Etika Komunikasi Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

pekerjaan kantor. Pengiriman informasi ini dapat dilakukan melalui Surat-Surat,warkat,fax atau telepon serta email salinan, tembusan, kutipan.

3.3. Etika Komunikasi

Menurut Utama 2009:173 etika komunikasi merupakan suatu rangkuman istilah yang mempunyai pengertian tersendiri atau etika komunikasi adalah norma atau ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang berlangsung dalam kantor. Pada dasarnya komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun secara tertulis. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung tatap muka tanpa perantara. Secara tidak langsung berarti melalui suatu perantara telepon atau email. Secara tertulis misalnya dengan mempergunakan surat resmi. Menurut Mufid 2009:240 komunikasi merupakan hubungan antara pegawai dengan pegawai lainnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan agar dalam mengadakan hubungan itu jangan sampai mempunyai dampak negatif terhadap pegawai lainnya. Jadi, dalam hal ini etika memegang peranan penting. Etika merupakan syarat mutlak dalam hubungan antara pegawai. Oleh karena itu, setiap pegawai kantor dalam menjalankan tata hubungan kantor harus mempunyai: 1. Kesusilaan, atau budi pekerti yang balk. 2. Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya. Etika menjadi dasar atau pedoman bagi pegawai dalam berhubungan atau dalam berkomunikasi tersebut. Universitas Sumatra Utara Dalam prakteknya, saat komunikasi persuasif dilakukan maka komunikator tidak diperkenankan untuk: 1. Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk menonjolkan kesan tertentu, data yang dengan sengaja dijelaskan secara salah, dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya untuk mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu. 2. Tidak diperkenankan secara sengaja menggunakan alasan yang meragukan atau tidak masuk diakal tidak logis. 3. Tidak diperkenankan menyatakan diri sebagai ahli pada, subyek tertentu, padahal bukan ahlinya. Tidak diperkenankan juga mengaku telah diberi informasi oleh ahlinya padahal tidak. 4. Tidak diperkenankan untuk mengajukan hal-hal yang tidak berkaitan untuk mengalihkan perhatian dari orang yang sedang menjadi perhatian. Diantara hal-hal yang paling sering digunakan untuk mengalihkan perhatian adalah perilaku sengaja menyerang karakter individu yang menjadi lawannya, pembelaan dengan menggunakan kebencian dan bigotry sebagai alas an. Innuendo, penggunaan istilah “Tuhan” Atau “setan” yang dapat menyebabkan mengundang keadaan tegang namun tidak mencerminkan reaksi positif atau negatif yang sebenarnya. 5. Tidak diperkenankan untuk meminta kepada target sasaran pembaca pemirsa untuk mengaitkan ide atau proposal yang diajukan dengan nilai-nilai yang emosional, motif-motif tertentu, atau tujuan-tujuan yang sebenarnya tidak ada kaitannya. Universitas Sumatra Utara 6. Tidak diperkenankan untuk menipu khalayak dengan menyembunyikan tujuan sebenarnya, atau kepentingan pribadi atau kelompok yang diwakilkan, atau menggunakan posisi pribadi sebagai penasehat saat memberikan sisi pandang tertentu. 7. Jangan menutup-nutupi, membelokkan, atau sengaja menafsirkan dengan salah angka, istilah, jangkauan, intensitas, atau konsekuensi logis yang mungkin diakibatkan di masa depan. 8. Tidak diperkenankan untuk menggunakan pembelaan emosional yang tidak disertai bukti, latar belakang, atau alasan yang tidak dapat diterima apabila target penerima memiliki kesempatan dan waktu untuk menyelidiki subyek tersebut sendiri kemudian menemukan sesuatu yang lain atau bertentangan. 9. Tidak diperkenankan untuk menyederhanakan sebuah situasi yang yang sebenarnya kompleks, sehingga terlihat sebagai hitam dan putih saja, hanya memiliki dua pilihan atau pandangan, dan polar views. 10. Tidak diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat padahal situasinya masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi masih dapat berubah sebenarnya lebih akurat. 11. Tidak diperkenankan menganjurkan sesuatu yang kita secara pribadi sebenarnya juga tidak percaya. Universitas Sumatra Utara Menurut Darmodiharjo dan Shidarta 2004:257 beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan sehari-hari : 1. Jujur tidak berbohong 2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan 3. Lapang dada dalam berkomunikasi 4. Menggunakan panggilan atau sebutan orang yang balk 5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien 6. Tidak mudah emosi atau emosional 7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog 9. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan 10. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan 11. Bertingkah laku yang baik Contoh Teknik komunikasi yang baik : 1. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungan 2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara 3. Menatap mata lawan bicara ketika berkomunikasi dengan lawan bicara 4. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum 5. Gunakan gerakan tubuh atau gerakan yang sopan dan wajar 6. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara. 7. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon 8. Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara. Universitas Sumatra Utara 9. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi 10. Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan karakteristik lawan bicara. 11. Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang baik. 12. Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat.

3.4 Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi