MANAJEMEN KOMPENSASI ORIENTASI PADA PENGHARGAAN
E. MANAJEMEN KOMPENSASI ORIENTASI PADA PENGHARGAAN
Kemajuan yang terjadi saat ini menyebabkan masyarakat secara umum menjadi semakin cerdas dan semakin banyak tuntutannya. Perubahan system sosial – budaya dari system feodalisme-ortodoks-tradisional menjadi system yang demokratis, egaliter dan modern sehingga mempengaruhi pola hubungan kerja dan pilihan kerja dalam organisasi. Pada system tradisional, orang – orang memiliki suatu pekerjaan karena didasarkan pada reward jangka panjang, misalnya jaminan hari tua, uang pensiun, pesangon dan Kemajuan yang terjadi saat ini menyebabkan masyarakat secara umum menjadi semakin cerdas dan semakin banyak tuntutannya. Perubahan system sosial – budaya dari system feodalisme-ortodoks-tradisional menjadi system yang demokratis, egaliter dan modern sehingga mempengaruhi pola hubungan kerja dan pilihan kerja dalam organisasi. Pada system tradisional, orang – orang memiliki suatu pekerjaan karena didasarkan pada reward jangka panjang, misalnya jaminan hari tua, uang pensiun, pesangon dan
System manajemen kompensasi di era modern ini lebih menekankan pada pilihan karir (own your own career). Pilihan karir ini lebih menekankan pada profesionalisme, bahwa seseorang dibayar berdasarkan pekerjaannya. Pemberian kompensasi lebih berorientasi pada penghargaan professional. System manajemen kompensasi yang berorientasi pada reward dirasakan lebih adil dan menantang. Oleh karena itu banyak organisasi yang mengembangkan system manajemen kompensasi yang berorientasi pada reward.
1) Kriteria kinerja sebagai dasar pemberian penghargaan
Pemberian penghargaan harus didasarkan pada prestasi yang berhasil dicapai. Permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan kompensasi adalah menentukan kriteria yang akan digunakan sebagai dasar pemberian penghargaan. Oleh karena itu, organisasi harus menentukan kriteria kinerja yang akan dijadikan dasar untuk member penghargaan. Beberapa kriteria kinerja itu antara lain :
a) Kriteria keuangan
Kriteria keuangan merupakan salah satu dasar pemberian penghargaan yang sering digunakan. Penghargaan dapat diberikan apabila individu, kelompok atau organisasi mampu memberikan prestasi kerja yang luar biasa di bidang keuangan. Kriteria keuangan ini misalnya berupa laba untuk unit yang berfungsi sebagai profit center. Pemberian penghargaan yang didasarkan pada prestasi dalam menghasilkan laba organisasi, diberikan apabila laba yang dihasilkan mampu melebihi target yang ditetapkan. Selain laba, kriteria keuangan dapat berbentuk pendapatan, yaitu untuk unit kerja yang berfungsi sebagai pusat pendapatan (revenue center). Kriteria keuangan yang lain dapat berupa anggaran, yaitu terkait dengan kemampuan manajer unit kerja untuk melakukan efisiensi anggaran. Organisasi atau unit kerja yang mampu melakukan efisiensi anggaran, akan menyelamatkan anggaran dari deficit yang mengancam kelangsungan organisasi sehingga perlu mendapatkan penghargaan.
Kriteria kinerja keuangan dapat berupa nilai ROI (Return On Investment). Kriteria ini ditujukan pada unit kerja yang berfungsi sebagai pusat investasi (investment center).
