Sumber: Analisis Peneliti, 2008
GAMBAR 3.12 PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT PENDIDIKAN
YANG DITAMATKAN DI KECAMATAN GAJAH TAHUN 2006
Kondisi ini menunjukkan bahwa kualitas sumberdaya manusia di kecamatan Gajah masih rendah karena salah satu tolok ukur manusia berkualitas
adalah tingkat pendidikan UNDP dalam Alkadri Alkadri, Muchdie, Suhandjojo; 2001:186.
3.2.4. Kecamatan Karanganyar
Kecamatan Karanganyar merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Demak. Sebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Kecamatan Mijen, sebelah
timur berbatasan dengan kabupaten Kudus, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Gajah, serta sebelah barat juga berbatasan dengan Kecamatan Gajah.
Jarak terjauh dari barat ke timur adalah sepanjang 5 kilometer dan dari utara ke selatan sepanjang 10 kilometer. Jarak ke Ibukota Demak 20 kilometer sedangkan
jarak ke kecamatan sektar adalah ke Kecamatan Mijen 15 kilometer, ke Kecamatan Gajah 5 kilometer dan ke Kecamatan Dempet 15 kilometer.
Secara administratif luas wilayah kecamatan Karanganyar adalah 67,76 km
2
. Sebagai daerah agraris yang kebanyakan penduduknya hidup dari pertanian, wilayah kecamatan Karanganyar terdiri atas lahan sawah yang mencapai
luas 4.933,80 ha, dan selebihnya adalah lahan kering. Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah yang digunakan berpengairan tadah hujan 571,4 hektar,
tehnis 1.790,80 hektar dan setengah teknis 1.417 hektar.
72,82 27,18
LAHAN SAWAH LAHAN KERING
Petani Sendiri 19,92
Buruh Tani 22,53
Lainny a 23,15
Buruh Bangunan 9,95
Pedagang 8,55
Angkutan 2,21
Buruh Industri 12,23
Nelay an 0,00
Pengusaha 0,32
PNS ABRI 0,88
Pensiunan 0,26
Sumber : Analisis Peneliti, 2008
GAMBAR 3.13 LUAS LAHAN DAN PROSENTASENYA
DI KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN 2006
Sebagai daerah agraris, sebagian besar penduduknya masih bekerja di sektor pertanian dengan rincian petani sejumlah 10.820 orang 19,92 dan buruh tani
sejumlah 12.240 orang 22,53.
Sumber: Analisis Peneliti, 2008
GAMBAR 3.14 PENDUDUK USIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT
MATA PENCAHARIAN DI KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN 2006
Pada tahun 2006, rasio kepemilikan lahan sawah dengan petani di Kecamatan Karanganyar mencapai 0,46 hektar 0,65 bau. Selama lima tahun
terakhir 2002-2006, rasio kepemilikan lahan di Kecamatan Karanganyar berkisar pada angka 0,46 hektar sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:
TABEL III.17 JUMLAH PETANI, LUAS SAWAH DAN RASIO LAHANPETANI
DI KECAMATAN KARANGANYAR 2002-2006
2002 2003
2004 2005
2006 1
Luas Sawah hektar 4.934
4.934 4.934
4.934 4.934
2 Petani orang
10.623 10.838
11.001 11.392
10.820 3
Rasio Lahan Petani 0,46
0,46 0,45
0,43 0,46
4 Produksi Padi
58.025 54.958
53.375 56.320
53.566
Sumber : Kecamatan Karanganyar dalam Angka
No. Uraian
Tahun
Dengan lahan yang semakin sempit, petani di kecamatan Karanganyar mulai berpikir untuk mencari pekerjaan sampingan.
Letak Kecamatan Karanganyar yang berdekatan dengan Kabupaten Kudus, menjadikan kondisi Kecamatan Karanganyar agak lebih maju dibanding dengan
Kecamatan Gajah, Kebonagung dan Dempet. Hal ini ditunjukkan dengan sulitnya mencari petani wutun asli di pagi hari, karena sebagian besar bekerja sebagai buruh
industri rokok di Kabupaten Kudus. Mereka lebih senang menggunakan buruh tani atau anggota keluarga yang sudah mulai tua untuk pengerjaan sawahnya. Suasana
pedesaan pun sudah mulai bergeser menjadi perkotaan, ini ditunjukkan dengan bentuk rumah yang mulai bergeser mengikuti gayamode di perkotaan.
Mode rumah pedesaan tempo dulu Mode rumah pedesaan saat ini
5.045 8.193
11.556 18.217
8.268 5.508
628 -
2.000 4.000
6.000 8.000
10.000 12.000
14.000 16.000
18.000 20.000
Tidak belum sekolah
Belum tamat SD
Tidak Tamat SD
SD SLTP
SLTA AKADEMI
PT
Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2008
GAMBAR 3.15 KONDISI PEMUKIMAN SUDAH MULAI MENGIKUTI
GAYAMODE PERKOTAAN
Peranan perbankanlembaga ekonomi sejenis sebagai institusi penghimpun dan penyalur dana untuk kegiatan perekonomian daerah sangat penting. Untuk
mempermudah petani dalam memperoleh modal di Kecamatan Karanganyar juga berdiri beberapa lembaga ekonomi seperti 1 unit Bank Rakyat Indonesia BRII, 1