Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Anekdot
Kegiatan 1 Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Anekdot
Layanan publik sering mendapatkan kritik atau menjadi bahan lelucon yang membuat gelak tawa. Kritik atau lelucon itu dapat disampaikan melalui anekdot. Pada pelajaran ini, kalian akan diajak untuk menyelami bahasa dalam anekdot yang digunakan untuk menyampaikan kritik atau lelucon di bidang layanan publik. Bidang yang tercakup dalam layanan publik amat luas, antara lain hukum, sosial, politik, budaya, pendidikan, lingkungan, administrasi, dan transportasi. Akan tetapi, tidak semua bidang itu akan dibicarakan pada pelajaran ini.
Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Yang menjadi partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting.
Teks anekdot juga dapat berisi peristiwa yang membuat jengkel atau konyol partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustrasi, serta tercapai dan gagal.
Selama pelajaran ini berlangsung, kalian diminta untuk melaksanakan tugas tambahan membaca buku. Carilah buku yang berisi kritik dan humor mengenai layanan publik. Bacalah buku itu dan tuliskanlah hasil baca buku kalian.
Di bawah ini teks anekdot yang akan kita jadikan pembicaraan berkenaan dengan layanan publik di bidang hukum, sosial, politik, dan lingkungan. Kalian diharapkan dapat memahami teks anekdot dan dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk menyampaikan kritik terhadap persoalan pada bidang layanan tersebut. Untuk itu, kerjakanlah tugas yang diberikan sesuai dengan petunjuk.
Tugas 1 Membaca Teks “KUHP dalam Anekdot”
Bacalah teks yang berjudul “KUHP dalam Anekdot” berikut ini. Sebelum membacanya, kerjakanlah beberapa tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk. Apabila ada pertanyaan yang belum terjawab, tinggalkan terlebih dahulu, lalu kembalilah ke pertanyaan tersebut setelah kalian membaca teksnya!
(1) Teks anekdot mengandung unsur lucu. Betulkah setiap cerita lucu dapat
digolongkan ke dalam anekdot? (2) Lawak juga mengandung unsur lucu. Apakah teks anekdot sama dengan teks lawak?
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
(3) Siapakah yang biasanya menjadi tokoh atau partisipan dalam anekdot? Apakah
tokoh atau partisipan yang dimaksud harus selalu orang yang terkenal? (4) Di media apa sajakah teks anekdot ditemukan? Sebutkan jenis medianya dan
contoh anekdot yang dimaksud! (5) Contoh anekdot berikut ini terjadi di bidang hukum. Di bidang apa sajakah kalian
dapat menemukan teks anekdot?
KUHP dalam Anekdot
1. Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
2. Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen.“Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
3. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng- gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?”
Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!”
Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
4. Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
(Diadaptasi dari http:fuadusfa4.blogspot.com201002anekdot-hukum.html)
Tugas 2 Mencari Unsur-Unsur Teks Anekdot
Setelah kalian membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, jawablah pertanyaan berikut ini! (1) Apakah yang membuat teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot? (2) Ciri apa sajakah yang menandai teks anekdot? (3) Siapakah partisipan yang digambarkan dalam anekdot itu? (4) Apakah cerita pada anekdot itu betul-betul terjadi atau hanya rekaan? (5) Seandainya cerita itu betul-betul terjadi, beranikah mahasiswa menjawab
pertanyaan dosennya dengan tidak serius?
Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi
(6) Singkatan KUHP pada anekdot di atas dipelesetkan. Apakah maksud dan pesan
teks yang dikandung? (7) Diskusikan secara berkelompok siapa sebenarnya yang dikritik lewat sindiran
dalam teks tersebut! (8) Apakah sindiran itu sampai kepada yang dituju? (9) Tunjukkan unsur lucu atau konyol yang terdapat di dalam teks tersebut. (10) Jelaskan reaksi yang terjadi pada diri dosen dan pada diri mahasiswa.
Tugas 3 Membedah Struktur Teks Anekdot
Kerjakanlah tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan! (1) Identifikasilah struktur teks anekdot yang telah kalian baca tersebut.
Bandingkan hasilnya dengan struktur teks berikut ini yang meliputi abstraksiorientasikrisisreaksikoda!
Seorang dosen memberikan kuliah Hukum Pidana
Suasana kelas biasa-biasa saja (paragraf 1).
KUHP dipelesetkan menjadi “Kasih Uang Habis
Krisis
Perkara” (paragraf 2).
Mahasiswa tercengang dan tertawa, sedangkan dosen
Reaksi
menggeleng-gelengkan kepala (paragraf 3).
Koda
Kelas kembali berlangsung normal (paragraf 4).
(2) Apakah abstraksi itu sama dengan pembukaan? Berfungsi sebagai apakah abstraksi
itu? (3) Apakah orientasi berfungsi untuk membangun konteks perkuliahan?
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
(4) Seandainya krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan,
ketidakpuasan atau kejanggalan tentang apa yang dimaksud? (5) Setujukah kalian reaksi itu berkenaan dengan tanggapan yang diberikan oleh
mahasiswa atau dosen tentang pelesatan KUHP itu? (6) Berikan penjelasan seandainya kalian tidak setuju bahwa koda sama dengan
penutup. Pikirkan bahwa penutup menggambarkan situasi yang seimbang dengan situasi pada orientasi.
Tugas 4 Membaca Teks “Anekdot Hukum Peradilan”
Bacalah teks “Anekdot Hukum Peradilan” berikut ini dan kerjakan tugas yang diminta!