Tata Cara Pemilihan Ketua RT dan Wakil Ketua RT
Tata Cara Pemilihan Ketua RT dan Wakil Ketua RT
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT dilaksanakan oleh suatu Panitia yang dibentuk oleh Lurah dengan Keputusan Camat berdasarkan usulan dari para Kepala Keluarga di lingkungan RT setempat yang terdiri atas:
1. Ketua;
2. Wakil Ketua;
3. Sekretaris;
4. Beberapa anggota yang ditentukan oleh Ketua bila dipandang perlu dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.
Panitia pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT tidak dapat dicalonkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua RT. Tugas dan wewenang panitia pemilihan adalah mencari dan mengumpulkan nama calon Ketua dan Wakil Ketua RT berdasarkan usulan dari para Kepala Keluarga di lingkungan RT setempat; memeriksa dan meneliti nama-
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
Pada waktu pelaksanaan pemilihan:
1. Ketua dan Wakil Ketua RT dipilih oleh para Kepala Keluarga setempat dalam suatu pemilihan yang dihadiri sedikitnya 23 (dua pertiga) Kepala keluarga di lingkungan RT setempat.
2. Dalam pelaksanaan pemilihan, Ketua RT yang terpilih berdasarkan urutan suara terbanyak pertama dan Wakil Ketua RT berdasarkan urutan suara terbanyak kedua, kecuali jika suara berjumlah sama, penentuan Ketua dan Wakil Ketua RT ditentukan oleh panitia pemilihan dengan memperhatikan pendidikan, kewibawaan, pengalaman hidup bermasyarakat, dan lama tinggal sebagai penduduk setempat.
3. Apabila dalam suatu pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT, tidak dihadiri sedikitnya 23 (dua pertiga) jumlah Kepala Keluarga sebagaimana dimaksud pada huruf a, atas dasar pertimbangan panitia pemilihan dengan pemuka masyarakat dan Lurah, waktu pelaksanaan pemilihan dapat ditunda paling lama 15 (lima belas) hari kemudian dan selanjutnya diadakan pelaksanaan pemilihan walaupun jumlah yang hadir tidak mencapai jumlah sedikitnya 23 (dua pertiga) Kepala Keluarga di lingkungan RT setempat.
4. Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara dan Seksi dipilih oleh Ketua dan Wakil Ketua RT.
5. Hasil pemilihan Ketua dan Wakil Ketua RT diajukan panitia pemilihan kepada Lurah guna diteruskan pada Camat untuk mendapatkan pengesahan dengan keputusan Camat.
6. Ketua dan Wakil Ketua dikukuhkan dan dilantik oleh Camat atas nama Kepala Daerah.
(2) Setelah kalian membaca teks tersebut, coba ceritakan ulang urutan tata cara
pemilihan Ketua RT dan Wakil Ketua RT dengan menggunakan kalimat kalian sendiri.
66 Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi
PELAJARAN III
Budaya Berpendapat di Forum Ekonomi dan Politik
68 Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi
P forum ekonomi dan politik. Tujuannya adalah agar peserta didik terampil berpikir
elajaran ini merupakan proses pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks eksposisi. Pembelajaran teks ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik mengembangkan wawasan pengetahuan mengenai kebebasan berpendapat di
kritis dan kreatif serta mampu bertindak efektif menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata.
Pada era global ini pasar cenderung bergerak bebas. Kebebasan ekonomi pasar diperjuangkan sejalan dan seiring dengan kebebasan politik. Pada saat yang sama muncul juga perjuangan untuk menegakkan kebebasan berpendapat. Sehubungan dengan tiga hal kebebasan tersebut, pelajaran ini berkenaan dengan kegiatan berpendapat dalam forum ekonomi dan politik. Setelah belajar menyusun teks prosedur kompleks dalam pelajaran sebelumnya, melalui pelajaran ini, kalian melakukan kegiatan berpendapat dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis secara baik dan benar. Kalian akan dihadapkan pada ragam bahasa yang digunakan untuk membahas dan mengajukan pendapat di berbagai topik ekonomi dan politik, termasuk kebijakan publik yang memicu konflik sosial.
Sumber: Dokumentasi Kemdikbud Gambar 3.1 Praktik kebebasan berpendapat
Gambar di atas mengilustrasikan bahwa pada prinsipnya setiap orang boleh berpendapat. Kebebasan berpendapat tersebut terpadu dalam satu forum dengan kebebasan politik. Kegiatan politik yang dibelenggu sering diikuti atau didahului
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
Sumber: Dokumentasi Kemdikbud
Gambar 3.2 Simbol perampasan kebebasan berpendapat