Analisis Regresi Linier Berganda
4.6 Analisis Regresi Linier Berganda
-
Untuk mengetahui Pengaruh langsung Budaya Organisasi (X1), Komunikasi Organisasi (X2), dan Lingkungan Sosial Masyarakat (X3) Terhadap Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram (Y) digunakan analisis regresi linier berganda. Adapun hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22,00.0 dapat dilihat di Tabel.
Tabel 4.19 Hasil Pengolahan Regresi Linier Berganda X1,X2,X3 dengan Y
Coefficientsa | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 4.799 | 2.295 | | 2.091 | .000 |
Budaya Organisasi | .567 | .060 | .359 | 12.812 | .000 | |
Komunikasi Organisasi | .562 | .042 | .488 | 13.539 | .000 | |
Lingkungan Sosial Masyarakat | .761 | .041 | .681 | 18.482 | .000 |
a. Dependent Variable: Kerukunan antar Umat Beragama |
Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut :
Y= 4,799+ 0,567 X1 + 0,562 X2 + 0,761 X3
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda diatas adalah sebagai berikut :
Koefisien β0 = 4,799 memiliki arti bahwa jika Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat adalah nol, maka tingkat Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram adalah sebesar 4,799 atau bisa dikatakan mengalami peningkatan sebesar 4,799.
Koefisien β1 = 0,567 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan Budaya Organisasi (X1), akan mengakibatkan naiknya Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram sebesar 0,567 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Pengaruh langsung antara Budaya Organisasi dengan tingkat Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram adalah positif.
Koefisien β2 = 0,562 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan Komunikasi Organisasi (X2), akan mengakibatkan naiknya Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram sebesar 0,562 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Budaya Organisasi dan Lingkungan Sosial Masyarakat adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Pengaruh langsung antara Komunikasi Organisasi dengan tingkat Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram adalah positif.
Koefisien β3 = 0,761 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan Lingkungan Sosial Masyarakat (X3), akan mengakibatkan naiknya Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram sebesar 0,761 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Budaya Organisasi dan Komunikasi Organisasi adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Pengaruh langsung antara Lingkungan Sosial Masyarakat dengan tingkat Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram adalah positif.
-
Untuk mengetahui Pengaruh langsung Budaya Organisasi (X1), Komunikasi Organisasi (X2), dengan Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram (Y) digunakan analisis regresi linier berganda. Adapun hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22,00.0 dapat dilihat di Tabel.
Tabel 4.20 Hasil Pengolahan Regresi Linier Berganda X1,X2 dengan Y
Coefficientsa | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 2.690 | 3.458 | | .778 | .437 |
Budaya Organisasi | .563 | .067 | .454 | 8.386 | .000 | |
Komunikasi Organisasi | .502 | .062 | .435 | 8.032 | .000 | |
a. Dependent Variable: Kerukunan antar Umat Beragama |
Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut :
Y= 2,690 + 0,563 X1 + 0,502 X2
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda diatas adalah sebagai berikut :
Koefisien β0 = 2,690 memiliki arti bahwa jika Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi adalah nol, maka tingkat Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram adalah sebesar 2,690 atau bisa dikatakan mengalami peningkatan sebesar 2,690.
Koefisien β1 = 0,563 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan Budaya Organisasi (X1), akan mengakibatkan naiknya Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram sebesar 0,563 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Komunikasi Organisasi adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Pengaruh langsung antara Budaya Organisasi dengan tingkat Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram adalah positif.
Koefisien β2 = 0,502 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan Komunikasi Organisasi (X2), akan mengakibatkan naiknya Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram sebesar 0,502 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Budaya Organisasi adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Pengaruh langsung antara Komunikasi Organisasi dengan tingkat Tingkat Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Mataram adalah positif.
-
Untuk mengetahui Pengaruh langsung Budaya Organisasi (X1), Komunikasi Organisasi (X2), dengan Lingkungan Sosial Masyarakat (X3) di Kota Mataram (Y) digunakan analisis regresi linier berganda. Adapun hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS versi 22,00.0 dapat dilihat di Tabel.
Tabel 4.21 Hasil
Coefficientsa | ||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
1 | (Constant) | 2.773 | 3.409 | | 3.814 | .000 |
Budaya Organisasi | .961 | .066 | .865 | 14.509 | .000 | |
Komunikasi Organisasi | .080 | .062 | .077 | 1.295 | .000 |
a. Dependent Variable: Lingkungan Sosial Masyarakat |
Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut :
X3 = 2,773+ 0,961 X1 + 0,080 X2
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda diatas adalah sebagai berikut :
Koefisien β0 = 2,773memiliki arti bahwa jika Budaya Organisasi, dan Komunikasi Organisasi adalah nol, maka tingkat Lingkungan Sosial Masyarakat di Kota Mataram adalah sebesar 2,773 atau bisa dikatakan mengalami peningkatan sebesar 2,773.
Koefisien β1 = 0,961 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan Budaya Organisasi (X1), akan mengakibatkan naiknya Lingkungan Sosial Masyarakat di Kota Mataram sebesar 0,961 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Komunikasi Organisasi adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Pengaruh langsung antara Budaya Organisasi dengan tingkat Lingkungan Sosial Masyarakat di Kota Mataram adalah positif.
Koefisien β2 = 0,080 memiliki arti bahwa setiap kenaikan satu satuan Komunikasi Organisasi (X2), akan mengakibatkan naiknya Lingkungan Sosial Masyarakat di Kota Mataram sebesar 0,080 satuan, dengan asumsi variabel lain yang diteliti pada penelitian ini yaitu Budaya Organisasi adalah konstan. Secara teoritis hal ini sesuai dengan Pengaruh langsung antara Komunikasi Organisasi dengan tingkat Lingkungan Sosial Masyarakat di Kota Mataram adalah positif.