4.3.1 Tingkat Metaforis Pengajian Arofah 1992
Tabel 11. Tingkat Metaforis Pengajian Arofah 1992
Tingkat Metaforis
Data
Lemah 1.1, 1.2, 1.6, 1.8, 1.10, 1.12, 1.13, 1.14, 1.20, 1.21
Kuat 1.3, 1.4, 1.5, 1.7, 1.9, 1.11, 1.15, 1.16, 1.17, 1.18, 1.19
Pada analisis tingkat metaforis Pengajian Arofah 1992 bentuk kuat sedikit lebih banyak digunakan penceramah dibandingkan bentuk lemah. Hal ini semakin
menegaskan bahwa dalam metafora membutuhkan tingkat metaforis kuat.
4.3.2 Tingkat Metaforis Pengajian Masjid Baituroohman
Tabel 12. Tingkat Metaforis Pengajian Masjid Baiturrohman
Tingkat Metaforis
Data
Lemah 2.1, 2.2, 2.6, 2.7, 2.8, 2.10, 2.11, 2.12, 2.14, 2.15, 2.18,
2.19, 2.21, 2.22, 2.23 Kuat
2.3, 2.4, 2.5, 2.9, 2.13, 2.16, 2.17, 2.20, 2.24
Berdasarkan analisis tingkat metaforis pada pengajian Masjid Baiturrohman diketahui bahwasanya kategori lemah lebih sering dimunculkan penceramah.
Artinya, penceramah mengkonseptualisasi metafora berdasarkan kedekatan referen ranah sumber dan ranah target.
4.3.3 Tingkat Metaforis Pengajian MTA Jebres
Tabel 13. Tingkat Metaforis Pengajian MTA Jebres
Tingkat Metaforis
Data
Lemah 3.1, 3.6, 3.7, 3.9, 3.10, 3.11, 3.15, 3. 16, 3.18, 3.21,
www.eprints.undip.ac.id © Master Program in Linguistics, Diponegoro University
3.23, 3.25, 3.26, 3.27, 3.30, 3.35, 3.38 Kuat
3.2, 3.3, 3.4, 3.5, 3.8, 3.12, 2.13, 2.14, 3.17, 3.19, 3.20, 3.22, 3.24, 3.26, 3.28, 3.29, 3.331, 3.32, 3.33, 3.34,
3.36, 3.37
Pada tabel tingkat metaforis Pengajian Masjid MTA Jebres diketahui bahwasanya penceramah lebih sering memunculkan kategori kuat. Artinya, penceramah
mengkonseptualisasi metafora berdasarkan kedekatan referen ranah sumber dan ranah target yang tidak terlihat.
4.3.4 Tingkat Metaforis Pengajian UNS
Tabel 14. Tingkat Metaforis Pengajian UNS
Tingkat Metaforis
Data
Lemah 4.2, .4.5, 4.6, 4.10, 4.11, 4.12, 4.15, 4.17, 4.18, 4.21,
4.22, 4.24, 4.29, 4.32, 4.33, 4.34, 4.36, 4.44, 4.45 Kuat
4.1, 4.3, 4.4, 4.7, 4.8, 4.9, 4.13, 4.14, 4.16, 4.19, 4.20, 4.23, 4.25, 4.26, 4.27, 4.28, 4.30, 4.31, 4.35, 4.37,
4.38, 4.39, 4.40, 4.41, 4.42, 4.43
Pada analisis tingkat metaforis Pengajian UNS bentuk kuat lebih banyak digunakan penceramah dibandingkan bentuk lemah. Hal ini semakin menegaskan
bahwa dalam metafora membutuhkan tingkat metaforis kuat.
4.3.5 Tingkat Metaforis Pengajian dr. Fathoni