b) Kemampuan menyelamatkan dan menyehatkan organisasi
Pemberian penghargaan perlu diberikan kepada individu, kelopok atau organisasi karena kemampuan menyelamatkan dan menyehatkan organisasi. Aspek prestasi kinerja yang perlu dinilai untuk mendapatkan penghargaan bukan semata – mata karena prestasi keuangannya. Kemampuan manajer dalam mengatasi permasalahan organisasiyang sulit dikendalikan dan diprediksi merupakan suatu prestasi. Contoh : kondisi keuangan organisasi yang sulit dan perekonomian makro sedang mengalami krisis, maka manajer yang mampu menyelamatkan karyawan organisasi dari ancaman PHK merupakan suatu prestasi, meskipun kemungkinan organisasi yang dipimpin tidak mampu menghasilkan laba sesuai target anggaran. Contoh lainnya adalah pimpinan yang mampu memperbaiki citra (image) organisasi yang sudah jatuh menjadi suatu organisasi yang dipercaya oleh public merupakan suatu prestasi. Kesuksesan dalam melakukan perbaikan citra organisasi akan mengembalikan kepercayaan public dan merupakan kriteria kinerja yang bersifat non keuangan. Hal tersebut akan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan.
c) Kemampuan menjadikan organisasi terbaik diantara pesaing
Pemberian penghargaan perlu diberikan kepada manajer apabila mampu menjadikan organisasi yang dipimpin sebagai organisasi terbaik diantara pesaing yang ada. Kriteria kinerja dinilai berdasarkan perbandingan dengan kinerja organisasi lain yang sejenis. Hal ini tentu menuntut digunakan kriteria yang lebih luas yang meliputi aspek finansial dan non finansial. Kriteria non finansial yang penting diperhatikan sebagai pemicu keunggulan organisasi, diantaranya adalah :
Pertumbuhan penjualan Penguasaan pangsa pasar
Meningkatkan kepuasan pelanggan Keunggulan kualitas produk dan pelayanan Pengembangan produk baru Pengembangan personel Tanggung jawab sosial
Selain kriteria yang telah disebutkan diatas, pemberian penghargaan juga perlu memperhatikan kriteria lain yang terkait dengan perilaku dan moral. Kriteria ini terutama untuk penilaian pegawai yang bersifat individual. Beberapa kriteria yang terkait dengan perilaku dan moral antara lain :
Tanggung jawab Dedikasi Patriotisme Loyalitas Sikap Kedisplinan Kesopanan
Pada umumnya dalam memberikan gaji kepada pegawai, organisasi menggunakan salah satu dari system penggajian berikut : Sistem skala tunggal, adalah system penggajian yang memberikan gaji yang sama kepada pegawai yang memmiliki
pangkat yang sama dengan tidak memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggung jawab pekerjaan.
System ini sederhana dan relatif mudah dilihat dari system administrasi penggajian, namun kurang memberikan keadilan bagi pegawai. System skala tunggal ini kurang adil karena pegawai yang lebih keras bekerja dan serius dalam bekerja dengan pegawai yang malas asal pangkat sama akan memperoleh jumlah gaji yang sama.
System skala ganda, merupakan system penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan berdasarkan pada pangkat saja, akan tetapi berdasarkan juga pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggung
jawab yang dibebankan kepada pegawai. System skala gabungan, merupakan kombinasi dari system skala tunggal dan system skala ganda. Dalam system ini gaji pokok ditentukan sama untuk semua pegawai yang berpangkat sama, namun disamping gaji pokok masih diberikan
tunjangan kepada pegawai yang memikul tanggung jawab pekerjaan yang lebih berat dan memiliki prestasi yang lebih tinggi.
2) Kesejahteraan
Komponen reward selain gaji adalah kesejahteraan (benefit). Kesejahteraan sebagaimana gaji, dapat diukur nilainya. Berbagai program kesejahteraan pegawai yang ditawarkan oleh organisasi sebagai bentuk penghargaan atas prestasi kerja, misalnya :
Tunjangan, meliputi tunjangan jabatan, tunjangan struktural, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan anak, tunjangan keluarga dan tunjangan hari tua
Fasilitas kerja seperti kendaraan dinas, sopir pribadi dan rumah dinas Kesejahteraan rohani seperti rekreasi, liburan, paket ibadah, dsb.