Teknik Analisis Data
3.10 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis hipotesis yang dirumuskan dipergunakan (1) Regresi Linier Sederhana, (2) Regresi Linier Berganda, (3) Uji t, (4) Uji F, (5) Diterminasi, analisis Jalur (Path Analisis) (Arikunto, 1989) dengan bantuan SPSS 22.0 For Windows.
3.10.1 Analisis Regresi Sederhana
Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui Pengaruh Variabel bebas terhadap Variabel terikatnya.
Persamaan Regresi yang digunakan adalah:
Ŷ = a + bX
Dimana:
Ŷ = Nilai yang diukur
a = Y pintasan
b = Koefisien regresi
X = Nilai tetentu dari Variabel Bebas
3.10.2 Analisis Koefisien Determinasi ( R2 )
Analisis koefisien determinasi majemuk digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi variabel bebas yaitu Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat Pengaruh Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram. Nilai R2 dapat dihitung dengan rumus berikut :
D = R² X 100 %
Keterangan:
D = Diterminasi
R = Koefisien Korelasi X Dengan Y
3.10.3 Uji t-tes
Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui Pengaruh secara serentak Variabel bebas terhadap variabel terikat.
- βi
t =
Se ()
Keterangan :
t = t hitung
= Koefisien regresi sampel
Se = Standard error dari
βi = Koefisien regresi populasi
Persamaan Regresi sederhana:
Ŷ = a + bX1 + bX2 (Suprantro, 2000: 174)
Dimana:
Ŷ = Nilai yang diukur
a = nilai konstan
b = Koefisien regresi
X = Nilai tetentu dari Variabel Bebas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi tidaknya Pengaruh variabel Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram. Secara parsial dirumuskan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Merumuskan Hipotesis
H0 : βi = 0, berarti secara parsial tidak ada Pengaruh secara signifikan antara Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram.
Hi : βi > 0, berarti secara parsial ada Pengaruh positif dan signifikan antara Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram.
-
Menentukan taraf nyata α 5 persen, dengan df = ( n – k ) untuk menentukan t Tabel.
-
Menentukan besarnya t hitung menurut Gujarati (1999 : 74 )dengan rumus :
-
Kriteria Uji
Bila t hitung ≥ t Tabel maka H0 di tolak
Bila t hitung < t Tabel maka H0 di terima
e. Gambar
Untuk mengetahui daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis uji t, terlihat seperti gambar :
Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan penolakan H0 daerah uji t
Sumber: Wirawan (2002: 179)
Dari hasil pembahasan di atas diperoleh jika nilai t hitung < t Tabel maka H0 diterima berarti variabel Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat tidak berPengaruh positif dan signifikan dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram. Dan sebaliknya jika t hitung > t Tabel maka H0 di tolak berarti variabel Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat masyarakat berpengaruh positif dan signifikan dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram.
3.10.4 Regresi Ganda
Persamaan Regresi Ganda:
Ŷ = a + bX1 + bX2+........+ bxn (Suprantro, 2000: 174)
Dimana:
Ŷ = Nilai yang diukur
a = nilai konstan
b = Koefisien regresi
X = Nilai tetentu dari Variabel Bebas
3.10.5 Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan ( bersama – sama ) dengan langkah – langkah sebagai berikut : Pengaruh antara Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram.
a. Merumuskan Hipotesis
H0 : βi = 0, berarti bahwa Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakatsecara serempak tidak ada Pengaruh nyata dan positif dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram.
Hi : salah satunya dari βi ≠ 0 (βi = 1, 2, 3 ), berarti bahwa Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat secara serempak ada Pengaruh nyata dan positif dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram.
b. Menentukan taraf nyata α 5 persen, dengan df = ( k- 1 ) ( n – k ) untuk menentukan F Tabel.
-
Menentukan besarnya F hitung dengan rumus :
R²/ ( k -1 )
F =
( 1 – R² ) / ( n – k )
Keterangan :
k = banyaknya variabel dalam regresi
n = ukuran sample
R² = Koefisien diterminasi
c. Kriteria Uji
Bila F hitung ≥ F Tabel maka H0 di tolak
Bila F hitung < F Tabel maka H0 di terima
d. Gambar
Untuk mengetahui daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis uji F, terlihat seperti gambar :
Gambar 3.3 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan Ho dengan Uji F
Daerah
Daerah Penolakan Ho
Penerimaan Ho
0 Fα(k-1)(n-k)
Sumber: Wirawan (2002:238)
Dari hasil pembahasan di atas di peroleh jika F hitung > F Tabel statistik uji jatuh pada daerah penolakan H0 maka H0 ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti variabel bebas yang Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat secara serempak berpengaruh signifikan dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram, dan sebaliknya apabila di peroleh F hitung < F Tabel statistik uji jatuh pada daerah penerimaan H0 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti variabel bebas yang terdiri dari Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat secara serempak tidak berpengaruh signifikan dengan Tingkat Kerukunan Antar Umata Beragama di Kota Mataram.