Lima faktor utama mutlak yaitu faktor-faktor yang harus ada supaya pembangunan pertanian dapat berlangsung, yang terdiri dari 1 pasaran untuk hasil
produksi, 2 teknologi maju, 3 tersedianya sarana produksi alat-alat dan bahan- bahan secara lokal, 4 perangsang produksi, dan 5 pengangkutan.
Lima faktor accelerator pelancar yaitu faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya pembangunan pertanian yang terdiri dari 1 pendidikan
pembangunan, 2 kredit produksi, 3 kegiatan Gotong royong oleh para petani, 4 perbaikan dan perluasan tanah pertanian, dan 5 perencanaan nasional untuk
pembangunan pertanian. Lima syarat utama keseluruhan ibarat sebuah roda dengan lingkaran yang
penuh. Roda yang bulat penuh tersebutlah yang dapat bergerak maju sehingga pembangunan pertanian akan dapat bergerak maju, sedang syarat-syarat pelancar
akan memperlancar berputarnya roda tersebut seperti halnya minyak pelumas atau ban yang melengkapi roda tersebut.
2.2.3. Tahapan pembangunan pertanian
Terdapat tiga tahapan besar di dalam perjalanan evolusi produksi pertanian. Tahap pertama adalah pertanian subsisten memenuhi kebutuhannya sendiri yang
produktivitasnya rendah. Tahap kedua tahap campuran, yakni sebagian hasil yang mereka tanam untuk dikonsumsi dan sisanya dijual komersial. Tahap ketiga
merupakan pertanian modern, dimana produktivitasnya tinggi dan diutamakan untuk mengisi pasar-pasar komersial. Untuk lebih memahami ketiga tahapan tersebut dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini:
TABEL II.1 TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN PERTANIAN
Karakterikstik Subsisten Campuran Spesifikasi Komposisi output Satu kali panen
pokok dan panen- panen tambahan
Diversifikasi Satu kali panen
untuk diperdagangkan
dan panen tambahan
Tujuan Produksi Suplai Domestik
Domestik, suplai pasar
Hanya untuk pasar Rencana Kerja
Musiman Berimbang
Musiman Investasi Modal
Rendah Sedang
Tinggi Pendapatanhasil Rendah Sedang
Tinggi Jaminan Hasil
Rendah Tinggi
Sedang harga naik turun
Rasio Pendapatan terhadap output
Tinggi Hampir
separuhnya Rendah
Pengetahuan Profesional
Petani Spesialisasi
Aneka ragam Rendah
Ketergantungan pada sistem
dukungan Tidak ada
Sebagian Spesialisasi penuh
Sumber: Luthfi Fatah, 2006
2.2.4. Pengaruh Motivasi terhadap keikutsertaan seseorang dalam pembangunan pertanian
Maslow mengemukakan sejumlah preposisi penting tentang perilaku manusia sebagai berikut:
a. Manusia merupakan makhluk yang serba berkeinginan man is a wanting being. Ia senantiasa menginginkan sesuatu dan ia senantiasa menginginkan lebih banyak.
Tetapi, apa yang diinginkannya tergantung pada apa yang sudah dimiliki olehnya. Segera setelah salah satu di antara kebutuhan manusia dipenuhi, muncullah
kebutuhan lain. Proses tersebut tiada akhirnya. Ia berkelanjutan sejak manusia lahir, hingga ia meninggal dunia. Maka sekalipun kebutuhan tertentu telah
terpenuhi, kebutuhan-kebutuhannya pada umumnya tidak mungkin terpuaskan seluruhnya.
b. Sebuah kebutuhan yang dipenuhi, bukanlah sebuah motivator perilaku. Hanya kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan timbulnya kekuatan-
kekuatan besar atas apa saja yang dilakukan seorang individu. c. Kebutuhan manusia diatur dalam suatu seri tingkatan suatu hierarki menurut
pentingnya masing-masing kebutuhan. Segera setelah kebutuhan-kebutuhan pada tingkatan lebih rendah terpenuhi, maka muncullah kebutuhan-kebutuhan pada
tingkat berikut yang lebih tinggi dan menuntut pemuasan. Gambar berikut menjelaskan konsep pemikiran Maslow.
GAMBAR 2.2 HIERARKI KEBUTUHAN-KEBUTUHAN DARI MASLOW
Keterangan : A.H. Maslow memandang motivasi seorang individu sebagai suatu urutan kebutuhan
yang dipredeterminasi. Kebutuhan-kebutuhan fisiologikal, merupakan kebutuhan yang paling imperatif, tetapi secara psikologikal kebutuhan akan realisasi diri sangat
penting bagi masing-masing individu Winardi, 2004
Kebutuhan untuk
Merealisasi diri
Kebutuhan akan
h
Kebutuhan-kebutuhan sosial
Kebutuhan akan Kebutuhan fisiologikal
Teori dari Maslow ini kemudian dimodifikasi dengan teori Herbert G. Hicks, hingga mencakup individu sebagai faktor yang menentukan dalam motivasi dan perilaku
Hicks dalam Winardi, 2004:17. Gambar berikut merupakan Teori Maslow yang dimodifikasi oleh beberapa pakar lainnya.
GAMBAR 2.3 MOTIVASI INDIVIDU
2.2.5. Sistem aktivitas dalam pembangunan pertanian