35 yang menyangkut pengambilan keputusan yang
penting sekali,
seperti pada
penelitian pendahuluan atau studi kelompok secara kecil-
kecilan, kadang-kadang
demi kepraktisan
penyusunan skala sikap dapat menempuh cara sederhana
untuk menentukan
nilai skala
pernyataan-pernyataan sikap yang ditulisnya. Dengan cara sederhana, untuk suatu
pernyataan yang bersifat favorabel jawaban STS diberi 0, jawaban TS diberi nilai 1, jawaban E
diberi nilai 2, jawaban S diberi nilai 3, dan jawaban SS diberi nilai 4. Dan untuk pernyataan
yang tak-favorabel, respons STS diberi nilai 4, TS diberi nilai 3, E diberi nilai 2, S diberi nilai 1 dan
respon SS diberi nilai 0. Cara penentuan nilai ini diberlakukan bagi semua pernyataan sikap yang
ada. 1.1.3.
Pengembangan Kemampuan Guru melalui Pelatihan
a. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pelatihan
Menurut Wexley dan Latham 2002: 153 menyatakan
bahwa: “… training is a planned effort by an organization to facilitate
the learning of job-related behavior on the part of its employees. The term of behavior is used in
the broad sense to include any knowledge and
36 skill acquired by an employee through practice”
bahwa pelatihan adalah upaya terencana oleh sebuah
organisasi untuk
memfasilitasi karyawan dalam mempelajari perilaku yang
terkait dengan pekerjaan. Istilah perilaku merujuk
pada setiap
pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh karyawan melalui praktik
atau pengalaman
langsung. Mencermati pengertian pelatihan oleh Wexley
dan Latham
terlihat bawa
komponen- komponen pengertian tersebut mencakup:
upaya terencana berarti kegiatan tersebut dilakukan
secara sistematis
melibatkan sumber-sumber yang tersedia; dilakukan oleh
suatu organisasi berarti bahwa pelatihan tersebut berkaitan dengan suatu lembaga yang
akan meningkatkan
kinerja karyawan,
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan berarti ada
kesadaran bahwa
karyawan memiliki
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan. Sementara Ngalim Purwanto 2012: 96
menyatakan bahwa pelatihan adalah segala kegiatan yang diberikan dan diterima oleh para
petugas pendidikan
pengawas, kepala
sekolah, penilik sekolah, guru yang bertujuan
37 untuk menambah dan mempertinggi mutu
pengetahuan, kecakapan dan pengalaman guru-guru
dalam menjalankan
tugas kewajibannya. Batasan pengertian Ngalim
Purwanto ini berisi komponen: kegiatan yang dilakukan
karyawan berarti
aktivitas peningkatan kemampuan yang dilakukan oleh
praktisi pendidikan dan bertujuan untuk menambah
dan mempertinggi
mutu pengetahuan, kecakapan dan pengalaman
guru-guru sama seperti pandangan Wexley dan Latham, bahwa ada kesadaran bahwa
para pelaku
pendidikan tersebut
perlu ditingkatkan.
Menurut Dearden seperti dikutip oleh Suparno
2014: 82
menyatakan bahwa
pelatihan pada dasarnya meliputi proses belajar mengajar dan latihan bertujuan untuk
mencapai tingkat kompetensi tertentu atau efisiensi kerja. Batasan pengertian Dearden
mencakup komponen:
suatu proses
pembelajaran menyangkut
belajar dan
mengajar dalam suatu pelatihan, bertujuan meningkatkan
kemampuan tertentu
atau efisiensi kerja sama seperti pandangan Wexley
dan Latham dan Ngalim Purwanto bahwa ada
38 kesadaran bahwa para pelaku pendidikan
tersebut perlu ditingkatkan. Dari
ketiga pengertian
tentang pelatihan dapat disimpulkan bahwa hakikat
pelatihan adalah
suatu kegiatan
yang dilakukan
secara sistematis
oleh suatu
organisasi yang
bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kerja agar lebih efektif dan efisien.
Berkaitan dengan tujuan pelatihan, Suparno 2014: 84 menjelaskan bahwa tujuan
pelatihan adalah
untuk meningkatkan
produktivitas, kualitas,
mendukung perencanaan
SDM, meningkatkan
moral anggota, memberikan kompensasi yang tidak
langsung, meningkatkan
kesehatan dan
keselamatan kerja, mencegah kadaluwarsa kemampuan
dan pengetahuan
personil, meningkatkan
perkembangan kemampuan
dan keahlian personil. Fungsi pelatihan menurut Kydd 2004
seperti dikutip Jejen Musfah 2011: 61 menyatakan bahwa pelatihan memiliki dua
fungsi, yaitu fungsi peningkatan kinerja dalam pekerjaan orang yang bersangkutan pada saat
39 sekarang dan menyiapkan orang bagi peluang,
tanggung jawab dan tugas di masa depan.
b. Jenis-jenis Pelatihan