Penyampaian materi yang lebih variatif seperti contoh tersebut menjadi pembeda dalam pengajian. Hal ini juga menjadi bukti bahwa bagaimana penceramah
menggunakan ungkapan metaforis untuk mengkonseptualiasi suatu entitas. Selain tuturan metaforis, kecenderungan komunikasi satu arah dalam suatu pengajian
membuat tuturan penceramah lebih dipilih. Penceramah dalam suatu pengajian cenderung dominan, sehingga komunikasi satu arah cenderung terjadi. Berpijak
pada hal tersebut, maka peneliti tertarik meneliti seluk beluk konseptualisasi tuturan metaforis penceramah dalam suatu pengajian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1. Bagaimana kemetaforaan tuturan penceramah dalam pengajian di
wilayah Surakarta berdasarkan konsep ranah sumber dan ranah target? 2.
Bagaimana penceramah membangun tuturan metaforis dari ranah sumber yang berkaitan dengan pengajian?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Mendeskripsikan
kemetaforaan tuturan
penceramah dalam
pengajian di wilayah Surakarta berdasarkan konsep ranah sumber dan ranah target.
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
1.3.2 Mendeskripsikan konseptualisasi tuturan metaforis penceramah
dari ranah sumber yang berkaitan dengan pengajian.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca baik yang bersifat teoretis maupun praktis.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan mengenai studi semantik, khusunya metafora.
Penelitian ini juga diharapkan mampu memberi gambaran tentang bentuk metafora dalam suatu pengajian.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat memahami makna atau pesan yang terkandung melalui metafora tuturan
penceramah dalam pengajian di wilayah Surakarta. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau referensi untuk penelitian
selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Pembatasan masalah dalam ruang lingkup penelitian dilakukan agar penelitian bisa terarah dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti.
Dalam bahasa Indonesia, gaya bahasa sangat kompleks dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu gaya bahasa yang banyak digunakan
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
adalah metafora. Sehubungan dengan metafora, Lakoff dan Johnson 2003:4 mengungkapkan bahwa metafora ada dalam kegiatan sehari-hari, tidak hanya
dalam kegiatan berbahasa, melainkan sudah tersusun di dalam konsep pikiran dan tindakan manusia. Pada penelitian kemetaforaan ini penulis hanya mengambil
sumber data pengajian yang mengandung tuturan metaforis penceramah dan dianalisis menggunakan konsep ranah sumber serta ranah target.
1.6 Definisi Operasional