Memperdagangkan Merek Penyedap Rasa Vitsin Milik PT. Sasa Inti Putusan MA Tahun 2008

Selain menghukum Tarmono dengan pidana bersyarat oleh Pengadilan Negeri tangerang dengan penjara selama 2 dua tahun dan pidana denda sebesar Rp.5.000.000,- lima juta rupiah yang apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 2 dua bulan, Mahkamah Agung dalam putusannya menambahkan sanksi pidana kepada Tarmono dengan pidana penjara selama 1 satu tahun dengan lamanya terdakwa berada dalam tahanan sebelum putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap, akan dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan. Pidana bersyarat yang diputuskan oleh Pengadilan Negeri Tangerang dengan penjara selama 2 dua tahun dan denda sebesar Rp.5.000.000,- lima juta rupiah yang apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana kurungan selama 2 dua bulan, tidak dieksekusi atau tidak dijalankan melainkan pidana penjara selama 1 satu tahun dengan lamanya terdakwa berada dalam tahanan sebelum putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap, akan dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan.

3. Memperdagangkan Merek Penyedap Rasa Vitsin Milik PT. Sasa Inti Putusan MA Tahun 2008

Terpidana dalam kasus pemalsuan merek Penyedap Rasa Vitsin Milik PT. Sasa Inti dalam Putusan MA Tahun 2008 adalah Pengkuh Mintardja Sentosa alias Mensen sebagai pembeli merek Penyedap Rasa Vitsin yang dipalsukan. Pemilik merek Penyedap Rasa Vitsin adalah PT. Sasa Inti. Pengkuh Mintardja Sentosa dengan sengaja tanpa hak memperdagangkan merek yang sama pada pokoknya Universitas Sumatera Utara dengan merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan atau jasa sejenis yang diproduksi dan atau diperdagangkan, yang dilakukan Terdakwa dengan cara-cara dan perbuatan antara lain sebagai berikut: a. Terdakwa sejak bulan Juni 2005 telah membeli penyedap rasa vitsin merek Sasa dari Dahlan sebanyak 3 tiga kali dengan jumlah keseluruhan 150 karton ukuran berat 500 s dan 250 gram yang akan Terdakwa distribusikan kembali kepada pedagang-pedagang sembako di pasar. b. Terdakwa membeli penyedap rasa vitsin merek Sasa dari Dahlan yaitu dengan menelpon Dahlan di Nomor 081314646536 dan melakukan penawaran, setelah harga disepakati barang dikirim ke rumah Terdakwa dengan cara pembayaran tunai dengan perincian 100 seratus karton ukuran 500 s isi 320 pcs dibeli dengan harga Rp.130.000,- per karton jadi jumlah keseluruhan Rp.13.000.000,- dan harga 50 karton ukuran 500 gram isi 56 pcs dibeli dengan harga Rp.230.000,- per karton jadi jumlah keseluruhan Rp.11.500.000,-. c. Dari jumlah 150 karton tersebut Terdakwa sudah menjual dengan mendistribusikan kepada pemilik toko Didin, toko Nur Hidayat, dan toko Sukaramai, serta ke Toko Tan Sui. d. Akibat perbuatan Terdakwa maka PT. Sasa Inti mengalami kerugian sekitar Rp.100.000.000,- seratus juta rupiah. PT. Sasa Inti telah melaporkan tentang adanya pemalsuan merek Sasa maka pada hari Kamis tanggal 14 September 2005 anggota Kepolisian melakukan razia atas Universitas Sumatera Utara penyedap rasa Sasa merek Sasa dan dapat dilakukan penyitaan berupa 21 dua puluh satu pcs penyedap rasa Sasa disita dari Toko Didin dan 4 empat pcs penyedap rasa Sasa disita dari Toko Nur Hidayat yang masing-masing semuanya didistribusikan oleh Terdakwa dan berasal dari Terdakwa. Terdakwa mengetahui pemilik asli atas penyedap rasa Sasa merek Sasa di Indonesia tersebut milik PT. Sasa Inti dan sebagai distributor resmi yaitu PT. Roda Mas CPD Consumen Prodag Depisien namun Terdakwa tidak pernah membeli penyedap rasa Sasa merek Sasa tersebut dari distributor resmi yang ada bahkan Terdakwa juga tidak mempunyai surat ijin apapun untuk menyalurkan Sasa tersebut dari yang berwenang. JPU pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menuntut Terdakwa melakukan tindak pidana dengan cara memperdagangkan barang yang diketahui hasil pelanggaran Pasal 90, Pasal 91 dan 92 UU No.15 Tahun 2001 tentang Merek. Tuntutan JPU ini kemudian dikabulkan seluruhnya oleh Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor: 1167Pid.B2006PN.Jak.Sel. tanggal 4 Oktober 2006 memutuskan Terdakwa Pengkuh Mintardja Sentosa alias Mensen, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Memperdagangkan Barang Yang Diketahui Hasil Pelanggaran Pasal 90, 91 dan 92 UU No.15 Tahun 2001 tentang Merek. Menghukum Terdakwa oleh karena kesalahannya tersebut dengan pidana penjara selama 10 sepuluh bulan. Universitas Sumatera Utara Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 321Pid2007PT.DKI. tanggal 17 Desember 2007 memutuskan dan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1167Pid.B2006PN.Jak.Sel. tanggal 4 Oktober 2006 dengan perbaikan mengenai redaksi amar putusan, sehingga amar selengkapnya adalah menyatakan bahwa Terdakwa Pengkuh Mintardja Sentosa alias Mensen, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Memperdagangkan Barang Yang Diketahui Hasil Pelanggaran” dan menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 10 sepuluh bulan. Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor: 321Pid2007PT.DKI. tanggal 17 Desember 2007 yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1167Pid.B2006PN.Jak.Sel. tanggal 4 Oktober 2006 kemudian dikuatkan oleh Putusan Mahkamah Agung Nomor 941 KPID.SUS2008 tanggal 24 September 2008. Penerapan Pasal 90, Pasal 91 dan 92 UU No.15 Tahun 2001 tentang Merek yang dikenakan kepada Terdakwa Pengkuh Mintardja Sentosa alias Mensen adalah delik aduan. Dalam hal ini sebagai pihak yang melakukan pengaduan kepada pihak Kepolisian adalah pemilik merek Penyedap Rasa Vitsin yaitu PT. Sasa Inti. Oleh karena PT. Sasa Inti mengadukan tentang adanya pemalsuan merek Sasa tersebut, baru kemudian pada hari Kamis tanggal 14 September 2005 anggota Kepolisian melakukan razia atas Penyedap Rasa Vitsin merek Sasa dan dapat dilakukan penyitaan berupa 21 dua puluh satu pcs Penyedap Rasa merek Sasa disita dari Toko Didin dan 4 empat pcs penyedap rasa Sasa disita dari Toko Nur Hidayat yang masing-masing semuanya didistribusikan oleh Terdakwa sendiri. Universitas Sumatera Utara Penerapan pembuktian pada kasus memperdagangkan merek Penyedap Rasa Vitsin milik PT. Sasa Inti dalam Putusan MA Tahun 2008 ini yang dibuktikan adalah persamaan pada pokoknya. Pasal 6 ayat 1 huruf a UU No.15 Tahun 2001 tentang Merek mendefenisikan arti persamaan pada pokoknya yaitu kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang menonjol antara Merek yang satu dengan merek yang lain, yang dapat menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara penetapan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur-unsur ataupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek-merek tersebut. Pengkuh Mintardja Sentosa dengan sengaja tanpa hak memperdagangkan merek yang memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek terdaftar milik PT. Sasa Inti untuk barang dan atau jasa sejenis yang diproduksi dan atau diperdagangkan, yang dilakukan Terdakwa dengan cara-cara membeli penyedap rasa vitsin merek Sasa dari Dahlan sebanyak 3 tiga kali dengan jumlah keseluruhan 150 karton kemudian distribusikan kembali kepada pedagang-pedagang sembako di pasar. Pengkuh Mintardja Sentosa dalam hal ini bertindak sebagai pedagang bermerek palsu bukan sebagai orang yang memalsukan merek. Barang yang diperolehnya bermerek penyedap rasa vitsin merek Sasa dibelinya dari seseorang yang bernama Dahlan. Sementara pemilik asli atas penyedap rasa Sasa merek Sasa di Indonesia tersebut adalah milik PT. Sasa Inti dan sebagai distributor resmi yaitu PT. Roda Mas CPD Consumen Prodag Depisien. Universitas Sumatera Utara Mahkamah Agung memutuskan kepada terdakwa Pengkuh Mintardja Sentosa alias Mensen, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Memperdagangkan Barang Yang Diketahui Hasil Pelanggaran” dan menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan sanksi pidana penjara selama 10 sepuluh bulan. Tindakan memperdagangkan merek Penyedap Rasa Vitsin Milik PT. Sasa Inti dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 941 KPID.SUS2008 tanggal 24 September 2008, atas nama Terdakwa Pengkuh Mintardja Sentosa alias Mensen, karena terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana memperdagangkan barang yang diketahui hasil pemalsuan, dikenakan pidana penjara kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 10 sepuluh bulan dan terhadap barang-barang bukti tetap ditahan.

4. Kasus Tindak Pidana Pemalsuan Merek Pisau Serut Putusan MA Tahun 2008

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Kemiripan Merek Pada Produk Makanan Dan Minuman Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

4 81 87

Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Industri Rumahan yang Memproduksi Barang Menggunakan Merek Orang Lain Tanpa Izin dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

0 6 97

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

Akibat Hukum Pemakaian Merek Yang Memiliki Persamaan Pada Pokoknya Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek

1 12 81

PERLINDUNGAN HUKUM HAK ATAS MEREK TERDAFTAR DI INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG MEREK NOMOR 15 TAHUN 2001

0 2 92

Penggunaan Merek Terdaftar Sebagai Nama Badan Hukum Di Indoensia Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek Dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas.

0 0 26

Kedudukan dan Kekuatan Hukum Perjanjian Lisensi Merek dari Merek yang Dibatalkan Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

0 0 1

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA MEREK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penegakan Hukum Tindak Pidana Merek Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

0 0 31

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN MEREK PASCA BERLAKUNYA UNDANG – UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK TESIS

0 0 14