Menemukan Unsur Kebahasaan dalam Teks Eksposisi
Tugas 2 Menemukan Unsur Kebahasaan dalam Teks Eksposisi
Bacalah teks “Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme” tersebut sekali lagi. Setelah itu, kerjakan tugas berikut ini dan simaklah penjelas pendukung yang diberikan!
(1) Teks eksposisi tersebut dapat dikatakan sebagai teks ilmiah. Dalam teks tersebut
terkandung pronomina atau kata ganti saya dan kita. Bolehkah pronomina seperti itu digunakan dalam teks ilmiah?
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
Memang betul kita boleh menggunakan pronomina kita atau saya dalam teks ilmiah. Akan tetapi, kita tidak boleh meletakkan pronomina itu di sembarang tempat.
Cermati lagi teks eksposisi itu. Ternyata, pronomina kita atau saya ditemukan hanya pada paragraf 1 dan 5. Inilah kalimat dari teks yang terdapat pronomina itu.
(a) Warga komunitas, termasuk kita semua sebagai rakyat Indonesia akan dituntut
plurilingual untuk memiliki kompetensi berbahasa negara lain. (paragraf 1) (b) Jika penghuni kawasan ASEAN dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya
bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri. (paragraf 5) Tahukah kalian mengapa pronomina kita atau saya tidak ditemukan pada
paragraf-paragraf lain? Telah kalian eksplorasi bahwa paragraf 1 merupakan tahap pernyataan pendapat, tempat gagasan pribadi disampaikan, dan pada paragraf
5 yang merupakan tahap penegasan ulang pendapat, gagasan itu dinyatakan kembali. Jadi, pronomina atau kata ganti kita, kami, atau saya dapat digunakan, terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi (klaim) diungkapkan. Hal itu sejalan dengan fungsi sosial teks eksposisi itu sendiri, yaitu teks yang digunakan untuk mengusulkan pendapat pribadi mengenai sesuatu.
(2) Kata leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) tertentu dimanfaatkan pada
teks eksposisi. Kata leksikal seperti apa yang dimaksud? Perhatikan kata yang dicetak tebal di bawah ini.
“Jika penghuni kawasan ASEAN dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya
bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri”. (paragraf 5) Kata percaya tergolong ke dalam verba yang menyatakan persepsi. Kata
yang sejenis adalah yakin, optimistis, potensial, dan sebagainya. Kata tersebut dapat dinyatakan sebagai verba atau nomina sehingga akan berubah menjadi mempercayaikepercayaan, meyakinikeyakinan, mempunyai optimismeoptimisme, dan berpotensipotensi.
Kata-kata itu digunakan untuk mempengaruhi atau mengubah persepsi pembaca
agar mengikuti atau menerima pendapat penulis teks. Hal itu sejalan dengan tujuan penulis bahwa pembaca akan memiliki keyakinan yang sama dengan penulis, yang akhirnya usulan penulis dapat diterima.
Dalam konteks teks “Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme”, penulis
mengajukan usulan tentang pembuatan kebijakan bahasa agar bahasa Indonesia dijadikan bahasa ASEAN dan agar bahasa lain di Negara ASEAN dikuasai oleh sesama warga ASEAN.
86 Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi
(3) Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan.
Dalam konteks pengajuan pendapat tentang kebijakan bahasa ASEAN itu, penulis menghubungkan argumentasi dengan kata hubung pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut.
Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung seperti itu dapat
digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.
Carilah kata hubung yang lain pada teks tersebut atau bubuhkanlah kata hubung
di posisi yang menurut kalian memungkinkan. (4) Betulkah eksposisi itu merupakan argumentasi satu sisi? Pada teks itu penulis
mengambil sisi setuju. Ia setuju akan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN. Penulis lain dapat berposisi tidak setuju.
Masalah itu akan dibicarakan lebih jauh pada tugas 3 dan 4 berikut ini. Sebelum masuk ke arah itu, dapatkah kalian menuangkan gagasan yang berpihak pada sisi tidak setuju tentang akan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN?