Klasifikasi Manifestasi klinis Adapun Manifestasi klinis fraktur adalah

Masyarakat memilih pengobatan alternatif karena biayanya lebih murah dari pada rumah sakit, cara pembayarannya juga tidak memberatkan karena pasien tidak ditarik uang muka. Selain itu bagi yang tidak mampu membayar sekaligus dapat dicicil setelah pulang. Jika ditinjau dari klasifikasi pasien yang datang ke tempat pengobatan alternatif ini sebagian besar pekerjaannya adalah buruh kasar, sopir, tukang parkir, sehingga wajar faktor ekonomi mentukan dalam hal memilih tempat pengobatan.

1.2 Klasifikasi

Klasifikasi patah tulang menurut bentuk patah tulang adalah 1. Fraktur complet, pemisahan komplit dari tulang menjadi dua fragmen, 2. Fraktur incomplet, patah sebagian dari tulang tanpa pemisahan, 3. Simple atau closed fraktura, tulang patah, kulit utuh. 4. Fraktur komplikata, tulang yang menusuk kulit, tulang terlihat, 5. Fraktur tanpa perubahan posisi yaitu tulang patah, posisi pada tempatnya yang normal, 6. Fraktur dengan perubahan posisi, ujung tulang yang patah berjauhan dari tempat yang patah, 7. Communited fraktura, tulang patah menjadi beberapa fragmen dan 8. Impacted fraktura, salah satu ujung tulang yang patah menancap pada yang lain long barbara,1996. Universitas Sumatera Utara Klasifikasi menurut garis patah tulang ada 1. Greenstick, fraktur di mana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok, 2. Transverse, fraktur sepanjang garis tengah 3. Obligue, garis patah miring, 4. Spiral, fraktur memuntir seputar batang tulang Brunner suddarth, 2002.

1.3 Manifestasi klinis Adapun Manifestasi klinis fraktur adalah

1. Nyeri yang terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. 2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tak dapat digunakan dan cenderung bergerak secara tidak alamiah gerakan luar biasa bukannya tetap rigid seperti normalnya. Pergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkai menyebabkan deformitas terlihat maupun teraba ekstremitas yang hanya diketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal. Ektremitas tak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot. Universitas Sumatera Utara 3. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur. fragmen sering saling melingkupi satu sama lain 2,5 sampai 5 cm. 4. Saat ektremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan yang lainnya. 5. Pembekakan atau perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.Tanda ini bisa baru terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera Brunner suddarth, 2002 .

1.4 Prinsip penanganan Fraktur