Hakikat Penilaian Ranah Sikap

24 asesmen sesuai dengan karakteristik masing- masing siswa, baik teknik tes maupun non tes.

b. Hakikat Penilaian Ranah Sikap

Salah satu ranah dalam penilaian di sekolah adalah penilaian tentang sikap. Bahkan dalam Kurikulum 2013, ranah sikap semakin ditonjolkan dengan adanya kompetensi inti KI 1 dan 2 tentang sikap spiritual dan sikap sosial. Tuntutan adanya penilaian sikap tersebut memaksa guru untuk memahami bagaimana sikap dan penilaian sikap itu. Azwar 2011: 4 mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Lebih lanjut Azwar 2011: 4 mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan afeksi, pemikiran kognisi dan predisposisi tindakan konasi seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. Naniek Sulistyawardani, dkk 2012: 135 menyebutkan bahwa instrumen yang sering digunakan untuk mengukur sikap biasanya juga 25 disebut skala sikap. Dan juga menjelaskan bahwa skala sikap merupakan gambaran tentang kecenderungan perilaku atau reaksi seseorang terhadap objek atau stimulus yang datang padanya. Sikap dapat diartikan juga sebagai bentuk perasaan mendukung favourable dan perasaan tidak mendukung unfavourable pada suatu objek. Naniek Sulistyawardani, dkk 2012: 137 menjelaskan tentang macam-macam skala sikap, yaitu skala numerik, skala deskriptif dan skala grafis. Skala numerik, menggunakan angka-angka untuk menunjukan gradasi-gradasi disertai penjelasan singkat pada masing-masing angka. Skala deskriptif menggunakan serangkaian frasa untuk menunjukan ciri-ciri yang dinilai. Frasa disusun dari atas ke bawah, sedangkan responden diminta membubuhkan tanda centang pada frasa yang terdekat dengan ciri-ciri yang dimaksud. Sedangkan skala grafis, menggunakan suatu garis berkesinambungan. Gradasi-gradasi ditunjukkan pada garis itu dengan menyajikan deskripsi singkat di bawah garis. Pada skala grafis, penilai cukup membubuhkan tanda cek pada titik yang tepat di atas garis horizontal yang menghubungkan dua 26 ujung ekstrim tingkah laku yang sedang dipermasalahkan. Azwar 2011: 23 menjelaskan bahwa struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu kognisi, afeksi dan konasi. Komponen kognisi merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Komponen kognisi berisi tentang kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Komponen afeksi merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Namun, pengertian perasaan pribadi seringkali sangat berbeda perwujudannya bila dikaitkan dengan sikap. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Komponen konatif menunjukan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Maksudnya, 27 bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras, dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual. Karena itu, logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang akan dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku terhadap objek.

c. Instrumen Penilaian Ranah Sikap Model Skala