Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

e. Delik aduan adalah perbuatan pidana yang didasarkan pada adanya aduan pihak yang dirugikan kepada pihak aparat Kepolisian. f. Penegakan hukum adalah proses pelibatan semua unsur penagak hukum dan termasuk peran masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan pemalsuan merek terdaftar. g. Pembuktian adalah suatu rangkaian proses proses meyakinkan hakim tentang kebenaran dalil-dalil dan alat-alat bukti yang dikemukakan dalam suatu perkara.

G. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu penelitian yang mengacu pada teori-teori, doktrin-doktrin, norma-norma, asas-asas prinsip-prinsip, kaidah-kaidah yang terdapat dalam perundang-undangan di bidang merek dan putusan-putusan pengadilan. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan fakta-fakta dengan analitis dan sistematis. 31

2. Sumber Data

Sebagai data dalam penelitian ini digunakan data sekunder yang meliputi: 31 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005, hal. 96. Universitas Sumatera Utara a. Bahan hukum primer yaitu: Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUH Pidana, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP dan UU No.15 Tahun 2001 tentang Merek UU Merek, Putusan Mahkamah Agung mengeluarkan Putusan Nomor 873 KPid2006 tentang Kasus Tindak Pidana Memperdagangkan Suku Cadang Mobil Merek Daihatsu, Putusan Mahkamah Agung mengeluarkan Putusan Nomor 112 KPid2007 tentang Kasus Tindak Pidana Pemalsuan Merek Lem CASTOL, Putusan Mahkamah Agung Nomor 941 KPID.SUS2008 tentang Kasus Memperdagangkan Merek Penyedap Rasa Vitsin Milik PT. Sasa Inti, Putusan Mahkamah Agung Nomor 501 KPid.Sus2008 tentang Kasus Tindak Pidana Pemalsuan Merek Pisau Serut, dan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 378Pid.B2010PN.Mdn tentang Kasus Tindak Pidana Pemalsuan Merek Busi NGK di Pengadilan Negeri Medan. b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan dan ulasan- ulasan terhadap bahan hukum primer, yang terdiri dari: buku-buku, makalah, majalah, jurnal ilmiah, bahkan dokumen pribadi atau pendapat dari para pakar hukum yang relevan dengan objek penelitian ini. c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang dapat berupa Kamus Umum Bahasa Indonesia dan Kamus Bahasa Hukum serta Kamus Bahasa Inggris. Universitas Sumatera Utara

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka library research di perpustakaan akademisi dan studi dokumen pada putusan-putusan pengadilan terhadap bahan-bahan hukum tertulis yang relevan dengan objek yang ditelaah untuk mendapatkan teori-teori, doktrin-doktrin, norma-norma, asas-asas prinsip-prinsip, kaidah-kaidah yang terdapat dalam perundang-undangan di bidang merek. Untuk memperkuat argumentasi-argumentasi normatif di dalam penelitian ini dilakukan pula wawancara kepada terpidana pemalsuan Merek Busi NGK aquo, Advokat, Penyidik Polisi, dan Masyarakat. Baik terhadap bahan hukum primer, sekunder, maupun tertier, maupun hasil wawancara atau bahan non hukum semuanya diperoleh melalui membaca referensi, melihat, mendengar melalui seminar dan materi kuliah serta mendownload data melalui internet. Data yang diperoleh akan dipilah-pilah guna memperoleh pengumpulan data yang sesuai dengan teori-teori, doktrin-doktrin, norma-norma, asas-asas prinsip-prinsip, kaidah-kaidah yang terdapat dalam perundang-undangan di bidang merek. 32

4. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Kemiripan Merek Pada Produk Makanan Dan Minuman Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

4 81 87

Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Industri Rumahan yang Memproduksi Barang Menggunakan Merek Orang Lain Tanpa Izin dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

0 6 97

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

Akibat Hukum Pemakaian Merek Yang Memiliki Persamaan Pada Pokoknya Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek

1 12 81

PERLINDUNGAN HUKUM HAK ATAS MEREK TERDAFTAR DI INDONESIA MENURUT UNDANG UNDANG MEREK NOMOR 15 TAHUN 2001

0 2 92

Penggunaan Merek Terdaftar Sebagai Nama Badan Hukum Di Indoensia Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek Dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas.

0 0 26

Kedudukan dan Kekuatan Hukum Perjanjian Lisensi Merek dari Merek yang Dibatalkan Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

0 0 1

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA MEREK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penegakan Hukum Tindak Pidana Merek Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

0 0 31

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN MEREK PASCA BERLAKUNYA UNDANG – UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK TESIS

0 0 14