Fungsi dan Tujuan Pendidikan Jalur Pendidikan

2.3.2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab UU RI Nomor 20 Tahun 2003, pasal 3. William Stern, pakar psikologi dan pendidikan, mengatakan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaan dan lingkungan pendidikan. Pandangan ini sepaham dengan pendapat Kurt Lewin 1057 bahwa perilaku manusia merupakan fungsi dari kepribadian dan lingkungan, atau dengan model matematika sebagai berikut: TL = f K+L, dimana TL adalah tingkah laku, K adalah kepribadian, L adalah lingkungan Achmad Munib, 2004:13.

2.3.3. Jalur Pendidikan

Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional, maka kegiatan pendidikan dilaksanakan melalui tiga jalur sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 13 1 yang secara lengkap berbunyi: ”Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal dan informal yang saling dapat melengkapi dan memperkaya.” Ayat 1 tersebut dilanjutkan dengan ayat 2 yang selengkapnya berbunyi: ”Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muaka danatau melalui jarak jauh. Adapun jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Kiranya perlu juga dikenali bahwa ketiga jalur pendidikan tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. Adapun ciri-ciri dari pendidikan formal adalah a tempat berlangsungnya kegiatan proses pembelajaran di gedung sekolah, b untuk menjadi peserta didik ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi misalnya usia, c memiliki jenjang pendidikan secara jelas, d kurikulumnya disusun secara jelas untuk setiap jenjang dan jenisnya, e materi pembelajaran bersifat akademis, f pelaksanaan proses pendidikan relatif memakan waktu yang cukup lama, g ada ujian formal yang disertai pemberian ijazah, h penyelenggara pendidikan adalah pemerintahswasta, i tenaga pengajar harus memiliki klasifikasi tertentu sebagaimana yang ditetapkan dan diangkat untuk tugas tersebut, serta j diselenggarakan dengan menggunakan administrasi yang relatif seragam. Ciri-ciri pendidikan non formal antara lain a penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran dapat dilakukan di luar gedung sekolah, b adakalanya usia menjadi persyaratan, tetapi tidak merupakan suatu keharusan, c pada umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas, d adanya program tertentu yang khusus hendak ditangani, e bersifat praktis dan khusus, f pendidikannya relatif berlangsung secara singkat, g kadang-kadang ada ujian dan biasanya peserta mendapatkan sertifikat, serta h dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta Sedang ciri-ciri pendidikan informal adalah a dapat dilakukan dimana saja dan tidak terikat oleh hal-hal yang formal, b tidak ada persyaratan apapun, c tidak berjenjang, d tidak ada program yang direncanakan secara formal, e tidak ada materi tertentu yang harus tersaji secara formal, f berlangsung sepanjang hayat, g tidak ada ujian, dan h tidak ada lembaga tertentu sebagai penyelenggaranya.

2.3.4. Jenis Pendidikan