengolahan data yang digunakan adalah program Eviews 5
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam menggambarkan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen adalah dengan menggunakan model regresi
Universitas Sumatera Utara
berganda Multiple Regression. Metode yang digunakan adalah Ordinary Least Square OLS. Dengan model persamaan sebagai berikut:
µ β
β β
α +
+ +
+ =
3 3
2 2
1 1
X X
X Y
Y = Jumlah penawaran energi listrik KWh
X
1
= Indeks Harga Energi Listrik RupiahKWh X
2
= Energi HilangLosses KWh X
3
= Harga BBM cent USDliter
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
µ = Term of Error
Bentuk hipotesis diatas secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
∂ ∂
1
X Y
0, artinya jika terjadi kenaikan X
1
Indeks Harga Energi Listrik, maka Y
jumlah penawaran energi listrik akan naik, ceteris paribus.
2
X Y
∂ ∂
0, artinya jika terjadi kenaikan X
2
energi hilanglosses, maka Y jumlah penawaran energi listrik akan turun, ceteris paribus.
3
X Y
∂ ∂
0, artinya jika terjadi kenaikan X
3
harga BBM, maka Y jumlah penawaran energi listrik akan turun, ceteris paribus.
Universitas Sumatera Utara
3.4.1. Uji Kesesuaian
1. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi yang dinotasikan R
2
, merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi
yang diestimasi. Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan variabel independennya secara bersamaan.
2. Uji F-Statistik
Uji F-Statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai
berikut:
F hitung F =
k n
R k
R −
− −
2 2
1 1
R
2
= Koefisien Determinan k = Jumlah Variabel Dependen
n = Jumlah Sampel H
:
i
β
= 0
H
1
:
i
β ≠ 0 Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F-hitung dengan F-
tabel,dengan kriteria sebagai berikut H
diterima jika F
hitung
F
tabel
Artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. H
ditolak jika F
hitung
F
tabel
Artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji t-Statistik
Uji t merupakan suatu pengujian untuk mengetahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variabel dependen dengan menganggap
variabel independen lain konstan. Dalam hal ini digunakan hipotesis sebagai berikut: t hitung =
i i
sb b
b −
H :
i
β = 0 H
1
:
i
β ≠ 0 kriteria sebagai berikut
H diterima jika t
hitung
t
tabel
Artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. H
ditolak jika t
hitung
t
tabel
Artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
3.4.2. Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah uji untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat kombinasi linier diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolieritas
dapat dilihat dari R
2
dan F-statistik, t-statistik serta standart error. Kemungkinan adanya multikolenieritas jika R
2
dan F-statistik tinggi sedangkan t-statistik banyak yang tidak signifikan uji tanda perubahan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Defenisi Operasional
Untuk membatasi ruang lingkup variabel yang ada, maka akan dapat dijelaskan defenisi operasional variabel dependen dan variabel independen sebagai berikut:
1. Penawaran energi listrik adalah banyaknya jumlah energi listrik yang disalurkan
PT. PLN Persero Regional Sumatera Utara per tahun diukur dengan satuan KWh. 2.
Indeks Harga Energi Listrik adalah indeks harga energi listrik diukur dengan satuan RupiahKWh..
3. Energi listrik yang hilang losses adalah selisih energi listrik yang disalurkan dan
energi yang dijual per tahun diukur denga satuan KWh. 4.
Harga BBM adalah rata-rata harga minyak solar dan minyak diesel per tahun diukur dengan satuan cent USDliter.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Geografis Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara 4.1.1. Fisiografi
Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah tingkat II Dati II yang terdapat di propinsi Sumatera Utara dan sekaligus menjadi ibukota propinsi
tersebut. Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara terletak pada 2
˚29’- 2˚47’ Lintang Utara dan 98
˚35’ - 98˚44’ Bujur timur. Di sebelah utara berbatasan dengan selat Sumatera, sebelah barat dengan kecamatan Sunggal kabupaten Deli Sedang dan di sebelah timur
dengan kecamatan Percut Sei Tuan kabupaten Deli Serdang. Luas wilayah Pemerintahan Sumatera Utara adalah 71.680 km
2
. Secara administratif Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara terdiri dari 7 pemerintahan kota
dan16 kabupaten, 328 kecamatan, 382 kelurahan dan 5.086 desa. Potensi lahan yang dimiliki propinsi Sumatera Utara sebagian besar dimanfaatkan untuk kegiatan
perkebunan dan industri. Sumatera Utara tersohor karena luas perkebunannya, hingga
kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian propinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet,
coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan
Tapanuli Selatan.
Universitas Sumatera Utara